Bangun Hotel Pakai Robot? Bos Properti Australia Kelahiran RI Targetkan Selesai 2027

Irmanon Riandina . December 12, 2025

Foto: Crown Group

Teknologi.id - Pengusaha properti Australia kelahiran Indonesia, Iwan Sunito, kembali mencuri perhatian dunia properti internasional setelah mengumumkan proyek terbarunya di Sydney. Melalui perusahaan yang ia dirikan, One Global Capital, Iwan bersiap membangun sebuah hotel di kawasan Macquarie Park dengan teknologi konstruksi mutakhir berbasis robot. Proyek ini akan mulai dibangun pada Juli 2026 dan ditargetkan rampung dalam 12 bulan, menjadikannya salah satu proyek hotel modular global perusahaannya.

Teknologi Robot yang Dipakai

Hotel ini akan menggunakan teknologi Robotic Volumetric Modular Construction, sebuah metode konstruksi cerdas yang memanfaatkan robot untuk merakit modul-modul bangunan secara presisi. Teknologi ini bukan hanya mempercepat waktu pembangunan, tetapi juga meningkatkan efisiensi, akurasi, dan keberlanjutan lingkungan. Setiap modul hotel dirancang untuk diproduksi di pabrik, lalu dirakit di lokasi layaknya menyusun blok bangunan raksasa mengurangi limbah dan memperkecil dampak terhadap lingkungan sekitar. Inovasi ini menjadi salah satu tahap untuk menetapkan standar baru untuk kawasan menjadi lebih berperfoema tinggi. Performa ini ditandai dari teknogi yang dipakai untuk membangunnya.

Baca juga: Miro U Resmi Diluncurkan, Robot Humanoid dengan 6 Lengan Multi-Tasking


Foto: essential.construction

Ekspansi Strategis dan Rekam Jejak Keberhasilan

Menurut Iwan, teknologi konstruksi berbasis robot ini akan menjadi fondasi dari platform hotel modular global yang tengah dibangun One Global Capital. "Kami menetapkan standar baru bagi pengembangan kawasan urban yang berkelanjutan dan berperforma tinggi," ujar Iwan Sunito dalam keterangan tertulis pada Rabu tanggal 10 Desember. Lebih lanjut, Iwan mengungkapkan bahwa Australia bukan satu-satunya tujuan ekspansi. Setelah dua proyek besar lain di negeri Kanguru diamankan, Indonesia masuk sebagai target pasar berikutnya, menjadikan negara kelahirannya sebagai panggung baru bagi teknologi konstruksi modern yang ia bawa.

Dalam dua tahun terakhir, Iwan memperkuat portofolio One Global Capital di beberapa koridor pertumbuhan paling pesat di Sydney seperti Green Square, Chatswood, Eastlakes, dan Macquarie Park. Pemilihan lokasi ini bukan kebetulan, tetapi strategi matang yang mengacu pada potensi kenaikan nilai area di masa mendatang.

Salah satu proyek unggulan perusahaan, Eastlakes One Global Gallery, bahkan membuktikan efektivitas strategi tersebut. Proyek komersial berbasis ritel komunitas ini berkembang pesat, didukung oleh para penyewa besar seperti Woolworths yang mencatat lonjakan omzet bulanan dari 140.000 dolar Australia menjadi lebih dari 520.000 dolar Australia. Lonjakan itu menjadikannya salah satu toko dengan omzet per meter persegi tertinggi di Australia. Riset terbaru Savills pada November 2025 juga menunjukkan nilai aset Eastlakes One Global Gallery melesat dari 19,5 juta dolar Australia saat akuisisi pada 2024 menjadi lebih dari 33 juta dolar Australia pada Oktober 2025, atau naik hampir 70 persen hanya dalam satu tahun. Dari sisi ekuitas, pertumbuhan bahkan menembus 130 persen,ini lebih cepat dari proyeksi perusahaan. Iwan menegaskan bahwa pencapaian tersebut menjadi bukti pentingnya disiplin dalam pemilihan aset serta keseriusan dalam membangun proyek di kawasan bernilai tinggi.

Baca juga: Robot Gantikan Kuli Bangunan? Pasar Konstruksi Diprediksi Berubah Total 2035

Platform Investasi Global yang Semakin Terbuka

Transformasi perusahaan kian solid setelah One Global Capital memperoleh lisensi AFSL Wholesale untuk properti, yang memungkinkan pengelolaan modal dari investor high-net-worth dan institusi besar. Lisensi ini mengubah perusahaan dari sekadar pengembang properti menjadi platform manajemen dana dan investasi real estat internasional. “Filosofi kami sederhana, ketika investor tumbuh, kami tumbuh bersama mereka,” kata Samuel Sunito, Director of Fund One Global Capital. Ia juga mengumumkan rencana peluncuran High Impact Conference setiap kuartal untuk memperkuat kapasitas investor global.

Director Office Services Savills Indonesia, Ricky Tarore, menyebut Australia terutama Sydney sebagai destinasi investasi favorit karena stabilitas politik, sistem hukum yang kuat, serta transparansi regulasi yang membantu memberikan tingkat proteksi yang sulit ditandingi oleh pasar di kawasan Asia. Diversifikasi mata uang ke dolar Australia juga memberi perlindungan tambahan bagi investor asal Indonesia. Untuk memaksimalkan peluang tersebut, investor perlu memilih proyek dengan lokasi strategis, potensi permintaan tinggi, dan tata kelola investasi yang solid.

Dengan hadirnya hotel modular berbasis robot karya Iwan Sunito, babak baru investasi properti di Australia pun mulai terbuka dan Indonesia berpotensi menjadi bagian penting dari perjalanan global ini.

Baca Berita dan Artikel lainnya di Google News

(IR/ZA)


Share :