Foto: Herstory
Teknologi.id - Mamikos merupakan platform yang menaungi promosi indekos di Indonesia. Didirikan pada 11 November 2015 oleh Maria Regina Anggit beserta dua rekannya, Bayu Syerli Rahmad dan Gilbok Lee, Mamikos memanfaatkan teknologi dengan mengelola dan menyajikan daftar kos dengan penjelasan fasilitas secara terperinci dan dilengkapi dengan foto serta detail dari setiap kos.
Dilansir dari Bisnis Tekno, Anggit merupakan lulusan S1 Universitas Gadjah Mada jurusan Hubungan Internasional (HI), yang kemudian melanjutkan pendidikannya di kampus yang sama dengan mengambil jurusan Administrasi Bisnis. Meskipun tidak memiliki latar belakang pendidikan yang berhubungan dengan teknologi, Anggit mendirikan bisnis startup di bidang jasa pencarian dan penyewaan kos tersebut berangkat dari kesulitan teman-temannya dalam mencari kos di wilayah Yogyakarta.
Dalam wawancaranya bersama Herstory, Anggit melihat peluang pasar sewa kos begitu besar dan tersebar di setiap daerah di Indonesia. Namun, tidak ada semacam platform yang mengatur hal tersebut, sehingga banyak orang yang kesulitan untuk mencari kamar kos dan banyak waktu yang terbuang lantaran harus mengunjungi beberapa tempat yang menyediakan kos. Dilansir dari Kompas.com, saat Anggit bersama rekannya telah selesai membuat rencana bisnis dan melihat kembali peluang pasar, maka, pada November 2015, Anggit merilis Mamikos.
Baca juga: Kisah Perjuangan Angga Fauzan dari Kandang Kambing hingga Melanjutkan S2 di Inggris
Foto: Mamikos
Anggit bersama timnya mengerjakan Mamikos selama dua minggu. Dalam mengumpulkan data, Anggit melibatkan mahasiswa yang ada di Yogyakarta. Setelah dirilis, Mamikos mendapatkan respon yang positif di pasaran. Pada awal perilisannya, Mamikos hanya membuka layanan pencarian dan penyewaan kos hanya di daerah Yogyakarta. Adapun jumlah owner yang mendaftarkan kos-kosannya untuk diiklankan di Mamikos masih berkisar 100 kamar.
Seiring berjalannya waktu, terjadi peningkatan terkait jumlah pengunjung serta orang yang mendownload aplikasi Mamikos. Pada tahun 2016, mereka mulai memperluas titik kota pencarian kamar kos, mulai dari Jakarta, Bandung, Surabaya, Malang, dan kota lainnya yang telah menjangkau hingga 140 kota dan kabupaten.
Terkait nama Mamikos sendiri, secara filosofi diambil dari frasa "ibu kos" yang kemudian dicari padanannya yang lebih catchy. Penamaan "ibu kos" oleh Anggit masih terlalu umum, sehingga dipilih Mamikos menggambarkan seorang "ibu" agar mudah diingat serta sebagai platform yang menaungi seluruh kos dan anak kosan yang ada di Indonesia.
Saat ini, Mamikos telah menghubungkan lebih dari 110 ribu pemilik kos dengan jumlah pencari kos sebanyak 6-8 juta setiap bulannya dan memiliki 2 juta kos yang tersebar di lebih dari 140 kota di seluruh Indonesia.
Baca
Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(sza)