Foto: Wallpaper List
Teknologi.id – Dua pelaku penipuan digital
(scammer) asal Indonesia yang mencuri dana dengan jebakan situs bansos Covid-19
milik pemerintah Amerika Serikat berhasil ditangkap Tim Siber Ditreskrimus
Polda Jawa Timur.
Penipuan dilakukan dengan cara
membuat situs bantuan Covid-19 palsu yang serupa dengan situs resmi milik
pemerintah AS, yang digunakan untuk mencuri data pribadi warga negara AS.
Kedua pelaku bernisial SFR dan MZMSBP
bersekongkol membuat situs web palsu atau scampage yang meniru situs web resmi
bantuan sosial Covid-19 milik pemerintah AS.
Pelaku memanfaatkan program Pandemic
Unemployment Assistance (PUA), yaitu bantuan ekonomi dari pemerintah AS bagi
warga yang menganggur karena pandemi.
Kombes Farman, Direktur Reskrimsus Polda Jawa Timur mengatakan bahwa kedua tersangka sudah beroperasi sejak Mei 2020. Barulah di tanggal 1 Maret 2021, petugas Siber Distreskrimsus Polda Jatim memergoki aksi pelaku di Surabaya.
Baca juga: Apa Perbedaan Antara Hacker, Cracker, dan Scammer?
Polda Jatim menemukan skrip scampage
di dalam laptop MZMSBP. Diketahui, MZMSBP merupakan pembuat situs web palsu dan
SFR bertindak sebagai penyebar yang menggunakan software untuk mengirimkan SMS
blast ke warga 20 juta warga negara AS.
Di SMS tersebut, terlampir tautan
yang mengarah ke situs bantuan sosial Covid-19 palsu yang telah dibuat MZMSBP.
Dari 20 juta SMS yang dikirim, sebanyak 30.000 warga negara AS merespon dengan
mengisi formulir yang telah disediakan pelaku.
Mereka juga melampirkan data diri
mereka yang kemudian dikumpulkan oleh SFR. Data tersebut kemudian diserahkan
SFR ke pelaku lain berinisial S yang saat ini masih berstatus DPO (daftar
pencarian orang).
Tersangka S kini tengah dalam pencarian yang diduga adalah warga negara India. Data tersebut diserahkan SFR ke S melalui WhatsApp dan Telegram. Tersangka S menggunakan data pribadi warga negara AS tersebut untuk meminta bantuan dari pemerintah Amerika Serikat melalui program PUA.
(MIM)