
Foto: Liputan6
Teknologi.id – Bagi banyak lansia maupun atlet yang mengalami cedera, mendengar kata "operasi lutut" atau "penggantian sendi" sering kali menjadi mimpi buruk. Bayangan akan rasa sakit yang luar biasa, risiko kaki tidak simetris, hingga masa pemulihan berbulan-bulan yang mengharuskan bed rest, membuat banyak pasien memilih menahan nyeri bertahun-tahun daripada naik ke meja operasi.
Namun, ketakutan tersebut perlahan mulai sirna berkat kemajuan teknologi medis di penghujung tahun 2025 ini. Dunia kedokteran Indonesia, khususnya bidang ortopedi, kini telah mengadopsi teknologi canggih bernama ROSA (Robotic Surgical Assistant) yang diklaim mampu mengubah standar operasi lutut menjadi jauh lebih presisi, aman, dan cepat pulih.
Teknologi ini diperkenalkan dalam acara Siloam Robotic Center sebagai solusi modern bagi penderita masalah sendi lutut kronis.
Mengenal ROSA: Asisten Bedah Cerdas
Banyak orang salah kaprah mengira bahwa "bedah robotik" berarti robot yang melakukan operasi sendirian sementara dokter hanya menonton minum kopi. Faktanya tidak demikian.
ROSA adalah singkatan dari Robotic Surgical Assistant. Sesuai namanya, ia berfungsi sebagai asisten cerdas yang "meminjamkan" mata dan tangannya untuk membantu dokter bedah manusia mencapai tingkat akurasi yang mustahil dicapai oleh tangan kosong (freehand).
Dalam acara tersebut, Dr. dr. Franky Hartono, SpOT (K), seorang ahli ortopedi senior, menjelaskan analogi yang menarik. “ROSA ini Robotik Surgical Assistant. Artinya itu alat yang memfasilitasi kita, membantu kita melihat, ada matanya, navigasi, dan ada tangannya yang membantu kita menstabilkan gerakan-gerakan,” jelas Dr. Franky.
Baca juga: Heboh! Robot Galbot G-1 dari China Bisa Gantikan Karyawan Indomaret & Alfamart

Foto: UNIVERSITY ORTHOPEDICS
Akurasi Tinggi: Kunci Keberhasilan Operasi
Salah satu tantangan terbesar dalam operasi penggantian tempurung lutut (Total Knee Replacement) adalah memastikan implan buatan terpasang dengan sudut dan kesejajaran (alignment) yang sempurna sesuai anatomi asli pasien.
Setiap manusia memiliki struktur tulang yang unik. Kesalahan pemasangan sekian milimeter saja bisa menyebabkan kaki pasien terasa tidak nyaman, jalan menjadi pincang, atau implan cepat aus.
Di sinilah peran vital ROSA. Alat ini dilengkapi dengan sistem navigasi visual canggih. Sebelum sayatan dibuat, robot ini sudah memetakan struktur lutut pasien secara 3D.
Dr. Franky memaparkan bahwa lengan robotik ROSA membantu dokter menentukan sudut potong, rotasi, serta kesejajaran sendi dengan tingkat presisi mikroskopis. Saat dokter menggerakkan alat potong, lengan robot akan menahan dan menstabilkan gerakan tersebut agar tidak meleset sedikitpun dari jalur yang sudah direncanakan. Hal ini meminimalisir human error akibat getaran tangan (tremor) atau kesalahan estimasi visual.
Pemulihan Lebih Cepat, Pasien Bahagia
Dampak paling nyata dari presisi tinggi ini dirasakan langsung oleh pasien pasca-operasi. Karena pemotongan tulang dan pemasangan implan dilakukan dengan sangat akurat, trauma pada jaringan lunak di sekitar lutut (otot, ligamen, dan saraf) menjadi jauh lebih sedikit dibandingkan metode konvensional.
Secara medis, semakin sedikit trauma jaringan, semakin sedikit pula pendarahan dan rasa nyeri yang timbul setelah efek bius hilang.
Hasilnya? Pasien bisa pulih lebih cepat. Jika pada metode konvensional pasien mungkin butuh waktu berminggu-minggu untuk mulai belajar jalan, dengan bantuan ROSA, banyak pasien dilaporkan bisa mulai berlatih berjalan dalam hitungan hari setelah operasi.
Selain itu, karena implan terpasang dengan presisi tinggi sesuai poros kaki pasien, sensasi "ganjal" yang sering dikeluhkan pasien implan lutut dapat diminimalisir. Lutut buatan akan terasa lebih alami, seperti lutut asli sendiri.
Baca juga: Hyodol: "Cucu" Versi Robot AI Korea Selatan Hadir Atasi Kasus Bunuh Diri Lansia
Masa Depan Ortopedi Indonesia
Kehadiran teknologi ROSA di Indonesia menandai babak baru layanan kesehatan tanah air. Pasien kini tidak perlu lagi jauh-jauh berobat ke Singapura atau Jerman untuk mendapatkan layanan bedah robotik. Fasilitas kesehatan lokal sudah mumpuni untuk menangani kasus-kasus kompleks dengan teknologi standar dunia.
Meskipun biaya operasi dengan bantuan robot mungkin relatif lebih tinggi dibandingkan metode konvensional, manfaat jangka panjang yang ditawarkan—seperti masa pakai implan yang lebih lama dan kualitas hidup yang lebih baik—menjadikannya investasi kesehatan yang sangat berharga.
Bagi Anda yang memiliki orang tua dengan keluhan nyeri lutut menahun atau kesulitan berjalan akibat pengapuran sendi (osteoarthritis), kehadiran teknologi ROSA ini memberikan harapan baru. Operasi lutut bukan lagi hal yang menakutkan, melainkan jalan pintas yang aman untuk kembali aktif bergerak menikmati masa tua.
Konsultasikan dengan dokter spesialis ortopedi Anda apakah kasus Anda bisa ditangani dengan bantuan ROSA. Teknologi ada untuk memudahkan hidup manusia, dan dalam kasus ini, untuk membuat kita bisa berjalan tegak kembali tanpa rasa sakit.
Baca Berita dan Artikel lainnya di Google News.
(WN/ZA)