Teknologi.id - Peneliti keamanan internet melaporkan bahwa ekstensi bikinan Avast dan AVG di browser didapati mengumpulkan data pengguna tanpa sepengetahuan mereka pada awal bulan ini.
Pihak Mozilla dan Opera segera merespons laporan tersebut dengan langsung menonaktifkan dan menghapusnya dari toko web mereka. Namun, berbeda dengan Google yang tidak melakukan tindakan apapun pada saat itu juga.
Baca juga: Perangi Berita Palsu, Instagram akan Buramkan Foto Hoax
Dilansir dari laman Ubergizmo, Jumat (2012/2019), Google kini dilaporkan telah memutuskan untuk mengambil tindakan mengenai hal tersebut dengan menghapus kedua ekstensi itu dari Chrome Web Store.
Ini artinya, pengguna Chrome tidak akan lagi bisa menemukan Avast dan AVG di Chrome Web Store jika mereka mencarinya.
Meski telah mengambil tindakan, Google belum secara resmi mengomentari masalah tersebut. Tetapi, mereka sepertinya setuju dengan temuan pengembang Wladimir Palant yang pertama kali menemukan dan merinci masalah tersebut di blog-nya.
Baca juga: Laporan Performa Jaringan Seluler 2019, Telkomsel Masih Berkuasa
Kedua ekstensi itu disebut memiliki fungsi melacak perilaku pengguna saat mereka sedang surfing di internet.
Palant menemukan bahwa data yang dikumpulkan memungkinkan perusahaan seperti Avast untuk membuat "rekonstruksi yang hampir tepat" dari perilaku penelusuran pengguna, termasuk berapa banyak tab yang dibuka, situs web apa yang dikunjungi, berapa lama dan kapan pengguna membuka web.
(dwk)