Industri peternakan di Australia saat ini mulai menggunakan teknologi virtual reality (VR) yang memungkinkan semua pihak mengikuti seluk-beluk perdagangan ternak, membawa mereka dalam perjalanan dari peternakan hingga ke pelabuhan. Ketika headset VR dipasang, para pengguna dapat melihat cuplikan ternak yang dimasukkan ke truk dari fasilitas karantina, ternak ini dibawa ke pelabuhan dan kemudian diturunkan ke kapal Teknologi yang ada pada terobosan ini adalah gambar 360 derajat dari rekaman aktivitas, sehingga para pengguna menggerak-gerakkan kepalanya untuk melihat sekitar, naik atau turun, seolah-olah mereka berada dalam situasi apakah itu di truk atau di kapal. Di balik teknologi yang mengadaptasi ekspor ternak hidup ini adalah perusahaan riset dan pengembangan industri, LiveCorp. Teknologi ini sebagai alat yang berguna bagi perusahaannya untuk memperbaiki cara berkomunikasi dengan industri dan masyarakat luas. Menurut CEO LiveCorp, Sam Brown. “Kemampuan untuk mengajak masyarakat dan membiarkan mereka berinteraksi dengan lingkungan membuka peluang besar udalam keterlibatan yang efektif,” ujarnya. LiveCorp juga ingin menggunakan virtual reality untuk meningkatkan bagaimana perusahaan mengkomunikasikan penelitian dan hasil penemuan terbaru. Sumber: Dirangkum dari tribunnews.com