Teknologi.id - Era digital saat ini membuka ruang demokrasi lebih besar bagi perempuan untuk memimpin dalam berbagai bidang, termasuk teknologi dan bisnis.
Sayangnya, di dunia modern ini peran perempuan di bidang ‘maskulin’ ini masih kurang diminati. Sebuah riset dari Girl Who Code menyebutkan bahwa perempuan di sektor ini baru 26 persen
Meskipun masih didominasi kaum lelaki, inovasi dari tokoh-tokoh perempuan terkemuka kini mulai bermunculan satu per satu dari berbagai background.
Berikut ini Teknologi.id rangkum 3 perempuan Indonesia inspiratif di dunia teknologi dan bisnis.
Baca juga: Viral! Ravio Patra Ditangkap Usai WhatsApp Diretas untuk Sebarkan Provokasi
1. Iim Fahima (Founder dan CEO Queenrides)
Iim Fahima telah lama berkecimpung di dunia pemasaran digital. Selalu tampil stylish dalam berbagai kesempatan, ibu dua anak ini memiliki passion membangun komunitas, salah satunya adalah Queenrides.
Komunitas Queenrides adalah sebuah social startup berbasis teknologi yang menjadi platform khusus perempuan di Indonesia.
Bertepatan dengan Hari Mengingat Korban Kecelakaan Lalulintas Sedunia tahun 2017, Queenrides meluncurkan kampanye #WomenRideSafe.
“Misi kami adalah mencegah tingginya angka kecelakaan pada pengendara perempuan,” kata Iim.
Queenrides membangun komunitasnya dengan melakukan kegiatan bertajuk Ngopi Cantik Queenrides. Komunikasi melalui media sosial mendatangkan sekitar 230 ribu anggota.
2. Alissa Wahid (Koordinator Jejaring Gusdurian)
Alissa Wahid yang merupakan lulusan Eisenhower Fellowships program perempuan pemimpin pada 2016 adalah putri sulung Abdurrahman “Gus Dur” Wahid.
Alissa mendirikan Gusdurian Network Indonesia (GNI) pada 2010. Dalam waktu cepat, jejaring berbasis akar-rumput itu tumbuh dan memiliki ribuan anggota di berbagai kota di Indonesia.
GNI bertujuan untuk memperkuat lanskap masyarakat sipil sekaligus mendorong pemerintah pusat agar memiliki desain kuat untuk mewujudkan toleransi di Indonesia.
Baca juga: Selain Wabah Virus, 15 Prediksi Bill Gates Ini Juga Jadi Kenyataan
Menurut Alissa, intoleransi di daerah-daerah kerap terjadi karena ada penguasa-penguasa tertentu yang memaksakan kehendak.
Reformasi sosial, menurutnya, harus dilakukan. Apabila hal itu dapat diwujudkan, dia yakin hak konstitusi setiap warga negara tidak akan dilanggar.
GNI dibangun berdasarkan prinsip yang diwarisi dari sang ayah, tokoh kemajemukan, Gus Dur. Dasarnya adalah memperkuat saling memahami antar agama, mempromosikan ketahanan individu, memperkuat kultur respek dan hak-hak sipil melalui kebijakan publik.
3. Merry Riana (Pengusaha dan Motivator)
Merry Riana saat ini menjadi tokoh perempuan Indonesia yang sedang naik daun. Merry ialah seorang pengusaha sekaligus motivator handal.
Perempuan kelahiran Jakarta 29 Mei 1980 ini telah menjadi pembicara di berbagai seminar. Selain itu, sering juga menjadi pembicara di sekolah, perusahaan dan media masa.
Di usia 26 tahun, dirinya berhasil menghasilkan uang 1 juta dolar Singapura. Pencapaian tersebutlah yang kemudian membuat kisahnya difilmkan sehingga dikenal luas oleh publik.
(dwk)