Teknologi.id – Netflix sebagai salah satu platform steraming terbesar
di dunia memang kerap menjadi pelopor sekaligus pusat kontroversi dalam dunia
hiburan. Belum lama ini, salah satu kartun anak menuai kritik keras karena dianggap
menyelipakan pesan LGBT di dalamnya.
Melalui platform X, Musk menuliskan kritikan tajam dan mengajak publik
untuk meninggalkan Netflix dengan cara membatalkan langganan. Aksi ini juga
didukung oleh sejumlah akun besar di X yang mengajak untuk ikut serta dalam
aksi ini.
Isu hangat ini juga menarik perhatian Komdigi, yang memberikan
pernyataan akan memberikan sanksi jika memang menerima laporan ketidak nyamanan
masyarakat terkait kartun LGBT.
Mari kita bahas tentang kartun yang sedang ramai dibicarakan dan
ajakan Elon Musk untuk memboikot Netflix.
Kartun Anak Dead End: Paranormal Park jadi Pemicu
Dead End: Paranormal Park adalah serial animasi di Netlix yang bergenre
horor komedi fantasi asal Inggris yang pertama kali tayang di Netflix pada Juni
2022. Serial kartun ini memiliki 2 season dengan masing-masing 10 episode.
Di adaptasi dari komik “DeadEndia” karya Hamish Steele yang menceritakan
tentang petualangan dua remaja Barney dan Norma yang bekerja di sebuah taman
hiburan berhantu bernama Phoenix Parks.
Taman ini bukan hanya sekadar tempat rekreasi biasa, tetapi juga
sebagai pintu gerbang menuju dunia supernatural. Bersama anjing peliharaan Barney, mereka mulai petualangan.
Namun, dalam alur cerita kartun ini, Barney di gambarkan sebagai
karakter transgender dan Norma seorang gadis biseksual yang mengidap kecemasan
sosial. Barley mengaku kepada temannya, Norma bahwa dirinya adalah seorang
Transgender. “Saya Transgender, Norma” kata Barley di dalam kartun tersebut.
Hal tersebut, menuai kritikan besar dari publik. Banyak yang menyatakan jika kartun tersebut tidak pantas untuk di tonton anak-anak, karena dinilai akan memberikan pelajaran tentang LGBT.
Baca juga: KPI Akan Awasi Konten YouTube, Facebook, dan Netflix, Kenapa?
Ajakan Elon Musk Boikot Netflix di Sosial Media
Sebuah akun sosial media X (twitter) @Libsoftiktok, ia menyoroti tentang
kartun bermutan LGBT Dead End: paranormal Park yang dapat dilihat oleh anak-anak
usia 7 tahun dan meminta para orang tua untuk lebih berhati-hati terhadap
tontonan anak.
“Ya ampun. Dead End: Paranormal Park, acara di Netflix, mendorong
pro-transgender pada anak-anak. Acara ini diiklakna untuk anak usia 7 tahun dan
sekarang sedang dipomosikan oleh Netflix pada anak-anak. Orang tua Waspadalah”
tulis Libs of TikTok pada unggahannya.
Melihat isu tersebut, melalui sosial media X (twitter) pribadinya,
Elon Musk memposting ulang dan mengomentari “This is not ok”.
Kemudian mengunggah cuitan yang bertulis “Cancel Netfix for the heatlh of your kids”.
Selain itu, Musk juga memposting ulang cuitan dari @GuntherEagleman yang menuliskan “Peringatan: Netflix hadir untuk anak-anak anda. Batalkan Netflix”.
Aksi boikot Netflix turut diserukan oleh Benny Johnson dalam sebuah video pendek yang diunggah pada akun sosial media X pribadinya. “ Alasan sebenarnya mengapa kampanye pembatalan Netflix menjadi begitu viral: Netflix melakukan seksualisasi terhadap anak-anak dengan mengemas topik seks yang eksplisit, grafis dan radikal sebagai hiburan anak-anak. Apa yang dilakukan Netflix lebih dari sekedar perang budaya. Itu tidak bermoral dan seharusnya ilegal".
Sejumlah foto tangkapan layar tentang “batalkan Netflix” diunggah oleh
akun @amXfreeze, ia menuliskan “ Ini lebih dari sekadar membatalkan
Netflix, ini tentang kamu melawan dan berani bersuara, ini yang kamu katakan jika
mengganggu anak-anakku, ini lah yang akan kamu dapatkan jika memaksa kamu, ini
yang kamu tegaskan: Aku sudah muak dengan semua omong kosong ini. Sudah cukup,
jangan lagi. Sadar dan bangkrutlah”.
Meskipun sudah dilakukan aksi boikot, tetapi netflix belum memberikan tanggapan yang jelas mengenai isu kartun anak bermuatan LGBT ini.
Baca juga: Pendapatan Meningkat, Netflix Ramai Dikunjungi Pelanggan Rata-rata 2 Jam Sehari
Respon Komdigi Tentang Perlindungan Dunia Hiburan Anak di Netflix
Alex juga menambahkan akan memberikan sanksi jika memang ada laporan
yang masuk. “Kalau ada aduan masuk, kita akan lihat dan panggil untuk melakukan
konfirmasi layanan OTT (Over the Top) karena agak berbeda dengan PSE. Jadi tetap
kita awasi”
Baca artikel dan berita lainnya di Google News
(SS)
