Gojek Segera Wujudkan Motor Listrik untuk Mitra Driver

Teknologi.id . October 27, 2021


Foto: CNN Indonesia


Teknologi.id - Berambisi untuk berkontribusi aktif mencegah dampak perubahan iklim pada 2030 mendatang, Gojek secara serius mengungkapkan rencananya dalam menggunakan motor listrik untuk para mitra drivernya.

CEO Gojek, Kevin Aluwi, mengungkapkan bahwa Gojek punya proyek ambisius mengenai penggunaan kendaraan listrik di layanannya.

"Kita ada komitmen sustainability 2030 pada 10 tahun lagi. Salah satunya, seluruh perusahaan tidak lagi berkontribusi secara positif pada karbon (CO2), sesuatu yang negatif dalam lingkungan. Gojek dalam 10 tahun tidak berkontribusi pada [mencegah] masalah perubahan iklim," ujar Kevin ketika menjawab pertanyaan terkait pandangan perusahaan dalam satu dekade mendatang, pada konferensi pers virtual, Rabu (27/10/2021).

Sebagai informasi, sebelumnya Gojek telah berhasil melakukan uji coba dan kali ini mulai memasuki tahap kedua. Skala uji coba kali ini akan lebih luas dan berfokus pada kendaraan roda dua. Uji coba ini merupakan hasil kerja sama antara Gojek dengan Pertamina untuk metode baterai swab dan motor listrik dari Gesit dan Gogoro.

"Pada tahap awal uji awal 500 unit motor listrik di Jakarta Selatan, dan meningkatkan skala uji coba dengan target awal mencapai 5.000 motor," sambung Kevin.

Baca juga: Adobe Melakukan Update Untuk Creative Cloud, Layak Ditunggu?

Sementara itu, Raditya Wibowo, Chief Transport Officer Gojek, dalam kesempatan yang sama mengatakan road map (peta jalan) besar proyek ini mengkonversi seluruh Indonesia dengan kendaraan listrik. Namun, langkah awal adalah dengan mencobanya terlebih dahulu terhadap mitra driver Gojek.

Dalam uji lapangan dengan model kendaraan listrik beberapa waktu lalu, ada salah satu kekurangan pada proyek kendaraan listrik, yaitu saat kehabisan baterai.

"Salah satu kekurangan infrastruktur belum ada, kekhawatiran kalau baterai abis cari casan [stasiun pengisian daya listrik motor] ke mana. Kalau ketemu casan [butuh waktu pengisian] 1-2 jam, sedangkan untuk mitra kami penghasilan yang hilang," kata Raditya.

Baca juga: Mau Sensor Rumah di Google Street View? Ini Caranya

Maka dari itu, Gojek kali ini akan menggantinya dengan metode baterai swap. Metode baterai swap adalah metode penggantian baterai yang sudah habis dengan baterai baru yang sudah penuh terisi. Baterai tersebut akan ditaruh pada awalnya di 4 SPBU di Jakarta Selatan.

"Driver baterai habis datengin, ambil baterai dari motornya colokin ambil yang baru langsung jalan," jelasnya.

Dengan metode ini, kendaraan yang habis baterai tidak perlu mengecasnya. namun hanya perlu menukarkan baterai saja di SPBU. Metode ini tentu saja lebih cepat daripada isi bensin atau pun mengecas baterai tersebut hingga penuh.

(dwk)

Share :