Sederet Produk Teknologi Israel yang Ramai-ramai Diboikot di Seluruh Dunia

Tiara Qonita Hayashi Fazrin . November 09, 2023

produk israel

Foto: Middle East Monitor


Teknologi.id - Perang antara Israel dan Palestina yang berlangsung selama lebih dari sebulan telah menimbulkan kecaman dari berbagai pihak di seluruh dunia. Sebagai bentuk protes, masyarakat global pun beramai-ramai melakukan boikot terhadap produk asal Israel, termasuk produk-produk teknologi.

Boikot produk-produk teknologi Israel ini didorong oleh gerakan Boycott, Divestment, Sanctions (BDS). Gerakan ini bertujuan untuk memberikan tekanan ekonomi kepada Israel agar memberikan hak setara kepada Palestina.

Daftar 8 Produk Teknologi Israel yang Ramai-ramai Diboikot di Seluruh Dunia

Berikut adalah beberapa produk teknologi Israel yang menjadi target boikot BDS:

  • HP
    HP diklaim menyediakan layanan dan teknologi kepada tentara dan polisi Israel yang menjaga pendudukan ilegal Israel dan pengepungan Gaza. Selain itu, HP juga menyediakan Itanium servers eksklusif kepada Otoritas Penduduk dan Imigrasi Israel untuk sistem Aviv mereka.
  • Siemens
    Siemens diklaim terlibat dalam usaha pembangunan EuroAsia Interconnector di permukiman ilegal Israel di Tepi Barat. EuroAsia Interconnector ini rencananya akan menghubungkan jaringan listrik Israel dengan Eropa. Dilaporkan, pemukiman ilegal di tanah Palestina akan dicuri untuk mendapatkan manfaat dari perdagangan listrik antara Israel dan Uni Eropa yang dihasilkan dari gas fosil.
  • Waze
    Waze adalah layanan peta digital yang banyak digunakan oleh pengguna global. Aplikasi ini menggunakan data real time dari pengguna, lalu akan memberikan rute terbaik dengan mengukur seperti kecelakaan maupun macet.Waze didirikan oleh Uri Levine, Ehud Shabtai dan Amir Shinar pada 2008. Sekitar 2013, perusahaan dibeli oleh Google dengan harga US$1,1 miliar.
  • Tailor Brands
    Tailor Brands adalah startup teknologi pemasaran yang memanfaatkan teknologi AI. Selain itu, Tailor Brands juga menyediakan logo dan web yang dipersonalisasi serta untuk membentuk LLC.Perusahaan ini didirikan oleh Nadav Shatz, Tom Lahat, dan Yali Saar. Startup tersebut telah mengamankan pendanaan mencapai US$70,6 juta dari investor seperti GoDaddy dan Pitango VC.
  • Helios
    Helios adalah startup yang dapat memecahkan masalah, memahami dan menguji seluruh layanan serta aplikasi. Perusahaan ini didirikan oleh Eli Cohen dan Ran Nozik.Helios telah meraih pendanaan sebesar US$5 juta. Beberapa investornya termasuk Entree Capital dan Amiti Ventures.
  • Firebolt
    Firebolt adalah startup yang mengembangkan data cloud untuk pengguna dapat menyederhanakan akses pada wawasan serta kemampuan analisanya. Selain itu, pengguna dapat menganalisa sub-second dan memanfaatkan teknologi komputasi serta penyimpanan yang dioptimalkan. Firebolt didirikan oleh Ariel Yaroshevich, Eldad Farkash, dan Saar Bitner. Sejauh ini, Firebolt telah mendapatkan pendanaan US$26 juta dan Alkeon Capital jadi salah satu investornya.
  • Elbit System
    Elbit System adalah perusahaan teknologi senjata terbesar di Israel. Perusahaan ini memproduksi berbagai macam senjata, termasuk drone pembunuh, sistem pengawasan, dan pos pemeriksaan. Gerakan BDS tidak secara langsung memboikot Elbit System. Namun, BDS mendorong agar pemerintah, swasta, dan modal ventura menghentikan investasinya di perusahaan ini. BDS menilai bahwa Elbit System berkontribusi pada pelanggaran hak asasi manusia terhadap warga Palestina. Perusahaan ini telah melakukan pengujian lapangan pada warga Palestina, dan produknya digunakan untuk mengawasi dan mengontrol warga Palestina di wilayah pendudukan.

    Boikot terhadap Elbit System merupakan salah satu bentuk protes terhadap pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh Israel terhadap warga Palestina. Boikot ini diharapkan dapat memberikan tekanan kepada Israel untuk menghentikan pelanggaran hak asasi manusia dan memberikan hak setara kepada warga Palestina.
  • Jolt
    Jolt adalah startup ed-tech yang menyediakan program pelatihan untuk meningkatkan keterampilan karyawan. Perusahaan ini didirikan oleh Lior Frenkel, Nadav Leshem, Nitzan Cohen Arazi, dan Roei Deutsch. Jolt telah mendapatkan pendanaan US$23,3 juta, dari investor termasuk Balderton Capital, Octopus Ventures, UpWest, serta Hillsven Capital.

 

Dampak Boikot Terhadap Perekonomian Israel

Boikot produk-produk teknologi Israel tentu memiliki dampak yang signifikan terhadap perekonomian Israel. Menurut laporan BDS, boikot ini telah menyebabkan kerugian ekonomi sebesar US$3,8 miliar bagi Israel pada tahun 2023.

Kerugian ini di antaranya berasal dari penurunan ekspor, hilangnya investasi, dan berkurangnya pariwisata. Selain itu, boikot ini juga telah menyebabkan penurunan moral dan kepercayaan diri masyarakat Israel.

Baca juga: Viral di TikTok: Iron Dome Israel Error, Ulah Hacker Indonesia?

Kesimpulan

Boikot produk-produk teknologi Israel merupakan gerakan yang semakin populer di dunia. Gerakan ini menunjukkan bahwa masyarakat internasional semakin peduli dengan konflik Israel-Palestina dan ingin memberikan tekanan kepada Israel untuk memberikan hak setara kepada Palestina.

Meskipun boikot ini memiliki dampak yang signifikan terhadap perekonomian Israel, namun perlu diingat bahwa boikot ini bukanlah solusi satu-satunya untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina. Solusi yang lebih permanen haruslah dicapai melalui dialog dan negosiasi yang adil.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.

(tqhf)

Share :