Kiat Berburu Pekerjaan untuk Lulusan Teknik Informatika (TI)

ArmourZero . December 07, 2022

Konten ini adalah terjemahan dari tulisan CIO, mentor, dan expert Ts. Saiful Bakhtiar Osman yang dipublikasikan pada blog ArmourZero.


Pada artikel ini, saya ingin membagikan pengalaman dan tips kepada generasi profesional TI kita selanjutnya – para Lulusan TI. Generasi yang lebih tua akan pensiun untuk memberi jalan bagi generasi baru untuk mengambil alih.

Pasar kerja memang sangat sulit saat ini dan persaingan untuk mendapatkan pekerjaan lebih menantang dari sebelumnya. Oleh karena itu, saya harap beberapa tips yang akan saya bagikan nanti dapat membantu Anda untuk berada di depan orang banyak. Ini bukan ilmu roket, tapi butuh banyak tekad untuk mewujudkannya.

Usaha harus dimulai sejak awal

Gunakan waktu Anda di kampus untuk mempelajari dan menguasai semua skill TI yang sangat dibutuhkan dalam pekerjaan setelah lulus. Saat ini banyak mahasiswa yang tidak serius dalam belajar dan menghabiskan waktu melakukan kegiatan yang tidak relevan dengan kuliah. Anda harus aktif mengasah skill dan ini hanya dapat dicapai dengan banyak latihan dan pelatihan TI. Pelajari dan gunakan pengetahuan dari dosen untuk menjadi yang terbaik di bidang Anda, apapun spesialisasi yang Anda pilih.

Sekarang ini beberapa perusahaan akan menguji berbagai kemampuan coding sebelum menerima Anda sebagai pekerjanya. Nilai apa yang dapat dibawa ke perusahaan jika Anda tidak mampu menunjukkan kemampuan dasar itu? Jika Anda adalah mahasiswa Jurusan Cyber Security, Anda perlu terus update semua ancaman siber terbaru melalui berita dan penelitian sehingga dapat menyakinkan pemberi kerja bahwa Anda memang layak diterima.

Hal-hal yang Harus Disiapkan untuk Wawancara TI

Beberapa mungkin mengabaikan atau tidak cukup memperhatikan, tetapi ini penting untuk langkah pertama Anda ke dunia nyata:

  • Kirim Lamaran Sebelum Wisuda

Jangan menunggu sampai Anda wisuda untuk mencari pekerjaan. Pastikan untuk memulai lebih awal bahkan ketika berada di semester akhir. Ada banyak lulusan yang dihasilkan setiap tahunnya. Jika Anda memulai lebih awal, kemungkinan untuk dipanggil interview akan lebih tinggi. Misalnya jika lulusan angkatan di atas Anda sebanyak 8.000 orang dan Anda sudah mulai mengirimkan surat lamaran lebih awal maka hanya akan bersaing dengan lulusan angkatan tersebut. Namun jika menunda saat wisuda, maka akan bersaing dengan 8.000 lulusan semester lalu dan ditambah dengan lulusan seangkatan Anda yang mungkin sudah lebih dari 8.000 lulusan.

Juga jangan menunggu lowongan pekerjaan dibuka, tulis saja ke semua perusahaan yang ingin Anda masuki. Terkadang, perusahaan tidak mengiklankan lowongan karena sudah memiliki kumpulan CV pelamar yang dapat mereka review saat tersedia lowongan. Karenanya, mengirimkan surat lamaran dapat memasukkan Anda ke dalam kumpulan CV yang mungkin dipanggil untuk wawancara. Agar bisa menuliskan surat lamaran dan CV yang bagus, minta bantuan senior, komunitas, atau kerabat Anda.

  • Siapkan CV yang Rapi

Saat ini, kita dapat membuat Curriculum Vitae (CV) yang rapi dan baik dengan bermacam fitur periksa ejaan dan koreksi otomatis. Tapi saya heran masih ada lulusan yang mengirimkan CV kepada kami dengan banyak salah ketik dan eja. Hal ini tidak dapat diterima karena menunjukkan Anda tidak peduli dan tidak cukup teliti saat melakukan pemeriksaan CV sebelum dikirim. Tentu ini memberi kesan tidak baik kepada pemberi kerja.

CV adalah “calling card” dan pengenalan diri Anda kepada orang lain. Oleh karenanya harus diatur dengan detail dan terstruktur sehingga mudah bagi pemberi kerja untuk membaca dan mereview aplikasi Anda. Biasanya, pihak perusahaan menerima ratusan hingga ribuan lamaran dalam sehari sehingga perlu menarik perhatian mereka di halaman pertama untuk mendapatkan peluang lebih tinggi dipanggil wawancara.

  • Pelajari Perusahaan yang Dilamar

Lakukan penelitian tentang perusahaan yang Anda lamar. Jangan sampai terlihat buruk dan tidak siap karena tidak dapat menjawab pertanyaan dasar seputar perusahaan. Memahami latar belakang perusahaan akan memberi kesan bahwa Anda serius untuk mendapatkan pekerjaan dan menjadi bagian dari perusahaan tersebut.

Namun, beberapa perusahaan multinasional mungkin memiliki pendekatan yang berbeda, seperti saat saya wawancara dengan SHELL IT pada tahun 2006. Saat itu, mereka yang membutuhkan waktu 30 menit untuk menjelaskan tentang perusahaan mereka, paket gaji dan benefit yang akan Saya dapatkan jika bergabung dengan mereka. Itu adalah pengalaman yang berbeda karena Anda diperlakukan seolah-olah perusahaanlah yang membutuhkan Anda dan bukan sebaliknya.

  • Berpakaian terbaik

Tidak ada salahnya berpakaian yang terbaik untuk sesi wawancara Anda. Perhatikan bagaimana Anda membawa diri untuk memberikan kesan pertama saat interviewer melihat Anda masuk ruangan. Untuk interview pada perusahaan, kemeja dan dasi adalah wajib tapi sepatu olahraga atau sepatu kets adalah “Tidak”. Jangan pula gunakan dasi motif bunga-bunga, pilih warna monoton agar aman.


Persiapan saat Wawancara TI

Jika berhasil mendapatkan jadwal wawancara, ini adalah kesempatan emas bagi Anda untuk bersinar. Bersiaplah dan lakukanlah yang terbaik. Berikut beberapa hal yang mungkin perlu diperhatikan:

  • Datang Lebih Awal dari Jadwal Wawancara

Banyak yang selalu menyarankan untuk datang 1 jam lebih awal dari jadwal. Alasannya untuk menghindari masalah tak terduga seperti mobil mogok, macet, kereta bermasalah, dll. Anda akan memiliki cukup waktu untuk mengatasi situasi jika itu terjadi. Yang ingin saya tambahkan pada “saran umum” diatas adalah datang 1 jam lebih awal, TETAPI baru masuk ke area ruangan wawancara 30 menit sebelum waktunya. 30 menit ini akan cukup bagi Anda untuk mengisi semua formulir yang diminta. Ini karena banyak perusahaan yang tidak suka banyak orang berkumpul di area resepsionis mereka sehingga dibuatlah wawancara terjadwal. Akan tetapi untuk wawancara terbuka (walk-in interview), keramaian adalah sesuatu hal yang wajar dan sudah diantisipasi.

Oleh karena itu, jika mereka meminta Anda untuk datang pada pukul 15.00, harap jangan datang pada pukul 14.00. Anda harus memahami bahwa perusahaan telah membuat pengaturan yang diperlukan untuk memastikan kelancaran proses wawancara. Itu sebabnya hanya sejumlah kandidat tertentu yang dihibur pada sesi yang dialokasikan. Dengan datang terlalu dini, Anda menjadi tanggung jawab mereka dan 'sakit mata' di area resepsionis. Hormati waktu kecuali Anda diinstruksikan oleh mereka untuk datang 1 jam lebih awal. Jika tidak, maka 30 menit akan menyenangkan.

  • Jangan Terlalu Khawatir Tentang Bahasa Inggris

Jangan terlalu khawatir dengan kemampuan bahasa Inggris Anda karena perusahaan tidak sedang mencari guru Bahasa Inggris. Yang mereka cari adalah bagaimana cara Anda mengungkapkan, menyampaikan, dan menyusun argumen dan pemikiran Anda. Namun inilah yang yang tidak dimiliki oleh kebanyakan kandidat Melayu. Biasanya, mereka agak lama menjawab karena di kepala mereka mencoba menerjemahkan ke dalam Bahasa Inggris. Ini cukup normal karena mereka tidak menggunakan bahasa Inggris untuk percakapan sehari-hari.

Namun perlu diingat bahwa interview adalah bukan tentang memberikan ide-ide bagus dalam Bahasa Inggris tetapi waktu yang dibutuhkan untuk menyampaikan pesan akan menjadi masalah utama. Terlalu lama dalam menjawab pertanyaan akan memberi kesan kepada interviewer bahwa Anda kurang percaya diri atau ragu untuk menjawab. Anda mungkin memiliki banyak ide cemerlang dan argumen kelas atas, tetapi jika membuang-buang waktu untuk mencari kata yang tepat, itu akan merugikan Anda.

  • Persiapkan untuk Tes IQ dan Aritmatika

Beberapa perusahaan, khususnya Bank dan Manufaktur, suka mengadakan tes IQ untuk para kandidat. Jangan khawatir, mereka tidak menilai seberapa pintar Anda tapi lebih kepada penilaian apa yang akan dilakukan jika berada di bawah tekanan. Perusahaan ingin menilai cara Anda menangani tekanan: berapa banyak pertanyaan yang Anda jawab dengan benar dalam jangka waktu terbatas dan dalam lingkungan yang penuh tekanan saat itu. 

Mereka ingin menilai Anda akan menjadi pekerja seperti apa – Apakah Anda dengan ceroboh mencoba menjawab semua pertanyaan tetapi gagal di sebagian besar pertanyaan dalam upaya melakukannya? Jujur saja, tidak ada yang berhasil menyelesaikan semua 100 pertanyaan dalam 1 jam atau setengah jam, jadi jangan terlalu memaksakan diri. Jawab pertanyaan dengan hati-hati tetapi cepat. Jumlah soal tidak dihitung tetapi jumlah soal yang benar akan menjadi patokan Anda.

Mereka ingin segera mengeliminasi pekerja non-potensial – Cukup adil mengingat jumlah kandidat yang muncul untuk wawancara biasanya sangat tinggi. Tes IQ dan Aritmatika ini akan menjadi babak kualifikasi bagi Anda untuk maju ke tahap selanjutnya.


Beberapa Tips dari Pengalaman Saya

Saya telah melalui cukup banyak wawancara dan tes. Beberapa hal yang saya bagikan mungkin masih dalam praktik dan beberapa mungkin tidak. Oleh karena itu, baca saja berikut ini untuk pengetahuan Anda:

1. Tes Pengurangan Angka

Saya melakukan interview pada tahun 2002 di salah satu perusahaan manufaktur listrik Jepang. Untuk tesnya, setiap calon diberi 1 lembar kertas berisi bilangan sederhana 1 sampai 9. Setiap baris ada 50 nomor dan ada 100 baris.

Instruksinya sangat sederhana: jumlahkan 2 angka secara berdampingan, tetapi tuliskan hanya satu angka (1+2 = 3 tulis 3, jika 9+8 = 17, tulis saja 7). Ujiannya diatur waktunya, dan untuk setiap baris mereka hanya memberikan waktu 30 detik. Ketika waktu 30 detik habis, mereka akan berteriak “BERIKUTNYA!” untuk menjawab baris berikutnya.

Yang cukup menarik, para kandidat sangat bersemangat untuk menjawab di awal dan mulai melambat saat tes berlanjut ke baris ke-30 atau ke-40. Terutama karena tangan Anda sudah lelah dan Anda tidak bisa lagi berpikir jernih.

Di akhir ujian, yang dilakukan orang HR di depan kami adalah dia mengambil spidol dan mulai menghubungkan garis (jawaban terakhir baris 1 sampai baris 100). Eureka! Sedangkan bagi mereka yang sudah melambat di tengah jalan, pasti akan mendapatkan grafik yang menurun. Menarik, bukan?

Bagi saya sendiri, saya berhasil mendapat nilai karena dosen Matematika Bisnis saya di Universitas, Prof. Razak (terima kasih Prof) telah berbagi selama kuliahnya tentang cara mengatasi ujian semacam ini. Yang harus Anda lakukan adalah, 1) mulai dengan lambat, luangkan waktu Anda; 2) kemudian baru mulai menjawab dengan agresif menjelang akhir. Filosofi dibaliknya adalah:

  • Orang diharapkan untuk tampil lebih baik (meningkat) ketika melakukan pekerjaan berulang/rutin (menjawab baris 1 sampai 100 membutuhkan metode perhitungan yang sama).

  • Orang-orang diharapkan untuk mempertahankan kinerja yang baik seiring berjalannya waktu (jika Anda menunjukkan sifat yang menurun, itu memberi kesan apakah Anda mudah menyerah atau mudah kehilangan motivasi)

  • Adalah normal bagi orang untuk menjadi sangat antusias selama hari-hari awal pekerjaan, dan mulai kehilangan momentum seiring kemajuan mereka. Hal ini terlihat dari para kandidat yang agresif menjawab pertanyaan di awal dan melambat menjelang akhir.

2. Bermain Peran dengan Media Cue Card

Yang ini adalah wawancara dengan perusahaan pelayaran multinasional. Ada 3 level, 1) Anda harus lulus tes tertulis, 2) Anda harus lulus permainan cue card, 3) Kemudian baru datang wawancara formal.

Yang ingin saya soroti adalah permainan peran dengan cue card. Anda diberikan 1 situasi, maka Anda harus bertindak (bermain peran) untuk menangani masalah tersebut. Jika Anda berhasil dengan kartu pertama (skenario pertama), kartu kedua akan diberikan dengan soal yang lebih menantang. Namun, Anda masih perlu mempertahankan peran Anda.

Dalam skenario saya, saya adalah Manajer Pabrik di sebuah perusahaan kimia. Orang-orang di sekitar area mulai sakit dan mereka menyalahkan pabrik saya yang menyebabkan masalah. Pabrik saya menerapkan semua Good Manufacturing Practice (GMP), dan kami tidak membuang bahan berbahaya apapun ke saluran pembuangan.

  • Cue Card 1: Penduduk desa mengirim perwakilan mereka untuk berbicara dengan saya dan meminta perusahaan saya untuk membayar semua biaya pengobatan mereka.

  • Cue Card 2: “Greenpeace” muncul di depan pabrik saya. Mereka tidak mau pindah sampai saya bertemu perwakilan mereka. Semuanya memblokir kendaraan apa pun untuk memasuki gedung dengan berbaring di jalan.

  • Cue Card 3: Anggota dewan ikut campur dan datang bersama Departemen Kesehatan. Mereka mengancam akan menutup pabrik saya selama seminggu dan melakukan penyelidikan.

  • Cue Card 4: Seorang karyawan pabrik saya yang tidak puas dipecat karena masalah disipliner. Sebagai balas dendam, dia mengarang cerita bahwa pabrik saya mencemari selokan dengan bahan berbahaya. Media kini meliput berita tersebut.

Sederhananya, Anda harus mempertahankan perusahaan Anda dengan segala cara! Faktanya, perusahaan Anda tidak terlibat dalam operasi ilegal atau apa pun. Ini dibuat lebih ke arah 'manajemen krisis' dan bagaimana Anda menangani pemangku kepentingan eksternal.

Kiat Saya tentang ini adalah jangan hanya duduk di sana dan membela secara blak-blakan. Cobalah untuk membuat sesuatu yang tidak disebutkan dalam kartu yaitu, perusahaan Anda telah mendapat persetujuan dari Departemen Lingkungan Hidup atau sesuai dengan Undang-Undang Lingkungan yang ada. Jadilah kreatif, tidak ada jawaban benar atau salah. Setelah mereka yakin dengan kemampuan Anda, barulah wawancara formal (Level 3) akan dimulai. Namun, cue card ini menyenangkan, melihat wajah pewawancara ketika Anda menyangkal fakta mereka dengan fakta yang dibuat-buat yang tidak disebutkan di mana pun di kartu.


*Editor: Fanny Fajarianti, Performance Marketing ArmourZero


Share :

ArmourZero

ArmourZero