Foto: Kirsty Wigglesworth / POOL / AFP
Teknologi.id - Elon Musk, yang dikenal sebagai
tokoh besar dalam teknologi, baru-baru ini merilis chatbot AI bernama Grok
melalui perusahaannya yang bernama xAI. Ini adalah langkah penting dalam dunia
kecerdasan buatan (AI) yang mencoba bersaing dengan perusahaan-perusahaan besar
seperti Google, Meta, dan OpenAI.
Apa itu Grok? Grok adalah chatbot AI yang berbeda dari yang lain. Chatbot ini memiliki akses langsung ke informasi terbaru dari platform media sosial X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter. Ini berarti Grok bisa memberikan jawaban lebih baru daripada chatbot lain yang mengandalkan data lama dari internet. Satu hal yang menonjol dari Grok adalah kepribadiannya yang unik. Chatbot ini suka menggunakan sarkasme dan humor dalam responnya, menjadikannya lebih menarik dan menghibur.
Grok juga siap menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang mungkin dihindari oleh chatbot lain. Ini berarti Grok bisa memberikan
jawaban pada pertanyaan-pertanyaan yang cenderung "pedas" atau
kontroversial. Namun, hal ini juga menimbulkan kekhawatiran bahwa Grok bisa
menyebarkan informasi yang salah tanpa memperhatikan dampaknya.
Yang menarik adalah, Grok
dikembangkan dalam waktu yang sangat singkat, hanya dua bulan. Ini menunjukkan
bahwa pesaing baru dalam dunia AI mulai mengejar ketertinggalan dari
perusahaan-perusahaan besar seperti OpenAI yang merilis chatbot terobosan,
ChatGPT, hampir setahun yang lalu.
Pengguna platform X sekarang
dapat mendaftar untuk mencoba Grok. Chatbot ini akan menjadi salah satu fitur
yang tersedia bagi pelanggan yang berlangganan layanan "Premium+" di
X, dengan biaya sekitar $16 per bulan, setelah melewati periode pengujian yang
belum ditentukan.
Pengembangan Grok ini juga terjadi seiring dengan upaya Musk untuk meningkatkan keterlibatan dan penjualan di platform X. Setelah pembelian Twitter pada tahun 2022, platform ini mengalami penurunan pendapatan akibat kekhawatiran pengiklan tentang kebijakan moderasi kontennya. Dalam upayanya untuk menjaga daya tarik platformnya, Musk meluncurkan Grok sebagai salah satu fitur unggulan.
Baca juga: Elon Musk Prediksi AI akan Ambil Alih Pekerjaan dan Manusia Kerja Jika Mau
Namun, seperti halnya dengan
perkembangan AI lainnya, penggunaan chatbot seperti Grok tidak berjalan mulus tanpa
kontroversi. Para ahli memperingatkan bahwa chatbot memiliki potensi untuk
menampilkan bias atau menyebarkan materi yang berbahaya serta informasi yang
salah, yang dikenal sebagai "hoaks". Para pesaing di ruang AI juga
telah menghadapi tantangan serupa dalam upaya menjaga keamanan dan kualitas
respon dari chatbot mereka.
Pengembangan AI yang lebih
canggih dan terkini, bersama dengan responsibilitas yang cermat dalam memitigasi
potensi risiko, akan menjadi kunci keberhasilan jangka panjang dalam
menghadirkan teknologi AI yang bermanfaat dan aman bagi semua pengguna. Selain
itu, regulasi yang tepat juga akan memainkan peran penting dalam membentuk
perkembangan teknologi AI di masa depan. Dalam hal ini, Grok adalah langkah
besar dalam perjalanan eksplorasi AI yang penuh tantangan dan potensi.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(tqhf)