Foto : newsstation.media
Teknologi. id - China dan AS harus bersiap menghadapi pesaing baru
dalam industri chip dengan India yang berambisidan siap untuk memasuki arena ini.
Industri chip India semakin
menarik dengan kedatangan Qualcomm, raksasa teknologi AS, yang membuka pusat
desain baru di Chennai.
Keputusan India dalam mengembangkan
industri chip, menawarkan peluang besar
bagi perusahaan yang ingin mengurangi ketergantungan mereka pada pasokan chip
dari China, yang di latar belakangi oleh masalah geopolitik dengan AS.
Ketua PSMC, Frank Huang
menjelaskan perusahaan bakal memiliki chip semikonduktor pertama di India pada
2024 mendatang.
Pabrik tersebut diperkirakan bisa
menciptakan 1.600 lapangan kerja. Fokusnya adalah untuk merancang teknologi
nirkabel.
"Banyak chip kami dirancang di India, dan kehadiran di India juga menciptakan peluang bagi sejumlah perusahaan India," CEO Qualcomm Cristiano Amon.
BACA JUGA : Perplexity AI Dirumorkan Berpotensi Gantikan Google dalam Ranah Mesin Pencarian
Foto : techeela.com
CEO Qualcomm, Cristiano Amon,
juga menegaskan bahwa kehadiran Qualcomm di India akan membawa manfaat bagi
perusahaan India lainnya. India optimis dapat masuk dalam lima besar produsen
semikonduktor dunia, yang selama ini didominasi oleh AS, China, Korea Selatan,
Jepang, dan Taiwan.
Laporan TrendForce bulan Desember
lalu menyebutkan Taiwan jadi negara terbesar untuk kapasitas pembuatan
semikonduktor global. Yakni hampir setengah yang dihasilkan, atau sekitar 46%.
Sementara untuk negara lain
adalah China (26%), Korea Selatan (12%), Amerika Serikat (6%) dan Jepang (2%).
"Kami pikir dalam lima tahun ke depan, kami akan menjadi salah satu dari lima negara semikonduktor teratas di dunia," kata Menteri Elektronik dan Teknologi Informasi, Perkeretaapian dan Komunikasi India, Ashwini Vaishnaw di Street Signs Asia CNBC Internasional, dikutip Rabu (20/3/2024).
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(aa)