Super Blood Wolf Moon. Kredit: Daily Star Teknologi.id - Gerhana bulan gabungan antara Supermoon dan Blood Moon, yang disebut “Super Blood Wolf Moon” akan menghiasi langit pada 20-21 Januari nanti. Gerhana ini akan menjadi gerhana bulan pertama di 2019 sekaligus gerhana bulan total terakhir hingga 2021. Saat gerhana, diameter bulan akan terlihat hingga 7 persen lebih besar dari ukuran biasanya. Sedangkan terang bulan juga mencapai 15 persen lebih terang dibanding bulan purnama biasa. Selain itu bulan seakan terlihat bewarna merah. Warna merah tersebut disebabkan karena Bumi berada tepat di antara matahari dan bulan sehingga atmosfer Bumi memantulkan sinar matahari.
Gerhana bulan Super Blood Wolf Moon akan terlihat lebih terang, lebih merah, dan lebih besar dari biasanya. Kredit: India Today Tidak perlu pelindung mata khusus. Gerhana bulan total ini dapat dilihat langsung dengan mata telanjang. Gerhana ini akan terlihat di seluruh Amerika Selatan dan Utara, bagian Eropa Barat dan Afrika. Sedangkan bagian Afrika, Eropa dan Asia lainnya hanya akan melihat sebagian gerhana saja. Gerhana ini dimulai sejak 20 Januari 2019 pukul 22.30 waktu setempat (Eastern Time). Sedangkan puncaknya, ketika matahari, bulan dan Bumi sejajar sempurna dan bayangan Bumi menutupi seluruh piringan bulan terjadi pada 00.12 waktu setempat (Eastern Time) pada 21 Januari.
(DWK)