Mikroskop AR milik Google. Foto: Google
Teknologi.id - Google telah memenangkan kontrak dengan unit inovasi perlindungan (Defense Innovation Unit atau DIU) DoD untuk menggunakan pengembangan teknologi terbarunya yang bisa meningkatkan akurasi diagnosis kanker.
Kesalahan diagnosisnya hanya sekitar lima persen, dan sebagian hasil kesalahan diagnosis ini menyebabkan masalah lain.
Google melatih AI dengan menggunakan platform open-source TensorFlow untuk mendeteksi sel-sel yang terkena kanker melalui foto yang diambil dari mikroskop.
Baca juga: Google Maps Gunakan AI DeepMind untuk Prediksikan Rute Perjalanan
Jaringan saraf tiruan untuk keperluan ini sudah dikembangkan dengan menggunakan API Google Cloud Healthcare untuk de-identifikasi dan segmentasi dari dataset yang sudah ada.
Ketika sudah melewati tahap pelatihan,Google merancang mikroskop yang terintegrasi dengan AR, yang akan menujukan informasi mengenai probabilitas sel terkena kanker.
"Agar bisa mengobati kanker dengan efektif, kecepatan dan akurasi sangat penting," kata Mike Daniels, Vice President Google Cloud sektor Global Public.
"Kami bekerjasama dengan DIU menyediakan teknologi machine learning dan artificial intelligence untuk membantu para garda terdepan praktisi bidang kesehatan mempelajari kapabilitas yang bisa meningkatkan kehidupan tentara kita dan keluarga mereka," tambahnya.
Baca juga: Gaji Karyawan Microsoft Bocor di Internet. Intip Yuk!
Google berharap metode yang mereka gunakan bisa mengurangi volume data yang dihadapi para dokter dan membuat diagnosis jadi lebih murah, cepat dan lebih akurat.
Namun, penggunaan AI dalam praktik medis masih jauh dari sempurna.
Pengiriman mikroskop yang pertama akan diberikan untuk fasilitas pengobatan Badan Pertahanan Kesehatan (Defense Health Agency) dengan kebutuhan penelitian saja. Setelah itu, teknologi ini akan diluncurkan untuk lingkup yang lebih luas untuk pengujian secara nyata.
DHA menghabiskan setidaknya 1,7 miliar dolar untuk penelitian kanker tiap tahunnya, dan nilai ini bisa bertambah karena akan melibatkan lebih banyak projek AI di tahun mendatang.
(im)