Gara-Gara Rasis, Gelar Nobel Penemu DNA Dicabut

Kemala Putri . January 19, 2019

James Watson. Foto: Daniel Mordzinski/AFP/Getty Images
Teknologi.id - James Watson, seorang ilmuwan Amerika Serikat peraih Nobel untuk penemuan DNA,  terpaksa harus menanggalkan gelar kehormatannya lantaran membuat komentar rasis dalam sebuah film dokumenter. Dalam film PBS itu, Watson mengatakan bahwa gen menyebabkan perbedaan kecerdasan antara orang kulit putih dan kulit hitam dalam tes IQ. Komentar Watson dinilai "tercela" oleh Cold Spring Harbor Laboratory (CSHL) di Long Island New York, tempat Watson menjadi direktur sejak 1968 hingga 1993. Laboratorium itu mengatakan, "dengan tegas menolak pendapat pribadi yang tidak berdasar dan sembrono yang diungkapkan Dr. James D. Watson". Mereka juga menilai pernyataan itu " tidak berdasarkan sains".

Baca juga: TrAPs, Teknologi Nano DNA untuk Penyembuhan Luka

Ini bukan kali pertama Watson membuat pernyataan rasis. Pada 2007, Watson pernah mengatakan pada koran Britains's Sunday Times bahwa dia "sedih mengenai prospek Afrika". "[Itu karena] semua kebijakan sosial kita didasarkan pada kenyataan bahwa kecerdasan mereka sama dengan kita, sedangkan semua pengujian mengatakan tidak benar-benar," kata dia kala itu seperti dilansir dari CNNIndonesia.

Baca juga: Bill Gates Khawatirkan Teknologi Rekayasa Gen Manusia, Kenapa?

Ilmuwan itu menambahkan bahwa walaupun dia berharap semua orang setara, "orang yang harus berurusan dengan karyawan berkulit hitam menemukan ini tidak benar". Komentar itu membuat CSHL membebaskannya dari tugas administrasi, tetapi ia tetap mempertahankan gelar kehormatannya sampai sekarang. Meski Watson telah meminta maaf untuk komentarnya yang lalu, film PBS menunjukkan bahwa pandangannya tetap tidak berubah mengenai orang kulit hitam.

Baca juga: Peneliti China Ciptakan Bayi Kebal HIV Hasil Rekayasa Genetik

Pada 1997, Sunday Telegraph Inggris mengutipnya mengatakan bahwa wanita harus dibiarkan menggugurkan anak dengan alasan apa pun, misalnya jika gen homoseksualitas ditemukan di dalam janin. Selama tur perkuliahannya pada 2000, ia juga menduga mungkin ada hubungan antara berat badan seseorang dan tingkat ambisi mereka dan antara warna kulit dan kecakapan seksual. Dan dalam sebuah film dokumenter TV Inggris yang ditayangkan pada 2003, Watson mengatakan kebodohan adalah penyakit genetik yang harus diobati. (DWK)
Share :