Teknologi.id - Pemerintah melalui Kementerian Kominfo menyatakan bahwa migrasi siaran TV analog ke TV digital tahap pertama akan rampung 2 hari lagi, tepatnya pada 30 April mendatang.
Migrasi siaran TV analog ke TV digital atau Analog Switch Off (ASO) rencananya akan dibagi menjadi tiga tahap. Siaran TV analog pada tahap pertama akan dimatikan paling lambat pada 30 April 2022, dengan mencakup 116 kabupaten/kota yang meliputi 56 wilayah siaran, sedangkan tahap akhir akan dilakukan selambat-lambatnya pada 2 November 2022 mendatang.
Tahap ASO pertama ini jumlah wilayah yang akan terdampak migrasi TV analog ke digital merupakan yang paling banyak dari tahap-tahap selanjutnya. Daerah yang terdampak pada tahap pertama 30 April mendatang meliputi sebagian Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, hingga Papua.
Baca juga: Kehabisan Saldo di Jalan Saat Mudik? Begini Cara Isi e-Toll di HP
Melalui halaman siarandigital.kominfo.go.id, Kementerian Kominfo memberikan rincian lengkap 116 kabupaten/kota di 56 wilayah yang tidak akan lagi bisa menonton siaran TV analog per 30 April mendatang. Wilayah mana saja, ya?
Daftar Wilayah yang Tak Lagi Bisa Nonton Siaran TV Analog per 30 April
Aceh-1: Kabupaten Aceh Besar, Kota Banda Aceh
Aceh-2: Kota Sabang
Aceh-4: Kabupaten Pidie, Kabupaten Bireuen, Kabupaten Pidie Jaya
Aceh-7: Kabupaten Aceh Utara, Kota Lhokseumawe
Sumatera Utara-2: Kabupaten Karo, Kabupaten Simalungun, Kabupaten Asahan, Kabupaten Batu Bara, Kota Pematangsiantar, Kota Tanjung Balai
Sumatera Utara-5: Kabupaten Dairi, Kabupaten Pakpak Bharat
Sumatera Barat-1: Kabupaten Solok, Kabupaten Sijunjung, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Agam, Kota Padang, Kota Solok, Kota Sawahlunto, Kota Padang Panjang, Kota Bukittinggi, Kota Pariaman
Riau-1: Kabupaten Kampar, Kota Pekanbaru
Riau-4: Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Kepulauan Meranti, Kota Dumai Jambi-1: Kabupaten Batanghari, Kabupaten Muaro Jambi, Kota Jambi, Kabupaten Sarolangun
Sumatera Selatan-1: Kabupaten Ogan Komering Ilir, Kabupaten Banyuasin, Kabupaten Ogan Ilir, Kota Palembang
Bengkulu-1: Kabupaten Bengkulu Tengah, Kota Bengkulu
Lampung-1: Kabupaten Lampung Selatan, Kabupaten Lampung Tengah, Kabupaten Lampung Timur, Kabupaten Pesawaran, Kabupaten Pringsewu, Kota Bandar Lampung, Kota Metro Kepulauan
Bangka Belitung-1: Kabupaten Bangka Tengah, Kota Pangkal Pinang
Kepulauan Riau-1: Kabupaten Bintan, Kabupaten Karimun, Kota Batam, Kota Tanjung Pinang
Jawa Barat-2: Kabupaten Garut
Jawa Barat-3: Kabupaten Cirebon, Kabupaten Kuningan, Kota Cirebon
Jawa Barat-4: Kabupaten Ciamis, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Tasikmalaya, Kota Banjar, Kota Tasikmalaya
Jawa Barat-7: Kabupaten Cianjur
Jawa Barat-8: Kabupaten Majalengka, Kabupaten Sumedang
Jawa Tengah-2: Kabupaten Blora
Jawa Tengah-3: Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Tegal, Kota Pekalongan, Kota Tegal
Jawa Tengah-6: Kabupaten Rembang, Kabupaten Pati, Kabupaten Jepara
Jawa Tengah-7: Kabupaten Cilacap, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Brebes
Jawa Timur-3: Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Sumenep
Jawa Timur-4: Kabupaten Lumajang, Kabupaten Jember, Kabupaten Bondowoso
Jawa Timur-5: Kabupaten Situbondo
Jawa Timur-6: Kabupaten Banyuwangi
Jawa Timur-10: Kabupaten Pacitan
Banten-1: Kabupaten Serang, Kota Cilegon, Kota Serang
Banten-2: Kabupaten Pandeglang Bali: Kabupaten Jembrana, Kabupaten Tabanan, Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar, Kabupaten Klungkung, Kabupaten Bangli, Kabupaten Karangasem, Kabupaten Buleleng, Kota Denpasar
Nusa Tenggara Barat-1: Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Lombok Timur, Kota Mataram
Nusa Tenggara Timur-1: Kabupaten Kupang, Kota Kupang
Nusa Tenggara Timur-3: Kabupaten Timor Tengah Utara
Nusa Tenggara Timur-4: Kabupaten Belu, Kabupaten Malaka
Kalimantan Barat-1: Kabupaten Mempawah, Kabupaten Kubu Raya, Kota Pontianak
Kalimantan Selatan-2: Kabupaten Tapin, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kabupaten Balangan
Kalimantan Selatan-3: Kabupaten Kotabaru
Kalimantan Selatan-4: Kabupaten Tabalong
Kalimantan Tengah-1: Kabupaten Pulang Pisau, Kota Palangkaraya
Kalimantan Timur-1: Kabupaten Kutai Kartanegara, Kota Samarinda, Kota Bontang
Kalimantan Timur-2: Kabupaten Penajam Paser Utara, Kota Balikpapan
Kalimantan Utara-1: Kabupaten Bulungan, Kota Tarakan
Kalimantan Utara-3: Kabupaten Nunukan
Sulawesi Utara-1: Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Utara, Kota Manado, Kota Bitung, Kota Tomohon
Sulawesi Tengah-1: Kabupaten Sigi, Kota Palu
Sulawesi Selatan-1: Kabupaten Takalar, Kabupaten Gowa, Kabupaten Maros, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, Kota Makassar
Sulawesi Tenggara-1: Kabupaten Konawe, Kabupaten Konawe Selatan, Kabupaten Konawe Utara, Kabupaten Konawe Kepulauan, Kota Kendari
Gorontalo-1: Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango, Kabupaten Gorontalo Utara, Kota Gorontalo, Kabupaten Boalemo
Sulawesi Barat-1: Kabupaten Mamuju
Maluku-1: Kabupaten Seram Bagian Barat, Kota Ambon
Maluku Utara-1: Kabupaten Halmahera Barat, Kota Ternate
Papua-1: Kabupaten Jayapura, Kabupaten Keerom, Kota Jayapura
Papua Barat-1: Kabupaten Sorong, Kota Sorong
Papua Barat-4: Kabupaten Manokwari, Kabupaten Manokwari Selatan, Kabupaten Pegunungan Arfak
Baca juga: Luhut Temui Elon Musk, Ajak Tesla Investasi Pabrik di Indonesia?
Sebagai informasi, tahapan ASO sendiri telah diatur dalam Peraturan Menteri (Permen) Kominfo Nomor 6 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Penyiaran, termasuk soal wilayah dan jadwal penghentian.
Pemerintah melalui Kementerian Kominfo dan operator terkait sudah menyiapkan beragam infrastruktur penunjang ASO seperti transmitter atau pemancar dan hal teknis lainnya.
Meski begitu, kesiapan masyarakat juga diperlukan dalam migrasi siaran TV analog ke digital, yaitu dalam hal ketersediaan STB.
Oleh sebab itu, Plt. Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika, Kominfo, Ismail, mengimbau agar masyarakat bergegas membeli Set Top Box (STB), yaitu alat mengonversi sinyal digital menjadi gambar dan suara yang dapat ditampilkan pada TV analog.
Karena jika hanya menggunakan antena biasa tanpa STB, maka televisi tidak akan dapat menangkap siaran digital. Pemilik antena biasa juga tidak perlu mengganti dengan antena lain, cukup dengan membeli STB guna menangkap siaran digital.
(dwk)