Teknologi.id - Dalam beberapa tahun terakhir, Gen Z telah menunjukkan pergeseran besar dalam cara mereka mencari informasi di internet. Jika generasi sebelumnya mengandalkan Google untuk menjawab hampir semua pertanyaan, kini Gen Z lebih sering menggunakan TikTok sebagai mesin pencari mereka. Hal ini tentunya mengejutkan banyak pihak, mengingat Google telah lama menjadi raja search engine. Namun, perubahan ini tidak terjadi begitu saja. Ada beberapa alasan mengapa TikTok berhasil menarik perhatian Gen Z dan menggantikan Google sebagai tempat favorit mereka untuk mencari informasi.
TikTok: Mesin Pencari Baru Bagi Gen Z?
Pergeseran ini bisa dilihat dari data yang semakin mendukung tren tersebut. Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Adobe, sebanyak 41% responden mengaku menggunakan TikTok sebagai mesin pencari, dengan 64% di antaranya merupakan Gen Z. Sementara Google masih tetap digunakan untuk kebutuhan pencarian yang lebih kompleks, seperti riset mendalam atau berita, TikTok menjadi pilihan utama bagi Gen Z untuk mencari informasi sehari-hari seperti resep masakan, tips DIY, destinasi wisata, hingga review produk.
Baca juga: Perbedaan Cari Informasi: Gen Z Lebih Pilih TikTok Dibanding YouTube
Mengapa Gen Z Memilih TikTok?
Banyak faktor yang menyebabkan Gen Z lebih memilih TikTok
daripada Google, salah satunya adalah format video pendek yang ditawarkan oleh
TikTok. Konten di TikTok memungkinkan pengguna mendapatkan informasi secara
cepat dan visual, yang sangat menarik bagi Gen Z yang dikenal sebagai generasi
dengan rentang perhatian yang lebih pendek.
- Format
Video yang Lebih Menarik Dibandingkan dengan Google yang sering
menyajikan informasi dalam bentuk teks panjang atau artikel, TikTok
memberikan solusi yang lebih cepat melalui konten video pendek. Informasi
yang disampaikan melalui video cenderung lebih estetis dan dinamis, mulai
dari warna hingga editing yang menarik. Bagi Gen Z, cara ini jauh lebih memikat
dan mudah dicerna dibandingkan harus membaca artikel panjang.
- Storytelling
dan Personalization Gen Z cenderung lebih tertarik pada konten yang
disampaikan melalui cerita atau storytelling. TikTok tidak hanya
menyajikan informasi, tapi juga memberikan pengalaman visual yang lebih personal.
Algoritma TikTok juga memegang peran besar dalam hal ini, karena mampu
menyesuaikan konten berdasarkan minat pengguna, membuat mereka merasa
lebih terhubung dengan konten yang mereka konsumsi.
- Kepercayaan Terhadap Influencer Salah satu kekuatan TikTok adalah keberadaan influencer yang memberikan review atau ulasan produk secara langsung dan jujur. Ketika seorang konten kreator menunjukkan ekspresi atau reaksi mereka saat mencoba produk, hal ini memberi kesan lebih otentik dan reliable. Gen Z lebih percaya pada ulasan video dari sesama pengguna atau influencer dibandingkan iklan berbayar atau hasil pencarian yang dipromosikan di Google.
Apakah Google Masih Relevan?
Meski tren pencarian di TikTok terus meningkat, bukan
berarti Google kehilangan relevansinya. Google masih merupakan mesin pencari
terbesar di dunia, dengan miliaran pencarian dilakukan setiap hari. Untuk
informasi yang lebih dalam, seperti artikel akademis, riset mendalam, atau
berita global, Google masih menjadi pilihan utama.
Riset dari YPulse, sebuah firma riset yang fokus pada kebiasaan generasi muda, menunjukkan bahwa 46% anak muda masih menggunakan Google untuk mencari informasi yang lebih kompleks. Meskipun demikian, Google terus melakukan inovasi untuk mempertahankan relevansinya di tengah perubahan tren ini. Misalnya, mereka memperkenalkan YouTube Shorts, yang secara format mirip dengan video pendek di TikTok, serta mengembangkan Generative AI Bard untuk memenuhi kebutuhan pencarian berbasis AI yang lebih interaktif.
Baca juga: 5 Cara Meningkatkan Penjualan di TikTok Shop
Algoritma TikTok Lebih "Personalized"
Salah satu alasan utama mengapa Gen Z lebih memilih TikTok daripada Google adalah algoritma TikTok yang sangat kuat dalam menyaring konten sesuai preferensi pengguna. FYP (For You Page) TikTok dipenuhi dengan konten yang dipersonalisasi, sehingga setiap pengguna merasa mendapatkan informasi yang tepat sesuai dengan minat mereka. Inilah yang membuat algoritma TikTok jauh lebih menarik dan menghibur bagi Gen Z dibandingkan hasil pencarian Google yang lebih generik.
TikTok vs Google: Siapa yang Akan Unggul?
Meskipun TikTok menjadi pilihan utama untuk mencari
informasi visual dan cepat, Google masih belum tergantikan dalam hal pencarian
mendalam dan terpercaya. Ke depannya, persaingan antara TikTok dan Google
kemungkinan besar akan terus memanas, terutama karena Google berusaha untuk
meniru format konten yang lebih populer di kalangan anak muda, seperti yang
terlihat dengan peluncuran YouTube Shorts.
Namun, dalam hal personalization dan kecepatan, TikTok
memang lebih unggul di mata Gen Z. Perpindahan dari "Googling" ke
"searching" di TikTok menunjukkan bagaimana Gen Z menginginkan
pengalaman yang lebih visual, interaktif, dan sesuai dengan gaya hidup mereka
yang serba cepat.
TikTok kini bukan hanya platform video viral, melainkan
telah berevolusi menjadi search engine yang digemari oleh Gen Z. Dengan
kelebihan dalam format video pendek, personalization, dan kepercayaan terhadap
influencer, TikTok telah berhasil merebut perhatian generasi muda. Namun,
Google masih memiliki keunggulan dalam hal pencarian yang lebih mendalam dan
informasi yang lebih kompleks. Seiring dengan inovasi yang terus dilakukan oleh
kedua platform ini, persaingan antara TikTok dan Google untuk menjadi mesin
pencari utama di masa depan akan terus berlanjut.
Baca Berita dan Artikel lain di Google News.
Tinggalkan Komentar