Dalam Masa PSBB ini sebuah jaringan komputer sangat dibutuhkan karena banyak pengguna atau user pasti memanfaatkan remote apps ataupun pengaksesan apps dari jarak jauh. Semakin banyaknya pengguna, pasti resource network yang digunakan juga semakin besar. Terbukti dalam penggunakan suatu apps server internet dari bulan maret sampai sekarang naik sekitar 4,3% secara significant.
Gambar1. Throughput pengguna internet ISP
Sebelumnya ada yang pernah denger apa sih SDN itu ? yang pasti bukan Sekolah Dasar Negeri loh ya, jadi SDN yang akan kita bahas disini adalah Software Define Network yang biasa kita temui dibidang keilmuan Telekomunikasi ataupun Networking, maksudnya suatu jaringan yang di definisikan oleh software atau aplikasi tertentu. Tentunya kita tau jaringan seperti koneksi internet, koneksi intranet, ataupun saya bisa mengakses sesuatu dari jarak jauh dengan perangkat telekomunikasi. Nah ini jaringannya diatur dan dikontrol oleh software atau aplikasi tertentu, ibarat kata dishub lagi ngatur jalanan. Mana yang motor kecil, mobil dan kendaraan berat. Nah untuk aparatur negara sendiri juga punya jalur khusus. Begitulah kira2 analogi SDN ini 😊
Kalo kita pernah dengar istilah “Software is eating the world” ? perkataan ini dipopulerkan oleh Marc Andreessen dalam publikasinya di The Wall Street Journal pada tahun 2011. Kalimat ini menggambarkan bahwa perubahan zaman ke era modern saat ini banyak didasari karena terlahirnya software-software baru yang mengubah bisnis tradisional menjadi bisnis berbasiskan software.
Kita ambil contoh Uber, Grab atau Go-Jek perusahaan transportasi berbasis aplikasi yang saat ini banyak digunakan oleh masyarakat sebagai pengganti transportasi konvensional karena penggunaanya yang praktis dan mudah. Sebelum munculnya aplikasi-aplikasi tersebut, banyak kendala ataupun keluhan dari kita sebagai user atau pengguna contohnya untuk menggunakan jasa kendaraan umum kita harus pergi ke terminal, halte ataupun pangkalan yang mana terkadang bisa sangat jauh, tidak adanya transparansi harga untuk beberapa jenis angkutan dan lain sebagainya.
Dan biasanya dari aplikasi-aplikasi tersebut mempunyai server untuk bisa mengatur cara pemesanan Ojek, kemudian mengatur ketersediaan driver. Bisa jadi semakin besar pemakai aplikasi ini semakin besar juga kebutuhan server yang digunakan. Nah solusinya ya bisa menggunakan virtualisasi, dimana semua aplikasi berjalan secara virtual dibanyak hardware, dan tidak perlu adanya hardware maupun jaringan yang secara fisik menempel diaplikasi
Paradigma SDN ini memisahkan antara Control Plane dan Forwarding Plane. Pada jaringan tradisional atau jaringan non-SDN, kedua fungsi diatas berada dalam satu perangkat yang sama. Control Plane sendiri adalah fungsi pengaturan atau kontrol pada suatu perangkat jaringan, sedangkan Forwarding Plane adalah fungsi dari pengiriman paket-paket informasinya. Control Plane ini bisa kita ibaratkan seperti sebuah “otak” yang mengatur lalu lintas data, sedangkan Forwarding Plane atau Data Plane bisa kita ibaratkan seperti “otot” yang hanya berfungsi untuk mengirimkan paket ke tujuan sesuai permintaan si otak tadi.
Ketika terjadi kebutuhan akses data seperti sekarang ini, jika menggunakan traditional network layer akan sangat banyak kebutuhan resource hardware CPU, memory, power maupun space. Dimana hal ini sangat tidak mungkin.
Oleh karena itu network architecture harus berubah, bukan menggunakan traditional network sudah saatnya menggunakan software define network (SDN) yang memisahkan control plane dan data plane, contoh dalam perangkat router yang bisa memisahkan control plane dan data plane.
Gambar2. Router control plane and data plane separation
Dalam menggunakan SDN ini network intelligence menggunakan konsep logically centralized, network infrastructure bersifat abstract dan mudah untuk upgrade capacity (scale up), untuk implementasinya control aplikasi dengan menggunakan berbagai macam type hardware ataupun merk secara fisik dipisah network control dari forwarding plane -nya, dimana control plane bisa menggunakan banyak device.
Secara management maupun application yang running tidak tergantung dari hardware yang terinstall, mudah dalam memprogram (programmability) dan accelerate new feature dan service didalamnya. Dan untuk control plan bisa mudah untuk provisioning, performance optimisasi lebih cepat, sehingga pengakses application tidak mengalami slow access atau down time server. Dan untuk data plan bisa menggabungkan hardware dan software ataupun konfigurasi fisik dan logical secara bersamaan.
Gambar3 perbedaan server virtualization dan network virtualization
Source : www.bradhedlund.com
Dalam dunia computing, network virtualization adalah proses kombinasi hardware dan software network resource dan network secara fungsional ke dalam satu atau single (software-based administrative entity). Dengan menerapkan virtualization akan sangat mudah untuk menambah resource computing dan secara dynamic dengan create / delete vitual network, sangat mudah jika recovery failure network dimana virtual network akan meredirect secara otomasi ke redundance network. Secara security bisa mengisolate path network dan segment dengan implementasi firewall virtual. Dan access network bisa setiap saat.
(author : Patria Adhistian, ST, MM)
Dosen