Ganjar-Mahfud Bawa Program Tele-Education ke Tingkat Nasional

Silviya Zukhruf Aini . November 29, 2023

paslon 3

Foto: Antara

Teknologi.id - Pada Selasa (28/11/2023), masa kampanye Pemilu 2024 telah dimulai hingga 10 Februari 2024 mendatang. Para pasangan capres-cawapres telah memulai kampanye di beberapa titik berbeda di Indonesia. Salah satunya dilakukan oleh pasangan calon nomor urut 3, yakni Ganjar-Mahfud . Ganjar memulai kampanye di Papua, sedangkan Mahfud MD berkampanye di Aceh.

Pasangan capres dan cawapres tersebut memiliki sejumlah visi dan misi di berbagai bidang, termasuk di bidang pendidikan dan teknologi. Sebagai calon presiden tahun 2024 yang membawa program untuk mewujudkan reformasi pendidikan, Ganjar Pranowo kembali membawa program Tele-Education yang sebelumnya sudah berhasil diterapkan kala beliau menjadi Gubernur Jawa Tengah.

Program Tele-Education: Penggabungan Teknologi dan Pendidikan

Salah satu misi Ganjar dan Mahfud di bidang pendidikan yang tertuang dalam dokumen setebal 33 halaman berbunyi: "Wajib belajar 12 tahun gratis: pintar tanpa biaya. Transformasi pendidikan termasuk penggunaan tele-education bagi anak Indonesia secara merata, berkualitas, dan produktif, di sekolah negeri dan swasta, bagi yang memenuhi persyaratan bantuan dari pemerintah tak terkecuali untuk pesantren dan santri."

Baca juga: Prabowo & Gibran Mau Bangun 10 Kota Inovasi, Mulai Industri AI Hingga Bioteknologi 

Perlu diketahui bahwa metode tele-education atau pembelajaran jarak jauh yang memungkinkan akses pembelajaran tanpa harus berada di suatu lokasi fisik. Konsep dari metode ini memanfaatkan teknologi komunikasi dan informasi seperti video konferensi, rekaman kuliah, platform daring, dan berbagai sumber daya pendidikan daring lainnya.

Dengan demikian, metode tele-education ini dapat memberikan kemudahan bagi siswa maupun pendidik untuk tetap terlibat dalam proses pembelajaran tanpa perlu berada di ruang kelas secara langsung.

Konsep pembelajaran dengan metode tele-education pernah diterapkan oleh Ganjar di Jawa Tengah melalui program Sekolah Virtual sebagai solusi dalam mengurangi angka putus sekolah, terutama di kalangan anak keluarga miskin dan anak difabel.

Menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Uswatun Hasanah, program yang diinisiasi pada tahun 2019 tersebut menerapkan waktu kegiatan belajar-mengajar yang disesuaikan dengan kondisi peserta didik. 

Baca juga: Anies Resmi Gandeng Cak Imin Maju Pilpres 2024, Netizen Ramai Beri Tanggapan di X 

Dilansir dari laman Radar Cianjur, di samping kelebihan utama dari konsep tele-education yang memiliki fleksibilitas waktu serta dapat menjangkau daerah terpencil, tantangan yang dihadapi dari konsep tersebut yakni terbatasnya interaksi sosial, kebutuhan untuk disiplin diri dalam belajar mandiri, termasuk aksesibilitas teknologi.

Dengan kata lain, dalam konteks ini, teknologi bisa menjadi solusi sekaligus menjadi tantangan tersendiri. Sebab, baik siswa maupun guru, belum tentu memiliki perangkat teknologi ataupun akses internet yang memadai.

Terlepas dari hal itu, melihat keberhasilan program Sekolah Virtual di Jawa Tengah, Ganjar-Mahfud memiliki komitmen untuk menerapkan program tersebut ke tingkat yang lebih luas lagi, sesuai dengan visi dan misi yang telah disusun mereka.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.

(sza)

Share :