Foto : helpnetsecurity.com
Teknologi.id – Kabel bawah
laut merupakan kabel yang digunakan terutama untuk tujuan komunikasi karena
dapat mengirimkan sinyal secara instan. Kabel ini telah dianggap sebagai kabel
terbaik untuk telekomunikasi.
Melansir dari One India dan TeleGeography,
kabel bawah laut diletakkan di dasar laut antara stasiun darat untuk membawa
sinyal telekomunikasi melintasi samudera, dan lautan. Kabel bawah laut pertama
yang dipasang pada tahun 1850-an masih sebatas membawa lalu lintas telegrafi.
Kabel modern menggunakan
teknologi serat optik untuk membawa data digital, yang meliputi telepon,
Internet, dan lalu lintas data pribadi. Sehingga, transmisi data dapat bergerak
dengan kecepatan yang sangat cepat melalui serat kaca tipis ke reseptor di
ujung kabel lainnya. Serat kaca ini dibungkus dengan lapisan plastik, terkadang
kawat baja untuk perlindungan
Perusahaan telekomunikasi milik pemerintah Yaman yang diakui Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan bahwa pemberontak Houthi akan menyabotase jaringan kabel internet bawah laut di Laut Merah.
Foto : oceannews.com
Telah Di Peringatkan PBB
Seperti dilansir dari The
Guardian, Selasa (6/2/2024), kabel sangat penting dalam operasi internet Barat,
dan transmisi data keuangan. Peringatan itu diposting setelah saluran aplikasi
Telegram yang terkait dengan kelompok Houthi menerbitkan peta kabel serat optik
di sepanjang dasar Laut Merah. Peta tersebut disertai dengan pesan: “Ada peta
kabel serat optik internasional yang menghubungkan seluruh wilayah di dunia
melalui laut. Ternyata Yaman berada di lokasi yang strategis karena adanya
jalur internet yang menghubungkan seluruh benua melalui perairan tersebut (Laut
Merah).”
Perusahaan Telekomunikasi
Yaman mengatakan bahwa mereka telah melakukan upaya diplomatik, dan hukum
selama beberapa tahun terakhir untuk membujuk aliansi telekomunikasi global
agar tidak berurusan dengan Houthi.
Menurutnya, tindakan tersebut akan memberikan pengetahuan kepada kelompok pemberontak dan misi lainnya tentang cara kerja kabel bawah laut. Diperkirakan Laut Merah bertanggung jawab atas 17% lalu lintas internet dunia melalui jaringan pipa serat optik.
Baca Juga : AS dan Inggris Bombardir Houthi di Yaman , Imbas Konflik Israel-Hamas?
Foto : voaindonesia.com
Potensi
Houthi
Analisis tersebut
memperingatkan potensi perubahan strategi Houthi di Laut Merah, dari
menargetkan pengiriman barang jadi mengincar arus informasi global. Dalam
analisis itu, analis Emily Milliken di Askari Defense & Intelligence yang
berbasis di Washington mencemaskan kabel bawah laut sebagai korban berikutnya Houth.
"Mereka dapat
menyesuaikan strategi untuk mengincar target baru, dan mungkin lebih penting,
kabel telekomunikasi bawah laut di selat Bab el-Mandeb," tulisnya. Dia
merujuk postingan Telegram yang dilaporkan berafiliasi dengan Houthi,
membagikan peta kabel bawah laut. Kabel itu tak hanya menghubungkan Yaman tapi
juga seluruh benua.
"Bahkan kerusakan sebagian pada kabel bawah laut dapat menghilangkan akses internet di wilayah yang luas, sehingga menyebabkan gangguan ekonomi besar bagi seluruh negara," tulisnya. Itu karena ketergantungan dunia dan perekonomian global terhadap akses internet.
Baca juga: Gabung AS dan Inggris, Singapura Ikut Perangi Houthi di Timur Tengah
Saat ini, Houthi tak punya
teknologi kapal selam untuk mencapai perairan dalam yang biasanya dilalui
kabel. Namun, perairan relatif dangkal di wilayah tersebut membuat potensi
ancaman cukup tinggi.
Perusahaan telekomunikasi
Yaman mengutuk ancaman tersebut. Yemen Telecom pun mendesak kelompok telekomunikasi
untuk tidak bekerja sama dengan Houthi, dalam rangka mencegah mereka memperoleh
pengetahuan tentang kabel bersangkutan.
Desember silam, Kementerian
Telekomunikasi dan Teknologi Informasi yang dikuasai Houthi di Yaman membantah
tudingan tersebut. Dikatakan serangan terhadap kapal-kapal Israel yang mereka
anggap sebagai musuh, tidak berlaku bagi mereka yang melakukan pekerjaan pada
kabel bawah laut.
Houthi sendiri sekarang sedang diserang oleh Amerika Serikat, dan Inggris, setelah mereka menyerang beberapa kapal dagang sebagai solidaritas terhadap pejuang Hamas.
(aa)