Teknologi.id - Kebocoran data pribadi nampaknya masih menjadi momok bagi dunia digital Indonesia. Baru-baru ini kebocoran data kembali terjadi, ribuan data anggota polisi bocor dan disebarkan secara cuma-cuma di internet.
Lembaga riset siber Communication & Information System Security Research Center (CISSReC) mengungkapkan bahwa kebocoran data tersebut muncul ke permukaan sejak Rabu (17/11), kemarin.
Kebocoran data tersebut diketahui diunggah oleh akun Twitter yang sama dengan kejadian peretasan sub domain Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) beberapa waktu lalu.
Baca juga: Mengenal Hacker dan Cara Melindungi Website dari Hacker
Pada unggahan tersebut diberikan link untuk menggunduh sample hasil data yang bocor beserta sample database personil Polri.
"Dua database yang diberikan mempunyai ukuran dan isi yang sama, yakni 10.27 MB dengan nama file pertama polrileak.txt dan yang kedua polri.sql," jelas Chairman CISSReC, Pratama Persadha.
"Dari file tersebut berisi banyak informasi penting dari data pribadi personil kepolisian, misalkan nama, NRP, pangkat, tempat dan tanggal lahir, satker, jabatan, alamat, agama, golongan darah, suku, email, bahkan nomor telepon ini jelas berbahaya," lanjutnya.
Baca juga: Kenali lebih lanjut Full Stack Developer beserta tugasnya!!!
Terdapat juga kolom data rehab putusan, rehab putusan sidang, jenis_pelanggaran, rehab keterangan, id propam, hukuman_selesai, tgl binlu selesai.
Diduga data yang dibocorkan ini merupakan data dari pelanggaran yang dilakukan oleh personil Polri.
"Kemungkinan besar serangan ini sebagai salah satu bentuk hacktivist, sambil mencari reputasi di komunitasnya dan masyarakat, ataupun untuk melakukan perkenalan tim hackingnya," pungkas Pratama.
(dwk)
