Ancaman resesi dunia 2023 ini telah membawa dampak besar bagi bisnis. Ada yang melakukan pemutusan hubungan kerja (layoff) besar-besaran seperti Google yang di awal tahun 2023 melakukan layoff terhadap 6% pekerjanya atau sekitar 12.000 karyawan.
Ada juga yang mengubah fokus bisnisnya seperti yang sedang hangat beritanya akhir-akhir ini yakni pengumuman tutupnya salah satu e-commerce bernama JD.ID di Indonesia. Mereka mengubah fokus bisnisnya yang tadinya melayani langsung ke customer menjadi fokus pada lini bisnis rantai pasok internasional dengan pergudangan dan logistik sebagai inti bisnisnya.
Lantas bagaimana seharusnya bisnis menghadapi ancaman resesi yang mengguncang bisnis?
Cara Bisnis Bertahan dalam Ancaman Krisis/Resesi
Sebenarnya isu resesi, perubahan yang begitu cepat adalah hal yang lumrah terjadi bagi sebuah bisnis. Para pimpinan bisnis dimanapun sudah lama mengangkat tentang isu untuk membangun ketahanan bisnis. Hanya saja sekarang perbedaannya adalah segala perubahan terjadi begitu cepat.
Ketika perubahan terjadi begitu cepat maka bisnis harus bisa beradaptasi lebih cepat. Bisnis tidak bisa terus bekerja dengan melakukan perencanaan lebih dari tiga tahun. Perencanaan yang sudah dibuat untuk satu tahun pun kadang perlu banyak penyesuaian dikarenakan perubahan perilaku customer. Menurut Hugo Messer, Founder Ekipa Agile Consultancy dan juga investor, menjelaskan bahwa ada dua hal yang bisa dilakukan untuk menghadapi ancaman resesi ini. Pertama, tetap menjalankan inti bisnis seperti sekarang ini dan melayani customer seperti biasanya, tapi dengan cara yang lebih agile. Bekerja dengan cara yang agile membutuhkan orang-orang yang terbuka dan mau mengadopsi agile mindset yang berfokus pada peningkatan pengalaman customer, mau beradaptasi, mengubah, bahkan mengoptimalkan hal-hal dalam bisnis yang bisa memberikan hal terbaik untuk customer. Salah satu manfaat bekerja dengan cara yang agile adalah membuat bisnis tetap memberikan layanan dan produk yang relevan dengan kebutuhan customer. Kedua, mencoba kesempatan baru dengan menciptakan mesin inovasi. Inovasi yang dilakukan bisa dengan mencoba target pasar yang baru, mengubah varian produk/layanan lama menjadi hal yang baru, atau menggunakan hal-hal yang sedang populer terjadi. Untuk menciptakan mesin inovasi baru dalam bisnis diperlukan orang-orang yang mempunyai semangat wirausaha (entrepreneurial mindset) dan agile mindset. Dua saran dari diatas terlihat mudah. Namun, pertanyaan berikut yang akan ditanyakan oleh bisnis adalah bagaimana cara memulai perubahan atau transformasi tersebut? Cobalah pekerjakan orang-orang yang punya mindset bertumbuh (growth mindset), agile mindset, pemikiran layaknya para founder. Karena itu adalah hal yang terpenting. Lantas bagaimana dengan orang-orang yang sudah ada di organisasi, tapi masih memiliki fixed mindset? Anda bisa mengikutkan orang-orang tersebut untuk mengikuti pelatihan intensif yang dikemas dalam Agile Bootcamp dan diadakan oleh Ekipa Academy. Program Agile Bootcamp yang ada di Ekipa Academy membantu perusahaan untuk mencetak talenta perusahaan yang siap menjadi penggerak transformasi cara kerja yang lebih agile, sehingga proses implementasi cara kerja agile menjadi lebih lancar dan bisnis pun semakin bisa bertahan di era ancaman resesi ini. Ekipa Academy adalah penyelenggara Agile Bootcamp pertama di Indonesia yang menyediakan pengalaman pembelajaran intensif terbaik untuk membantu Anda menghadapi tantangan transformasi dalam perusahaan. Saat ini kami menyaksikan bahwa banyak perusahaan yang secara masif melakukan transformasi cara kerja agile (agile ways of working). Ekipa Academy akan membantu Anda untuk menyelaraskan diri dengan tujuan transformasi perusahaan dan menyesuaikan diri dengan peran Anda di cara kerja yang baru. Ada tiga pilihan pembelajaran intensif yang bisa Anda pilih: Program bootcamp untuk menjadi Agile Practitioner Program bootcamp untuk menjadi Agile Coach Program bootcamp untuk menjadi Enterprise Agilist Anda bisa melihat website Ekipa Academy untuk info lebih lengkapnya. Ekipa Academy hadir atas keresahan kami dalam menyaksikan implementasi agile yang kurang tepat sehingga membuat orang kurang merasakan bagaimana dampak positif dari cara kerja agile. Hal ini biasanya terjadi karena kurangnya pemahaman terkait agile dan hanya ikut-ikutan tren yang sedang ada. Apa bedanya belajar di agile bootcamp Ekipa Academy dengan lainnya? Berikut ini adalah nilai pembeda Ekipa Academy dengan lainnya. Tutornya adalah para ahli yang sudah terjun dalam transformasi agile. Tersedianya 1 on 1 coaching. Pembelajaran dengan pendekatan praktik dan pengalaman. Ada tugas yang nantinya mendapatkan feedback dari mentor. Adanya personalisasi branding untuk para top performer Untuk Anda yang tertarik mendalami agile, Anda bisa mulai dengan mengambil program Agile Practitioner terlebih dahulu. Jika Anda ingin menerapkan pembelajaran Agile Bootcamp untuk perusahaan Anda, Ekipa Academy pun siap. Untuk Agile Practitioner, kami sedang ada harga khusus untuk early bird session. Jangan lupa manfaatkan kesempatan ini untuk membantu bisnis perusahaan Anda bisa bertahan menghadapi ancaman resesi. Apa itu Ekipa Academy?
Mengapa Memilih Belajar Agile di Ekipa Academy?