Teknologi.id – Maraknya penipuan online membuat Shopee mengambil
langkah nyata untuk meningkatkan literasi keamanan pengguna melalui peresmian “Buku
Aman”. Buku ini hadir sebagai panduan praktis agar masyarakat dapat mengetahui
berbagai macam modus penipuan yang terjadi dan mengetahui cara menghindarinya.
Sebab, faktanya masih banyak masyarakat yang menjadi korban penipuan
digital dan menjadi kejahatan siber yang paling sering terjadi di Indonesia.
Lebih dari 50% Masyarakat Indonesia Terkena Percobaan
Penipuan
Penipuan digital terus mengalami peningkatan seiring dengan pesatnya
pertumbuhan transaksi online di Indonesia. Berbagai modus dilakukan, mulai dari telepon
palsu yang mengaku sebagai pihak bank, undian berhadiah, link palsu yang
menyerupai situs resmi, hingga scam belanja online.
Berdasarkan data dari Global Anti-Scam Alliance dalam laporan ‘State
of Scams in Southeast Asia 2025’ menunjukan dalam waktu 12 bulan terakhir,
terdapat sekitar 66% masyarakat Indonesia menjadi target penipuan yang dilakukan
melalui pesan singkat (67%) telepon (64%) dan SMS (59%).
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga mencatat kerugian yang ditimbulkan
akibat penipuan di Indonesia pada periode November 2024 – September 2025 mencapai
Rp 61 triliun.
Sedangkan Komdigi, mengungkapkan hingga pertengahan tahun 2025 setidaknya
lebih dari 1,2 juta laporan penipuan digital yang masuk melalui sistem
pengaduan publik nasional. Angka ini menjadi bukti bahw masih maraknya
kejahatan siber di tengah-tengah masyarakat.
Oleh karena itu, perlunya edukasi terus-menerus kepada masyarakat agar mereka mengetahui ciri-ciri penipuan online dan cara menghindarinya. Sebab pelaku penipuan biasanya memanfaatkan kelemahan pengguna serta menggunakan bahasa yang persuasif dan meyakinkan sehingga korba tidak dapat berpikir rasional.
Baca juga: Komdigi dan Google Hadirkan Fitur Anti Penipu, Bye-bye Penipuan Online!
Solusi Shopee, Kenalkan Buku Aman
Peluncuran Buku Aman ini didorong oleh banyaknya penipuan yang marak
terjadi khususnya yang mengatasnamakan Shopee. Menurut Head of Corporate Affairs
Shopee Indonesia, Satrya Pinandita, ada tiga penipuan yang sering ditemukan:
- Penipuan mengatasnamakan Shopee
- Meminta data pribadi seperti OTP
- Transaksi di luar aplikasi
“kami ingin memastikan bahwa setiap pengguna dapat berbelanja, berjualan
dan berinteraksi di platform kami dengan rasa aman dan nyaman. Kami secara khusus
merancang Buku Aman Shopee dengan desain dan bahasa yang mudah dipahami oleh
berbagai kalangan dalam format shareable yang bisa dengan mudah dibagikan
melalui berbagai platform” kata Satrya Pinandita saat acara peluncuran.
Dalam Buku Aman, Shopee menegaskan 3C, yaitu
- Cek pengirimnya
- Cek Faktanya melalui Customer Sevice Shopee
- Cari Tahu Modusnya.
Sekilas Pembahasan Buku Aman
- Kenali dan Lindungi Data Pribadi
Perlu diketahui alamat website resmi Shopee adalah id.shp.ee atau
shopee.co.id. Selain dari 2 alamat wesbite tersebut dipastikan bahwa pengirim
adalah pelaku penipuan.
- Modus Penipuan
- Program dan Fitur Shopee mengindari Penipuan
Melalui peluncuran ‘Buku Aman”, Shopee ingin mengaskan komitmennya
sebagai platform e-commerce yang tidak hanya fokus tentang transaksi jual beli,
tetapi juga pada edukasi pengguna agar lebih bijak dan waspada di dunia
digital. Sehingga dapat tercipta ruang belanja online yang aman bagi semua
kalangan.
Baca artikel dan berita lainnya di Google News
