Bos Nvidia Sebut Ilmu Komputer Tak Lagi Dibutuhkan di Masa Depan, Benarkah?

Nuryana . June 14, 2024

ilmu komputer

Foto: tweaktown.com

Teknologi.id - Presiden dan CEO Nvidia Corporation, Jensen Huang, menyampaikan pidato pada pameran Computex 2024 di Taipei, Taiwan, pada Minggu, 2 Juni 2024.

Jensen mengungkapkan bahwa dimasa depan, ilmu komputer tidak akan lagi diperlukan.

Bahkan, bos Nvidia, Jensen Huang, menyatakan bahwa manusia tidak perlu lagi mempelajarinya.

"Kami akan membuat komputer jadi lebih pintar, sehingga tak ada lagi yang perlu belajar ilmu komputer untuk membuat pemrograman komputer," ungkap Jensen dalam wawancara bersama Jim Cramer di CNBC International.

Sebelumnya, Jensen juga pernah menjelaskan hal ini, seperti yang dikutip oleh teknologi.id dalam website msn.com, Jumat (14/06/2024), bahwa menurutnya tidak ada lagi alasan penting untuk mengirim anak-anak ke sekolah ilmu komputer. Teknologi telah berkembang begitu pesat sehingga pemrograman dan disiplin ilmu kompleks lainnya dapat dicapai melalui kecerdasan buatan.

“Semua orang di dunia sekarang menjadi programmer,” imbuhnya. 

Baca juga: Chip DGX H200 Dikirimkan ke OpenAI oleh CEO Nvidia

Beralih ke AI

Profesi sebagai insinyur komputer atau pemrogram komputer memang sangat diminati selama beberapa dekade terakhir.

Permintaan akan penulis kode bahasa komputer sangat tinggi karena perusahaan berlomba-lomba membuat produk digital seperti aplikasi dan perangkat lunak.

Namun, situasinya berubah sejak perkembangan Kecerdasan Buatan (AI) dalam beberapa tahun terakhir.

Jensen menjelaskan bahwa masyarakat semakin melek teknologi berkat kemajuan AI. AI memungkinkan komputer memahami bahasa manusia, ujarnya.

Selain itu beliau juga menjelaskan bahwa kini manusia hanya perlu memberikan perintah kepada komputer dengan bahasanya sendiri. 

"Komputer harus bisa memahami apa yang manusia inginkan dan tujuan manusia. Manusia hanya perlu memberikan perintah untuk komputer dengan bahasa manusia, agar mereka mengerjakan apa yang dibutuhkan manusia," ungkap Jensen.

Jensen menyatakan ketidaksetujuannya bahwa robot akan menggantikan manusia sepenuhnya. Meskipun robot AI akan bekerja di pabrik, mereka tetap akan membutuhkan manusia.

Manusia akan melatih robot untuk menjadi lebih produktif.

Robot akan belajar dari data, dan di masa depan, mereka akan mempelajari dan menganalisis gerakan sehari-hari manusia.

Jensen meyakini bahwa peran penting ini akan memastikan manusia tidak akan menganggur meskipun robot mulai bekerja di pabrik. Menurutnya, ini akan menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan kebutuhan akan tenaga manusia.

Baca juga: Apa itu Algoritma dalam Ilmu Komputer? Ini Penjelasannya

Memasuki inovasi baru dari AI dan Game PC

Pada acara yang sama, sebagaimana dilaporkan oleh tweaktown.com pada Jumat (14/06/2025), CEO NVIDIA Jensen Huang juga menguraikan pandangan masa depan AI dan evolusi dalam pengembangan game, terutama dari segi kreatif.

Visi Nvidia dan Jensen untuk masa depan permainan AI sangat berambisi, termasuk kemampuan untuk menghasilkan tekstur beresolusi tinggi secara cepat sehingga game dapat menggunakan ruang disk fisik yang lebih sedikit.

“Kita akan mendapatkan game yang semakin kaya di masa depan,” Ungkap Jensen Huang.

"Di dalam game, semua karakternya adalah AI. Jika kamu berperang dengan enam rekanmu dan kamu mengetahui keenam rekan itu, mungkin dua di antaranya adalah orang sungguhan, empat lainnya adalah AI" tambahnya.

Sejak era AI PC dimulai dengan GeForce RTX dan GPU desktop Seri 20 pada tahun 2018, penggunaan AI telah mengubah landscape gaming PC dengan adopsi RTX untuk penelusuran sinar real-time dan kehadiran Inti Tensor AI.

Salah satu contohnya adalah DLSS, atau Deep Learning Super Sampling, yang kini sudah umum diketahui.

Di tahun 2024, kemajuan dalam DLSS yang didukung AI, termasuk DLSS 3 Frame Generation yang menggunakan AI untuk menghasilkan seluruh frame, telah mengangkat performa gaming PC ke level baru dengan berbagai perangkat keras.

Dengan judul-judul game seperti Cyberpunk 2077 dan Alan Wake 2, kita kini melihat pencahayaan penuh Path Traced menjadi kenyataan.

Melihat hal ini maka wajar jika Jensen, Nvidia berusaha mengembangkan kinerja AI pada game PC.


Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News

(ny)


Share :