Teknologi.id - Jika mendengar kata "Gurun Sahara" pasti yang ada di benak kita semua adalah wilayah yang gersang dipenuhi pasir dan debu serta tumbuhan tumbuhan seperti kaktus. Tetapi saat tim ilmuwan internasional mulai menghitung setiap pohon di wilayah Afrika Barat, mereka berhasil menemukan banyak pohon. Teknologi yang digunakan untuk menghitung jumlah pohon adalah AI atau Artificial Intellegence, citra satelit, dan salah satu superkomputer terkuat di dunia.
Sebelumnya, kawasan tersebut terdaftar memiliki sedikit pohon atau bahkan tidak ada pohon sama sekali. Namun AI (Artitficial Intellegence) atau kecerdasan buatan mendeteksi di wilayah besar Afrika Barat bahwasanya terdapat ribuan pohon hijau di kawasan Gurun Sahara, Afrika Barat.
Baca juga: Ke Mana Perginya File yang Terhapus dari HP? Ini Jawabannya!
Kejutan terbesar, kata Martin Brandt, asisten profesor geografi di Universitas Copenhagen, adalah bahwa bagian Sahara yang dicakup oleh penelitian kira-kira 10% area tersebut, sebenarnya memiliki sekitar beberapa ratus juta pohon.
Pohon sangat lah penting untuk kelangsungan hidup manusia, karena pohon menyerap dan menyimpan emisi karbon dioksida yang menyebabkan pemanasan global. Oleh karena itu penemuan ini merupakan harapan yang baru bagi dunia. Tetapi saat ini para ilmuwan masih belum tahu secara pasti berapa jumlah pohon yang terdapat di Gurun Sahara.
Citra satelit paling banyak digunakan untuk menghitung pepohonan di dunia. Tetapi meskipun kawasan hutan relatif mudah dikenali dari luar angkasa, pepohonan yang tidak terkumpul dengan rapih hingga terlihat seperti rumpun hijau yang lebat, akan diabaikan karena dianggap tidak ada pohon di sana.
Itulah mengapa penilaian sejauh ini, kata Martin Brandt, masih sangat jauh dari angka sebenarnya. Saat ini masih didasarkan pada interpolasi, estimasi, dan proyeksi.
Baca juga : Bukan iPhone 13, Ini Dia Nama Seri iPhone yang Akan Datang
Upaya terakhir untuk menghitung jumlah pohon secara global adalah pada tahun 2015, ketika para peneliti menggunakan kombinasi data satelit dan pengukuran tanah, yang memperkirakan jumlah pohon di Bumi lebih dari 3 triliun.
Ini merupakan peningkatan dramatis dari perkiraan sebelumnya yang mencapai 400 miliar pada tahun 2009. Hasil tersebut hanya didasarkan pada citra satelit.
Penelitian oleh Martin Brandt dan rekan-rekannya di Afrika Barat menjanjikan gambaran yang lebih akurat. Bekerja sama dengan Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA, mereka dapat menggunakan citra satelit dari DigitalGlobe, yang sebelumnya hanya tersedia untuk entitas komersial. Satelit tersebut memiliki resolusi cukup tinggi untuk melihat pepohonan.
Menggunakan AI dan salah satu superkomputer paling kuat di dunia yaitu Blue Waters di Universitas Illinois, tim ilmuwan internasional dapat menghitung berapa pohon di Sahara dari luar angkasa untuk pertama kalinya.
Mereka secara manual menandai hampir 90.000 di berbagai medan, sehingga komputer dapat "mempelajari" bentuk dan bayangan yang menunjukkan keberadaan pepohonan.
Hal ini memungkinkan mereka untuk menghitung setiap pohon dengan ukuran tajuk setidaknya 3 meter persegi di area 1,3 m persegi yang sebagian besar ada di Sahara, di daerah Sahel yang semi-gersang di sepanjang tepi selatan gurun Sahara, dan sebagian sub-zona lembab di bawah gurun Sahara.
Sampai saat ini, mereka sudah mendeteksi lebih dari 1,8 miliar pohon di Sahara.
Baca juga : 5 Website Sumber Cuan untuk Para Freelancer
(mm)