Foto: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Universitas Medan Area
Teknologi.id - Isu resesi ekonomi masih menjadi hal yang sedang marak diperkirakan akan terjadi pada tahun 2023, menjaga finansial menjadi sangat penting selama masa resesi karena mempengaruhi kondisi keuangan seseorang dalam mempertahankan kebutuhan hidupnya. Sebelumnya, pandemi Covid-19 yang dirasakan oleh seluruh dunia, termasuk Indonesia, telah meninggalkan dampak yang serius terhadap perekonomian negara dan perilaku masyarakat. Oleh karena itu, sangat penting untuk merencanakan keuangan yang baik dalam menghadapi potensi resesi ini.
Saat resesi terjadi, banyak sekali aspek yang terdampak, salah satunya pada tingkat pengangguran yang sering kali meningkat. Oleh karena itu, mengelola uang selama resesi juga merupakan langkah yang bijak dilakukan. Selain itu, pengelolaan uang yang baik akan menjaga stabilitas keuangan. Ini berarti mengelola pengeluaran dengan hati-hati dengan memprioritaskan kebutuhan yang mendesak, sehingga kalian dapat mengatasi masa resesi dengan lebih baik dan meminimalisir dampaknya.
Baca Juga: Cara Atasi Ancaman saat Jadi Korban Penjamin Pinjaman Online
Foto: Populix
Adapun laporan dari survei yang dilakukan oleh Populix mengenai bagaimana resesi akan mempengaruhi preferensi kebiasaan belanja masyarakat, berdasarkan temuannya, 43 persen akan memprioritaskan pada pembelian barang-barang kebutuhan pokok, diikuti oleh 22 persen akan mencari produk yang lebih murah dari brand (merek) yang sama.
Selain itu, hal menarik lainnya dari laporan tersebut bahwa masyarakat di luar Jawa dan Sumatera tidak hanya menyatakan bahwa mereka akan akan memprioritaskan pembelian barang kebutuhan pokok, tetapi juga berpikir bahwa tidak akan ada banyak perubahan.
Foto: Populix
Lebih lanjut, disebutkan pada laporan tersebut dalam 3 besar kategori 10 barang yang akan dibeli, sebanyak 62 persen masyarakat akan memprioritaskan kebutuhan pokok, diikuti oleh pembelian makanan dan minuman serta produk perawatan tubuh dengan 50 persen dan 31 persen. Selain itu, ada juga 3 teratas dari 10 produk yang ditunda dalam pembeliannya, sebanyak 24 persen akan menunda pembelian fashion dan pakaian olahraga, 9 persen akan menunda pembelian barang elektronik, dan 8 persen akan menunda pembelian teknologi dan gadget. Adapun alasan dalam menunda pembelian selama resesi dengan 64 persen karena bukan kebutuhan utama.
Baca Juga: Setelah BSI, Kini Hacker Bobol BFI Finance
4 Tips dalam Menghadapi Resesi
Dalam artikel kali ini, Teknologi.id akan memberikan 5 tips menghadapi masa resesi apabila terjadi. Sebelum masa itu terjadi, maka mulai dari sekarang lah membuat rencana keuangan yang strategis untuk menghadapi masalah krisis ekonomi yang kompleks. Nah, berikut ini adalah 5 tips yang bisa kalian ikuti dalam mengatur keuangan selama resesi.
- Menentukan Skala Prioritas dalam Menggunakan Uang
Menentukan skala prioritas merupakan keputusan yang bijak dalam mengelola keuangan, dengan melakukan hal ini alur keuangan akan lebih terarah dan mengurangi pengeluaran yang tidak penting. Selain itu, kalian bisa memulai dengan membuat daftar kebutuhan berdasarkan kategori, seperti penting, diprioritaskan; penting, masih bisa ditunda; dan tidak penting, tidak harus dipenuhi.
Jika kalian mulai terbiasa berbelanja dengan mengikuti skala prioritas ini, mau dalam kondisi resesi ataupun tidak, kalian akan merasa berkecukupan. Maka belanjalah sesuai dengan kebutuhan dan gunakan skala prioritas yang telah dibuat sebelumnya agar kebutuhan terpenuhi.
- Segera Lunasi Hutang
Selanjutnya, sangat penting segera melunasi hutang untuk mencegah beban keuangan yang lebih besar di masa depan. Adapun jumlah rasio hutang yang optimal adalah di bawah 30 persen dari pendapatan bulanan kalian. Namun, karena tengah mempersiapkan menghadapi resesi, sebaiknya rasionya diubah menjadi lebih kecil.
- Memiliki Dana Darurat
Tindakan penting lainnya dalam menjaga stabilitas keuangan kalian adalah dengan memiliki dana darurat yang mencukupi. Dana darurat adalah tabungan yang disisihkan untuk pengeluaran tidak terduga, seperti saat kehilangan pekerjaan atau biaya medis yang mendesak, dengan mengamankan dana darurat yang mencukupi akan memberikan perlindungan finansial dan mengurangi kebutuhan dalam menggunakan kartu kredit ataupun meminjam uang selama masa-masa sulit. Jika kalian sudah terbiasa membuat dana darurat, mungkin bisa mempertimbangkan untuk meningkatkan jumlahnya.
- Berinvestasi dengan Bijak dan Memiliki Rencana Keuangan Jangka Panjang
Tentunya, resesi bisa menjadi masa yang sulit secara finansial, tetapi juga bisa menjadi kesempatan untuk berinvestasi dengan bijak. Dengan memilih investasi yang berpotensi, kalian bisa mempertahankan keuangan untuk jangka panjang dengan baik. Ketika kalian sudah memiliki dana darurat dan tabungan. Investasi bisa menjadi langkah yang baik untuk mengembangkan aset yang ada, hal ini berguna untuk menjaga nilai aset yang mungkin tidak akan sama di tahun-tahun mendatang karena inflasi.
Mengelola keuangan selama resesi tentunya membutuhkan kedisiplinan dan perencanaan yang baik, dengan menerapkan tips yang dibagikan di atas memungkinkan kalian bisa lebih siap dalam menghadapi tantangan keuangan selama masa yang sulit. Jangan lupa juga untuk tetap selalu memprioritaskan pengelolaan keuangan yang baik dan berpikir jangka panjang saat membuat keputusan keuangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(raa)