Teknologi.id - Membuka acara Indonesia Fintech Summit 2021 hari ke-2, Minggu (12/12), Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut biaya internet di Indonesia kemahalan.
"Kesenjangan internet juga terjadi karena biaya yang mahal, memungkinkan internet hanya bisa diakses mereka yang mampu secara ekonomi. Hal ini yang harus diselesaikan pemerintah," kata Luhut seperti dikutip dari Youtube Jasa Keuangan, Senin (13/12).
Selain itu, menurut Luhut kecepatan internet di Indonesia juga masih tergolong rendah serta jaringannya pun belum merata sehingga banyak desa yang belum menikmati internet.
"Akses layanan telekomunikasi masih belum menjangkau semua desa di Indonesia. Selain itu rendahnya tingkat kecepatan jaringan juga menjadi kendala dalam menumbuhkan ekonomi digital," tambahnya.
Luhut menyebut kedua hal itulah yang kemudian menjadi faktor-faktor penyebab terhambatnya perkembangan ekonomi digital di Indonesia. Ia berharap, semua pihak tak hanya pemerintah bisa saling bahu-membahu untuk mengatasi kesenjangan yang terjadi.
"Inilah yang harus menjadi perhatian kita bersama. Bukan hanya pemerintah, namun juga dorongan dari asosiasi. Pemerintah juga akan terus mendorong mengatasi kesenjangan digital yang terjadi," ucap Luhut.
Baca juga: Ikuti Tips 5 Menit Ini untuk Mempercepat Internet di HP
Sebagai informasi, tarif internet kabel di Indonesia memang masih terbilang mahal jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga. Menurut analisis yang dilakukan portal diskon CupoNation Indonesia pada 2019, negara-negara seperti Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filipina menerapkan tarif internet kabel per Mbps yang lebih murah ketimbang di Indonesia.
Analisis tersebut juga menemukan bahwa kecepatan di empat negara tersebut lebih tinggi dibanding di Indonesia. Singapura menjadi negara dengan kecepatan internet fiber nomor wahid se-Asia Tenggara dengan kecepatan maksimal hingga 2 Gbps.
Di bawah ini daftar negara yang menawarkan koneksi internet berbasis fiber berdasarkan kecepatan tertinggi.
1. Singapura: 2 Gbps
2. Malaysia: 1 Gbps
3. Filipina: 1 Gbps
4. Thailand: 500 Mbps
5. Indonesia: 200 Mbps
6. Kamboja: 30 Mbps
Baca juga: Begini Cara Kirim Chat WhatsApp Saat HP Mati Tanpa Internet
CupoNation juga mengungkap kisaran harga per Mbps untuk setiap negara yang masuk dalam daftar survei. Daftar tarif internet di setiap negara ini dibuat berdasarkan 13 internet provider terbesar di 6 negara Asia Tenggara, seperti Singtel di Singapura, UniFi di Malaysia, dan IndiHome di Indonesia.
Diketahui bahwa semakin tinggi kecepatan koneksi yang ditawarkan maka tarif kecepatan internet per Mbps-nya pun semakin rendah. Berikut rinciannya.
1. Singapura: Rp 325 - Rp 628 per Mbps
2. Malaysia: Rp 677 - Rp 8.959 per Mbps
3. Thailand: Rp 1.080 - Rp 7.487 per Mbps
4. Filipina: Rp 2.602 - Rp 35.586 per Mbps
5. Indonesia: Rp 14.895 - Rp 43.500 per Mbps
6. Kamboja: Rp 18.769 - Rp 70.385 per Mbps
Kisaran biaya kecepatan koneksi internet per Mbps ini dihitung oleh CupoNation berdasarkan tarif bulanan dan kecepatan koneksi yang ditawarkan oleh masing-masing internet provider. Tiga belas internet provider dalam studi ini dipilih berdasarkan penyedia layanan internet terbesar di masing-masing negara.
(dwk)