Teknologi.id - Drone bukan lagi sekedar mainan atau barang hobi. Banyak videografer yang telah membuktikan pengaplikasian
drone di bidang profesional. Dan kini DJI semakin memperkuat bukti tersebut, dengan merambah ke bidang pertanian lewat produk bernama
DJI Agras.
Sistem propulsion yang kuat memungkinkan Drone
untuk membawa muatan 10 kg, seperti pestisida dan pupuk. Kombinasi kecepatan dan kekuatan berarti bahwa area seluas 4.000-6.000 m² dapat tercakup hanya dalam 10 menit, atau 40 hingga 60 kali lebih cepat daripada metode penyemprotan manual. Sistem penyemprotan yang cerdas ini secara otomatis akan menyesuaikan semprotannya sesuai dengan kecepatan terbang. Sehingga semprotan akan selalu merata, dan dengan cara ini, jumlah pestisida atau pupuk diatur secara tepat untuk menghindari polusi dan menghemat biaya operasi. DJI Agras dirancang dengan bodi anti air dan anti karat. Ia juga mengemas sistem pendingin yang cerdas, dengan memanfaatkan udara dari luar yang masuk lewat ventilasi di bagian depan bodinya. Kemudian disalurkan ke masing-masing rotor supaya tidak cepat panas. Penyemprotan ini bisa dilakukan secara otomatis, semi-otomatis atau manual menggunakan
remote control. Hal lain yang cukup menarik adalah, putaran setiap baling-balingnya ikut membantu pergerakan pupuk cair yang disemprotkan ke bawah. DJI turut membekalinya dengan kemampuan mengingat lokasi terakhir penyemprotan. Jadi sebelum baterainya akan habis, ia akan kembali secara otomatis untuk di-
charge. Setelah terisi penuh, drone ini akan terbang kembali menuju titik terakhir penyemprotan dilakukan dan melanjutkan tugasnya.
Sejauh ini kita bisa melihat bahwa DJI Agras bukanlah produk yang ditujukan untuk konsumen secara umum. DJI berencana memasarkannya terlebih dulu di Tiongkok dan Korea, baru setelah itu menyusul ke kawasan lain. Drone pintar ini dibanderol dengan harga mulai dari $5,700-7500 per unitnya. Sumber:
PlazaKamera (FM)