Masa Depan Perusahaan Bergantung Pelatihan Karyawan Saat ini

Lanius Inovasi . October 28, 2020

Karyawan yang sedang berdiskusi

Pengembangan skill karyawan merupakan salah satu hal penting bagi kelangsungan suatu perusahaan. Hanya satu dari tiga perusahaan memiliki perencanaan yang jelas mengenai pengembangan skill dan pelatihan karyawan berdasarkan laporan Learning and Skills at Work 2020 oleh CPID dan Accenture. Pengembangan skill karyawan dapat dilakukan salah satunya melalui pelatihan. Perusahaan yang memberikan pelatihan pada karyawan berarti sedang berinvestasi bagi perusahaan itu sendiri maupun karyawan. Namun, investasinya bersifat jangka panjang. 

Henry Ford pernah berkata “The only thing worse than training your employees and having them leave is not training them and having them stay.” Inti dari perkataan founder Ford Motor Company tersebut adalah tidak memberikan pelatihan pada karyawan dan membiarkan mereka tetap dalam perusahaan merupakan suatu yang buruk. Lalu, muncul sebuah pertanyaan, apa yang harus dilakukan perusahaan terhadap karyawan loyal namun tidak memiliki kompetensi yang sesuai? Jawabnya, memberhentikan karyawan tersebut serta menggantinya dengan karyawan yang memiliki kompetensi yang tinggi atau memberikan pelatihan yang sesuai untuk mengurangi skill gap.

Bagi Anda pemilik perusahaan yang menginginkan kemajuan dalam bisnis, pelatihan karyawan adalah salah satu kuncinya. Iklim bisnis saat ini menuntut sebuah perusahaan untuk memiliki resilience, adaptability dan menerapkan continuous improvement. Terutama di masa perekonomian yang lesu akibat pandemi COVID-19, perusahaan dituntut untuk bisa survive. Salah satu cara untuk survive antara lain menjalankan Business Continuity Plan (BCP). 

Setelah melewati tahap survive, selanjutnya perusahaan harus menyusun dan menerapkan strategi yang tepat agar bisa thrive melewati pandemi ini. Strategi yang telah ditentukan perlu dieksekusi oleh sumber daya manusia yang cakap dan berkompetensi tinggi agar berjalan dengan sebagaimana mestinya. Sumber daya manusia tersebut hanya dapat diperoleh melalui pelatihan.

Pelatihan karyawan menjadi suatu hal yang krusial pada era industry 4.0. Pada era ini banyak perusahaan yang mulai melakukan transformasi digital. Pelatihan karyawan pada industry 4.0 memiliki tujuan agar perusahaan bisa mencapai tingkat digital maturity yang tinggi. Untuk mencapai digital maturity yang tinggi dibutuhkan karyawan yang memiliki daya adaptasi yang cepat dan skill yang sesuai serta mampu berdampingan dengan teknologi agar perusahaan dapat melakukan transformasi digital dengan baik. 

Perusahaan memiliki peran dalam mendukung peningkatan skill karyawan. Peran perusahaan tersebut antara lain

  1. Turut menghargai nilai dan proses pembelajaran di dalam lingkungan perusahaan
  2. Menyelaraskan perencanaan tenaga kerja dengan strategi perusahaan
  3. Berinvestasi dan menerapkan pelatihan yang berbasis teknologi dan pendekatan mode
Berdasarkan laporan Learning and Skills at Work 2020, keuntungan bagi perusahaan yang aktif mendukung proses learning and development karyawan antara lain:
  1. Pertumbuhan, adalah elemen utama dalam value proposition seorang karyawan yang dapat memotivasi mereka untuk menjadi lebih baik
  2. Peningkatan dan perbaikan pekerjaan yang dilakukan karyawan melalui pembelajaran yang dapat mengurangi skill gap dan meningkatkan produktivitas
  3. Peningkatan kinerja karena dalam belajar terjadi pengembangan pola pikir, perilaku dan skill
  4. Memperoleh karyawan yang kompeten untuk menghadapi tantangan saat ini dan masa depan
  5. Terciptanya skill baru dari proses belajar sehingga berguna untuk jenjang karir
  6. Perusahaan menjadi lebih siap menghadapi tuntutan skill yang berubah serta menjadikan tugas/jabatan lebih flexible karena adanya satu orang yang memiliki beragam skill
Keuntungan-keuntungan tersebut dapat dirasakan perusahaan jika perusahaan mendukung terbentuknya lingkungan belajar melalui pendekatan yang menanamkan visi belajar secara berkelanjutan dan pendekatan yang mendorong kepercayaan diri karyawan untuk berani berbicara, membagikan ide / pikiran, berdiskusi, berpendapat dan bertanya. Kedua pendekatan ini dilakukan dengan tujuan untuk menumbuhkan keinginan belajar secara terus-menerus dan menumbuhkan keamanan psikologis karyawan di lingkungan kerja sehingga tidak ada rasa takut akan dihukum apabila mengakui kesalahan atau meminta bantuan.


Artikel asli dapat diakses di Clev Indonesia

Share :

Lanius Inovasi

Lanius Inovasi Indonesia