Baterai HP Drop? Ini Tips Ilmuwan Stanford untuk Kembalikan Kapasitasnya

Elysa Magrisia Herdiani . November 11, 2024

baterai HP drop

Teknologi.id - Seiring dengan pemakaian, kinerja baterai ponsel pasti akan menurun, terutama pada perangkat yang sudah digunakan selama beberapa tahun. Baterai yang mulai “drop” atau mengalami penurunan kapasitas adalah masalah umum yang dihadapi hampir semua pengguna smartphone.

Biasanya, baterai yang dulunya bisa bertahan sepanjang hari akan mulai melemah dan perlu sering diisi ulang. Namun, kini ada kabar baik bagi para pengguna ponsel. Para ilmuwan dari Universitas Stanford telah menemukan cara untuk memulihkan kapasitas baterai yang sudah drop, sehingga performanya bisa kembali mendekati kondisi awalnya.

Apa Penyebab Baterai HP Bisa Drop?

Baterai pada smartphone umumnya menggunakan teknologi lithium-ion, yang memiliki siklus pengisian terbatas. Setiap kali baterai diisi ulang, sedikit demi sedikit kemampuannya untuk menampung daya akan berkurang. Proses ini disebut dengan degradasi baterai, dan inilah yang menyebabkan performa baterai menurun seiring waktu. Baterai yang dulunya bisa mengisi penuh hingga 100% mungkin hanya mampu mencapai 80-90% setelah beberapa tahun pemakaian. Selain itu, faktor seperti suhu tinggi, penggunaan daya tinggi, dan cara pengisian yang kurang tepat juga bisa mempercepat penurunan kapasitas baterai.

Baca juga: Fast Charging Bikin Baterai HP Cepat Rusak? Cek Fakta Sebenarnya!

Inovasi Ilmuwan Stanford: Solusi Memulihkan Kapasitas Baterai yang Drop

Ilmuwan dari Universitas Stanford menemukan bahwa baterai yang drop masih bisa dipulihkan hingga sekitar 30% dari kapasitasnya yang hilang. Menurut hasil riset mereka, salah satu cara efektif untuk melakukan ini adalah dengan mengisi baterai dengan daya tertentu, yaitu maksimal empat volt, selama lima menit. Proses ini membantu baterai pulih sebagian dari degradasi yang dialami.

Namun, perlu dicatat bahwa metode ini hanya berlaku pada baterai berjenis silikon, bukan lithium-ion. Di dalam baterai silikon, terdapat komponen yang menyimpan energi negatif di bagian anoda dan energi positif di katoda. Saat baterai digunakan, energi di anoda berpindah ke katoda dengan bantuan cairan elektrolit. Sebaliknya, saat baterai diisi ulang, energi di katoda kembali ke anoda, sehingga baterai kembali terisi.

Proses ini mengakibatkan partikel pada anoda pecah secara perlahan, yang menyebabkan berkurangnya kapasitas baterai dari waktu ke waktu. Nah, pengisian maksimal empat volt selama lima menit diyakini oleh ilmuwan Stanford bisa menyatukan kembali partikel-partikel anoda yang terpecah tadi, sehingga kapasitas baterai yang drop bisa pulih hingga sekitar 30%.

Mengapa Penemuan Ini Penting?

Dengan metode ini, pengguna smartphone tidak perlu terlalu khawatir ketika performa baterai mereka mulai menurun. Pemulihan kapasitas hingga 30% bisa menjadi solusi hemat, terutama bagi mereka yang belum ingin mengganti ponsel dengan yang baru. Selain itu, jika metode ini dapat dikembangkan lebih lanjut, baterai yang lebih tahan lama bisa dibuat di masa depan, sehingga pengguna tidak perlu sering mengganti baterai atau ponsel.

Penemuan ini juga membuka jalan bagi teknologi baterai yang lebih ramah lingkungan. Dengan berkurangnya kebutuhan untuk produksi baterai baru, dampak limbah elektronik yang disebabkan oleh baterai rusak atau drop dapat diminimalkan. Ini penting mengingat masalah lingkungan yang semakin krusial di era modern ini.

Cara Memperpanjang Umur Baterai HP Anda

Sembari menunggu metode pemulihan baterai ini diterapkan secara luas, ada beberapa langkah sederhana yang bisa Anda lakukan untuk menjaga daya tahan baterai ponsel agar tidak cepat drop:

  1. Jangan Biarkan Baterai Terlalu Habis: Idealnya, Anda harus mengisi ulang baterai ketika daya mencapai 20-30%. Menghabiskan baterai hingga 0% secara terus-menerus dapat mempercepat degradasi.
  2. Gunakan Charger Original: Penggunaan charger yang tidak sesuai bisa menyebabkan pengisian daya yang tidak stabil, yang berpotensi merusak baterai.
  3. Hindari Suhu Ekstrem: Baterai lithium-ion sangat sensitif terhadap suhu tinggi. Jangan biarkan ponsel terlalu panas karena bisa merusak komponen internal baterai.
  4. Jangan Biarkan HP Diisi Semalaman: Walaupun kebanyakan smartphone saat ini sudah dilengkapi dengan fitur untuk menghentikan pengisian ketika mencapai 100%, ada baiknya untuk tidak membiarkan ponsel terus terhubung dengan charger.
  5. Matikan Aplikasi yang Tidak Digunakan: Beberapa aplikasi tetap berjalan di latar belakang dan menguras baterai. Selalu tutup aplikasi yang tidak diperlukan untuk mengurangi beban pada baterai.

Baca juga: Berapa Perkiraan Biaya untuk Ganti Baterai iPhone?

Prospek Metode Pemulihan Baterai di Masa Depan

Meskipun metode ini masih dalam tahap penelitian, para ilmuwan dari Stanford optimis bahwa ini adalah langkah awal untuk pengembangan teknologi baterai yang lebih tahan lama dan efisien. Di masa depan, bisa saja kita melihat baterai yang memiliki siklus pengisian ulang lebih panjang dan kapasitas yang stabil meski sudah digunakan bertahun-tahun. Hal ini tentunya menjadi kabar baik bagi pengguna perangkat elektronik, terutama mereka yang sangat bergantung pada daya tahan baterai.

Selain metode untuk baterai silikon, riset lain di Universitas Stanford juga menyebutkan bahwa ada cara untuk memperpanjang umur baterai lithium-ion hingga 50%. Dalam penelitian mereka, disebutkan bahwa proses pengisian awal dengan daya tinggi dapat memperpanjang umur baterai lithium-ion secara signifikan. Dengan berbagai inovasi ini, teknologi baterai masa depan akan lebih canggih dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang terus berkembang.

Penemuan ilmuwan dari Universitas Stanford terkait pemulihan baterai yang sudah drop memberikan harapan baru bagi pengguna perangkat elektronik, terutama smartphone. Metode pengisian daya dengan batas maksimal empat volt selama lima menit menjadi solusi efektif untuk memulihkan kapasitas baterai hingga 30% pada jenis baterai silikon. Dengan metode ini, diharapkan baterai ponsel dan perangkat elektronik lainnya bisa memiliki umur yang lebih panjang dan lebih ramah lingkungan.

Jika metode ini dikembangkan lebih lanjut, tidak mustahil kita akan melihat baterai yang jauh lebih tahan lama dan lebih efisien dalam beberapa tahun ke depan. Semoga teknologi ini segera bisa diterapkan secara luas agar baterai drop tidak lagi menjadi masalah bagi pengguna smartphone di seluruh dunia.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News

(emh)

Share :