Alyssa Maharani, Launchpad Accelerator Startup Success Manager of Google. Teknologi.id - Geek girls Indonesia di gelanggang teknologi kini kembali lagi dengan daftar lainnya. Sebelumnya kita telah melihat bagaimana profil dari 5 perempuan-perempuan cantik, cerdas, dan lama berkecimpung di dunia bisnis teknologi informasi.
Kali ini Teknologi.id kembali akan memberikan informasi, bagi kamu yang penasaran tentang siapa lagi perempuan cantik dan inspiratif yang sukses berkarier di dunia teknologi. Dan tentunya, dapat menjadi inspirasi bagi perempuan di luar sana agar tidak menutup kemungkinan untuk mengejar mimpi di bidang ini. Berikut ini daftar 6 geek girls Indonesia di gelanggang teknologi (part 3).
6 Geek Girls Indonesia di Gelanggang Teknologi (Part 3)
1. Atimas Nurahmad - Product Owner Midtrans, Ex Technical Account Manager Microsoft Indonesia
Atimas Nurahmad, Product Owner Midtrans. Geek girl yang pertama, yaitu Atimas Nurahmad. Saat ini ia adalah seorang Product Owner di Midtrans. Keterlibatannya di perusahaan tersebut telah memasuki tahun kedua. Atimas menempuh pendidikan sarjana dan magisternya di jurusan Ilmu Komputer Universitas Indonesia. Bahkan, ia menerima beasiswa penuh dari DIKTI untuk menyelesaikan pendidikan magisternya saat itu. Sebelum bekerja di Midtrans, Atimas lebih dikenal karena posisinya sebagai Technical Account Manager di Microsoft Indonesia. Ia menekuni posisi tersebut selama 3 tahun lebih hingga akhirnya memutuskan untuk pindah ke tempat yang lain.
Tanggung jawabnya saat itu adalah untuk memastikan operasional bisnis para pelanggan korporasi berjalan dengan lancar tanpa ada gangguan dari sisi teknis IT, dan juga memastikan ekspansi bisnis yang dilakukan dengan dukungan solusi IT dari Microsoft dapat berjalan dengan maksimal. Tidak hanya itu, ia juga dipercaya menjadi penasihat strategis bagi pelanggan untuk memetakan kemampuan pemberian layanan proaktif dan mengoordinasikan sumber daya untuk mencapai tujuan pelanggan. Serta, mengelola akun perusahaan yang berpengalaman dari berbagai industri, termasuk perbankan, telekomunikasi, media, manufaktur otomotif, sektor publik, lembaga penelitian, dan organisasi antar pemerintah yang bernilai hingga $200k per akun.
2. Jennifer Arif - Industry Manager Google Indonesia
Jennifer Arif, Industry Manager Google Indonesia. Selanjutnya adalah Jennifer Arif. Geek girls yang mendapatkan gelar MBA-nya di Seattle University ini telah lama mengabdikan dirinya untuk bekerja bersama Google Indonesia. Jennifer memulai kariernya bersama Google pada tahun 2014 sebagai Industry Analyst dan selalu mengalami kenaikan jabatan setiap tahunnya. Saat ini, ia telah memegang posisi sebagai Industry Manager spesialisasi E-commerce di Google Indonesia dimulai pada Oktober 2018 lalu
Jennifer merasa beruntung karena dapat bekerja di perusahaan yang memiliki tujuan untuk membuka peluang maksimal dari internet bagi jutaan orang di seluruh dunia, serta membuat perangkat teknologi untuk membantu kita mencapai hal itu. Bekerja di Google berarti menjadi bagian dari perubahan yang besar. Sekarang, ia bertanggung jawab untuk
membantu pebisnis e-commerce di Indonesia untuk memaksimalkan potensi yang ditawarkan internet guna mengembangkan bisnis mereka. Dengan tingkat penetrasi smartphone
yang tinggi, Indonesia memiliki potensi digitalisasi yang sangat pesat. Melalui bekal pengetahuan yang ia dapat langsung dari Google, Jennifer berusaha untuk ikut berperan aktif dalam proses transformasi ini. Caranya dengan membagikan pengetahuannya kepada para pelaku bisnis di Indonesia. 3. Devy Pranowo - Head of Product Digital Tokopedia
Devy Pranowo, Head of Product Digital Tokopedia. Setelah bekerja di Tokopedia selama empat tahun, Devy Pranowo saat ini memegang posisi Head of Product Digital. Sebelumnya, ia lama tinggal di AS untuk menempuh pendidikan dan memulai kariernya. Devy mendapatkan gelar Ilmu Komputer di University of Washington hingga akhirnya memulai untuk berkarier di AS. Devy sempat bekerja di Blackberry dengan posisi tertinggi yang ia duduki sebagai Software Manager. Kini, ia memiliki tanggung jawab sebagai Head of Product Digital di Tokopedia. Tanggung jawab itu berada pada timbal produk digital Tokopedia (isi, pembayaran tagihan, dan tiket), bekerja bersama manajemen dan tim bisnis untuk menentukan strategi produk yang memenuhi kebutuhan pelanggan eksternal dan internal, serta menganalisis efektivitas fitur saat ini dan menentukan cara untuk memperbaikinya untuk mengurangi tingkat kegagalan, meningkatkan penggunaan dan meningkatkan tingkat konversi berdasarkan data analitik dan pemahaman yang baik tentang kebutuhan pelanggan. Di samping sebagai geek girls Indonesia, Devy sering kali mengomentari dan menunjukkan perhatiannya terhadap sentimen serupa dari teman-teman perempuannya di bidang teknologi. “Pada dasarnya, profesi ini 'tanpa gender', [artinya] setiap orang dapat menjadi apa pun yang mereka inginkan selama mereka memiliki kemauan dan kemampuan. Yang paling penting adalah bagaimana mereka menjalani pilihan mereka dan bermanfaat bagi orang lain,” katanya seperti yang dikutip dari laman
The Jakarta Post. Devy juga menawarkan sarannya kepada wanita yang ingin bergabung dengan industri teknologi. Ia mengatakan bahwa keberanian untuk memulai, tekad untuk selalu terus berjalan, dan terus memiliki mimpi adalah hal yang paling penting.
"Lakukan apa yang kamu sukai, lakukan segalanya dengan hati yang penuh tanpa tekanan dari orang lain karena kebahagiaan ditentukan oleh dirimu sendiri." - Devy Prawono
Baca juga: Smart Girls: Geek Girls Indonesia di Gelanggang Teknologi Dunia X Dagelan – Part II 4. Moorissa Tjokro - Data Scientist of Tesla
Moorissa Tjokro, Data Scientist of Tesla. Geek girls berikutnya adalah Moorisa Tjokro. Ia saat ini tinggal di San Fransisco, tetapi kebanyakan berada di Silicon Valley selama hari kerja. Perempuan ini memiliki keahlian dan minat pada bidang pembelajaran mesin statistik, pemodelan prediktif dan visualisasi, dan manajemen produk. Morrisa lebih dikenal sebagai seorang konsultan revolusi data untuk pembangunan berkelanjutan. Saat ini ia bekerja di Tesla sebagai Data Scientist. Misi Tesla sendiri adalah untuk mempercepat transisi dunia menuju energi berkelanjutan melalui kendaraan listrik yang semakin terjangkau di samping pembangkit energi dan penyimpanan energi terbarukan. Tesla yang berbasis di California berkomitmen untuk memiliki yang terbaik di kelasnya dalam hal keselamatan, kinerja, dan keandalan di semua mobil Tesla. Saat ini ada lebih dari 275.000 kendaraan Model S, Model X dan Model 3 di jalan di seluruh dunia. Untuk mencapai masa depan energi yang berkelanjutan, Tesla juga menciptakan produk energi yang dapat diskalakan tanpa batas: Powerwall, Powerpack, dan Solar Roof. Selain itu, hal menarik yang perlu kamu tahu tentang Moorisa adalah bahwa ia pernah menjadi Machine Learning Intern di Nassa Goddard Space Flight Center pada bulan September 2017 hingga Januari 2018. Perempuan yang mendapatkan gelar Master of Science di Columbia University ini sering memilih untuk menikmati berlari, melukis, dan menghabiskan waktu berkualitas bersama orang yang dicintai jika tidak sedang bermain dengan data.
5. Alyssa Maharani - Launchpad Accelerator Startup Success Manager of Google
Latar belakang pendidikannya di Wharton School, membawa Alyssa kepada jenjang yang lebih tinggi sebagai Launchpad Accelerator Startup Success Manager di Google. Kini ia bergabung di Digitaraya sebagai Head of Startup Success. Alyssa sedang merancang program inkubasi tahap lanjutan untuk startup yang sudah berkembang, memberikan dana dan mentoring kepada startup yang berpotensi, serta menulis buku mengenai dunia startup ecosystem di Indonesia. Menurut Alyssa pekerjaan menjadi startup founder adalah salah satu pekerjaan paling sulit di dunia bisnis. Maka, sudah layaknya kita semua mulai dari dari sektor swasta, non-profit, maupun pemerintah memberi dukungan bagi innovator dan entrepreneurs. Dampak dari sokongan tersebut yang paling nyata adalah terciptanya banyak lapangan kerja baru.
6. Wimala Enggaringtyas - Product Manager Bukalapak
Wimala Enggaringtyas, Product Manager Bukalapak. Geek girls Indonesia yang terakhir ialah Wimala Enggaringtyas. Ia bekerja sebagai Product Manager untuk salah satu perusahaan digital terbesar di Indonesia, yaitu Bukalapak. Sebelumnya, Wimala memiliki latar belakang sebagai Business Analyst dari The Boston Consulting Group, dan juga sebagai Product Manager di Traveloka. Ia memiliki tujuan untuk membawa ide-ide baru dan inisiatif bisnis kepada perusahaan untuk tidak hanya menjadi perusahaan yang berbasis teknologi saja tetapi juga meningkatkan ekonomi Indonesia dengan meningkatkan produktivitas UKM. Wimala lulus dari Fakultas Teknik Industri Universitas Indonesia (UI), salah satu universitas terkemuka di Indonesia. Ia lulus 3,5 tahun dan pernah menjadi siswa akselerasi di SMP sehingga membuatnya mendapatkan gelar sarjana di usia muda, yaitu 20 tahun. Meskipun ia memiliki latar belakang teknik industri, ia merasa dengan bekal tersebut justru memberinya motivasi untuk terus menambah pengetahuan. Terutama pengetahuan di seluruh dunia pemrograman, yang berfokus pada IT dan kewirausahaan.
Nah itulah Geek Girls Indonesia yang tak hanya cantik, tetapi juga pintar, cerdas, dan pekerja keras. Nantikan para Geek Girls Indonesia yang lain di artikel selanjutnya.