Foto: Marketing.co.id
Teknologi.id - Zenius Education merupakan salah satu perusahaan startup di Indonesia yang berfokus di bidang pendidikan. Pada awalnya, Zenius merupakan sebuah lembaga bimbingan belajar offline di tahun 2004. Seiring berjalannya waktu, Zenius kini menyediakan layanan pendidikan berbasis online. Misi utamanya yaitu menumbuhkan rasa penasaran dan kecintaan setiap orang terhadap belajar.
Zenius dibangun oleh Sabda PS dan Medy Suharta dengan tujuan untuk memajukan pendidikan di Indonesia. Dilansir dari suara.com, motivasi Sabda mengembangkan Zenius yakni karena ia merasa terusik dengan fakta bahwa teman-temannya semasa kuliah di ITB mendapatkan score rendah dibandingkan dengan anak-anak dari negara lain saat hendak melanjutkan pendidikan Magister di salah satu universitas di Amerika. Berdasarkan hasil risetnya, sistem pendidikan di Indonesia lebih menekankan pada "tahu" terhadap suatu ilmu pengetahuan dan bukan menekankan pada pengembangan pola pikir, sebagaimana yang dikembangkan oleh pendidikan di luar negeri. Terkait konsep pendidikan yang ideal menurut Sabda, pendidikan itu seharusnya bisa membentuk manusia secara utuh yang selama 30 tahun ke depan dapat hidup secara berkualitas dalam hal pribadi, bermasyarakat, dan pekerjaan.
Baca juga: Startup Banjir Sokongan Dana dari Modal Ventura
Sabda PS pernah mendapatkan kesempatan berdiskusi tentang konsep pendidikan ideal bersama Menteri Pendidikan era kepemimpinan Presiden Soeharto, Fuad Hasan. Pada saat itu, beliau menjawab, "Jangan jadi menteri! Kamu cuma bisa bertahan selama 5 tahun, tapi setelah itu habis diobrak-abrik. Kamu anak ITB, masa gak bisa mikir, pake teknologi kek." Dari sanalah ia mulai terpikirkan untuk menggabungkan konsep pendidikan dan teknologi. Menurutnya, prinsip dari pendidikan digital harus memiliki pola pikir yang signifikan serta memiliki sifat yang fundamental.
Foto: Zenius
Misinya pun akhirnya terealisasi pada tahun 2004 dengan membangun lembaga bimbingan belajarnya secara offline. Sabda menceritakan kepada suara.com terkait modal awal dalam membangun bimbelnya tersebut sebesar Rp 150 juta hasil pinjam campur-campur menggunakan kartu kredit bersama dengan mentornya, Medy Suharta. Di masa depan, bimbel offline tersebut menjadi pemasukan keuangan bagi rencana-rencana besarnya. Pada tahun 2005-2006, Sabda mulai membuat rekaman pelajaran yang dipasarkan dalam bentuk CD dan DVD. Kemudian di tahun 2007, Zenius resmi berdiri dan berbadan hukum sebagai perusahaan perseroan terbatas.
Ke depannya, Zenius akan terus berinovasi dengan misinya memajukan pendidikan di Indonesia dan utamanya adalah melatih logika dan pola pikir.
Sebagai platform edukasi digital, saat ini, Zenius telah memiliki sekitar 80 ribuan video yang dapat diakses melalui aplikasi mobile dan web.
Baca
Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(sza)