Hyodol: "Cucu" Versi Robot AI Korea Selatan Hadir Atasi Kasus Bunuh Diri Lansia

Irmanon Riandina . December 03, 2025


Foto: hyodol

Teknologi.id - Korea Selatan mengambil langkah inovatif untuk menghadapi meningkatnya rasa kesepian dan risiko bunuh diri di kalangan lansia. Sebagai negara dengan isu lonjakan populasi menua dan angka kelahiran yang merosot drastis, kesepian telah menjadi masalah serius terutama bagi mereka yang hidup seorang diri. Bahkan menurut laporan dari Journal of the Korean Medical Association yang dirilis Juni 2025 menyebutkan bahwa setiap hari rata-rata 10 orang lanjut usia di Korea Selatan mengakhiri hidupnya. Dari data tersebut membuat Korea Selatan menempati posisi negara dengan tingkat bunuh diri lansia tertinggi di negara-negara maju dan diantara semua anggota Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). Untuk menjawab persoalan ini, pemerintah memperkenalkan Hyodol, sebuah boneka robot berbasis kecerdasan buatan (AI) yang dirancang menjadi teman sekaligus “cucu” versi robot AI bagi para lansia.



Foto: hyodol

Cucu Versi Robot AI 

Berbeda dari robot pada umumnya, Hyodol tampil seperti boneka lucu dengan ukuran yang mudah dipeluk yaitu 16 - 20 inci. Desainnya dibuat agar terasa familiar dan menghibur, layaknya kehadiran seorang cucu kecil. Robot ini memiliki mata besar dengan penuh senyuman, telinga yang menonjol, suara ceria seperti anak berusia 7 tahun. Robot yang bernama Hyodol ini dibekali teknologi AI yang memungkinkan dia menyapa, berbicara, dan memberikan respons emosional sederhana kepada penggunanya. Pendekatan ini dinilai efektif karena lansia lebih mudah menerima bentuk boneka yang lembut dan ramah dibanding robot mekanis.

Baca juga: Harga Rp933 Ribu: Smart Hanhan Huawei, Boneka AI yang Bisa "Membaca" Emosi Pengguna

Fitur Hyodol yang Mendukung Kesehatan Mental


Hyodol bukan sekadar boneka penyemangat, tetapi perangkat yang punya fungsi pemantauan kesehatan lansia. Beberapa fitur utamanya meliputi:

  1. Pengingat harian, robot ini dapat membantu dalam mengingatkan jadwal aktivitas penting yang dilakukan rutin setiap hari,  seperti waktu makan, minum obat, hingga beristirahat.
  2. interaksi suara dan dialog sederhana, untuk memberikan rasa ditemani. Robot ini juga bisa memberikan sapaan sederhana seperti "Grandma/Grandpa, aku menunggu seharian," bagi lansia yang merasa kesepian tentunya sapaan sederhana dapat menjadi hal besar untuk mencegahnya merasa sendiri.
  3. Merespons sentuhan di kepala serta genggaman tangan, layaknya seorang anak yang sedang diberi perhatian oleh neneknya. Robot ini memiliki sensor sentuhan di area tertentu yang menjadikan interaksi lebih nyata.
  4. Memutar Musik, fitur robot ini juga memungkinkan untuk berinteraksi dengan memutar musik yang lansia sukai sehingga mereka selalu dengan suasana yang menyenangkan setiap harinya.
  5. Melakukan latihan otak, seperti kuis singkat, tebak-tebakan, dan percakapan harian yang dirancang untuk menjaga fungsi kognitif.
  6. Mode darurat, apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, seperti sakit atau hal darurat lainnya, robot ini dapat menghubungi petugas sosial sehingga robot ini mempermudah mereka dalam memantau kondisi harian walau jarak jauh.

Baca juga: Rp6,4 Miliar! Jepang Jual "Mesin Cuci Manusia" Mewah, Mandi Otomatis Cuma 15 Menit

Respons Positif Muncul dari Inovasi Cucu AI

Sejak diperkenalkan, Hyodol telah digunakan oleh puluhan ribu lansia yang disalurkan melalui program pemerintah dan lembaga kesejahteraan di seluruh Korea Selatan. Menurut laporan lembaga kesejahteraan setempat, para lansia yang menggunakan Hyodol menunjukkan perubahan positif, seperti frekuensi percakapan yang lebih tinggi, perbaikan suasana hati, dan meningkatnya keteraturan aktivitas harian. Testimoni dari pengalaman pribadi oleh para pekerja sosial menyebutkan bahwa klien lansianya mengalami perubahan setelah menerima cucu versi AI seperti robot Hyodol ini. Dia menyebutkan bahwa sebelumnya sangat depresi dan sering memikirkan untuk lompat dari lantai 11. Namun setelah diperkenalkan robot ini, lansia tersebut sudah tidak pernah terlihat kesepian dan putus asa lagi. Bahkan pada studi eksperimental terhadap 69 lansia, mereka yang menggunakan hyodol selama 6 minggu memperlihatkan hasil penuruan depresi dan peningkatan fungsi kognitif. Hyodol dinilai efektif karena pendekatannya sangat personal dan lembut. Hal kecil yang ternyata sangat berarti bagi banyak lansia karena dapat memberikan rasa "kehadiran" yang dibutuhkan.
 
Hyodol membuktikan bahwa teknologi dapat dirancang dengan pendekatan yang lebih personal. Di saat banyak inovasi AI berfokus pada industri dan efisiensi, Korea Selatan justru memanfaatkannya untuk menyembuhkan kesepian dan menyelamatkan nyawa. Sebagai boneka robot yang berperan sebagai “cucu" versi AI, Hyodol menghadirkan kehangatan di tengah sunyinya rumah para lansia.

Baca Berita dan Artikel lainnya di Google News

(IR/ZA)

Share :