Kenapa Gen Z Lebih Pilih TikTok Daripada Google? Ini Alasannya!

Elysa Magrisia Herdiani . September 12, 2024

Teknologi.id - Dalam beberapa tahun terakhir, Gen Z telah menunjukkan pergeseran besar dalam cara mereka mencari informasi di internet. Jika generasi sebelumnya mengandalkan Google untuk menjawab hampir semua pertanyaan, kini Gen Z lebih sering menggunakan TikTok sebagai mesin pencari mereka. Hal ini tentunya mengejutkan banyak pihak, mengingat Google telah lama menjadi raja search engine. Namun, perubahan ini tidak terjadi begitu saja. Ada beberapa alasan mengapa TikTok berhasil menarik perhatian Gen Z dan menggantikan Google sebagai tempat favorit mereka untuk mencari informasi.

TikTok: Mesin Pencari Baru Bagi Gen Z?

Pergeseran ini bisa dilihat dari data yang semakin mendukung tren tersebut. Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Adobe, sebanyak 41% responden mengaku menggunakan TikTok sebagai mesin pencari, dengan 64% di antaranya merupakan Gen Z. Sementara Google masih tetap digunakan untuk kebutuhan pencarian yang lebih kompleks, seperti riset mendalam atau berita, TikTok menjadi pilihan utama bagi Gen Z untuk mencari informasi sehari-hari seperti resep masakan, tips DIY, destinasi wisata, hingga review produk.

Baca juga: Perbedaan Cari Informasi: Gen Z Lebih Pilih TikTok Dibanding YouTube

Mengapa Gen Z Memilih TikTok?

Banyak faktor yang menyebabkan Gen Z lebih memilih TikTok daripada Google, salah satunya adalah format video pendek yang ditawarkan oleh TikTok. Konten di TikTok memungkinkan pengguna mendapatkan informasi secara cepat dan visual, yang sangat menarik bagi Gen Z yang dikenal sebagai generasi dengan rentang perhatian yang lebih pendek.

  1. Format Video yang Lebih Menarik Dibandingkan dengan Google yang sering menyajikan informasi dalam bentuk teks panjang atau artikel, TikTok memberikan solusi yang lebih cepat melalui konten video pendek. Informasi yang disampaikan melalui video cenderung lebih estetis dan dinamis, mulai dari warna hingga editing yang menarik. Bagi Gen Z, cara ini jauh lebih memikat dan mudah dicerna dibandingkan harus membaca artikel panjang.
  2. Storytelling dan Personalization Gen Z cenderung lebih tertarik pada konten yang disampaikan melalui cerita atau storytelling. TikTok tidak hanya menyajikan informasi, tapi juga memberikan pengalaman visual yang lebih personal. Algoritma TikTok juga memegang peran besar dalam hal ini, karena mampu menyesuaikan konten berdasarkan minat pengguna, membuat mereka merasa lebih terhubung dengan konten yang mereka konsumsi.
  3. Kepercayaan Terhadap Influencer Salah satu kekuatan TikTok adalah keberadaan influencer yang memberikan review atau ulasan produk secara langsung dan jujur. Ketika seorang konten kreator menunjukkan ekspresi atau reaksi mereka saat mencoba produk, hal ini memberi kesan lebih otentik dan reliable. Gen Z lebih percaya pada ulasan video dari sesama pengguna atau influencer dibandingkan iklan berbayar atau hasil pencarian yang dipromosikan di Google.


Apakah Google Masih Relevan?

Meski tren pencarian di TikTok terus meningkat, bukan berarti Google kehilangan relevansinya. Google masih merupakan mesin pencari terbesar di dunia, dengan miliaran pencarian dilakukan setiap hari. Untuk informasi yang lebih dalam, seperti artikel akademis, riset mendalam, atau berita global, Google masih menjadi pilihan utama.

Riset dari YPulse, sebuah firma riset yang fokus pada kebiasaan generasi muda, menunjukkan bahwa 46% anak muda masih menggunakan Google untuk mencari informasi yang lebih kompleks. Meskipun demikian, Google terus melakukan inovasi untuk mempertahankan relevansinya di tengah perubahan tren ini. Misalnya, mereka memperkenalkan YouTube Shorts, yang secara format mirip dengan video pendek di TikTok, serta mengembangkan Generative AI Bard untuk memenuhi kebutuhan pencarian berbasis AI yang lebih interaktif.

Baca juga: 5 Cara Meningkatkan Penjualan di TikTok Shop

Algoritma TikTok Lebih "Personalized"

Salah satu alasan utama mengapa Gen Z lebih memilih TikTok daripada Google adalah algoritma TikTok yang sangat kuat dalam menyaring konten sesuai preferensi pengguna. FYP (For You Page) TikTok dipenuhi dengan konten yang dipersonalisasi, sehingga setiap pengguna merasa mendapatkan informasi yang tepat sesuai dengan minat mereka. Inilah yang membuat algoritma TikTok jauh lebih menarik dan menghibur bagi Gen Z dibandingkan hasil pencarian Google yang lebih generik.


TikTok vs Google: Siapa yang Akan Unggul?

Meskipun TikTok menjadi pilihan utama untuk mencari informasi visual dan cepat, Google masih belum tergantikan dalam hal pencarian mendalam dan terpercaya. Ke depannya, persaingan antara TikTok dan Google kemungkinan besar akan terus memanas, terutama karena Google berusaha untuk meniru format konten yang lebih populer di kalangan anak muda, seperti yang terlihat dengan peluncuran YouTube Shorts.

Namun, dalam hal personalization dan kecepatan, TikTok memang lebih unggul di mata Gen Z. Perpindahan dari "Googling" ke "searching" di TikTok menunjukkan bagaimana Gen Z menginginkan pengalaman yang lebih visual, interaktif, dan sesuai dengan gaya hidup mereka yang serba cepat.

TikTok kini bukan hanya platform video viral, melainkan telah berevolusi menjadi search engine yang digemari oleh Gen Z. Dengan kelebihan dalam format video pendek, personalization, dan kepercayaan terhadap influencer, TikTok telah berhasil merebut perhatian generasi muda. Namun, Google masih memiliki keunggulan dalam hal pencarian yang lebih mendalam dan informasi yang lebih kompleks. Seiring dengan inovasi yang terus dilakukan oleh kedua platform ini, persaingan antara TikTok dan Google untuk menjadi mesin pencari utama di masa depan akan terus berlanjut.

Baca Berita dan Artikel lain di Google News.

(emh)

Share :