Sagara Technology - Untuk memastikan aplikasi yang dibuat kualitasnya bagus alias lewat quality assurance, ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan. Pertama, cintai produk kita karena bila mencintai sesuatu, kita akan melakukan hal yang maksimal. Dalam hal ini, kita akan melakukan hal maksimal untuk produk tersebut. Ini dapat dimulai dari pengumpulan requirement aplikasi tersebut, kemudian dari sana membuat daftar acceptance criteria atau kriteria apa saja yang membuat aplikasi itu nantinya bisa diterima.
Melakukan Mobile Apps Development yang Berkualitas Tinggi
Selanjutnya, bangun ekosistem yang juga berkualitas tinggi. Yang dibahas di antaranya adalah mem-follow up acceptance criteria yang telah dibuat, bersama developer yang bersangkutan. Tim Quality Assurance juga terus memastikan dengan Product Owner bagaiman progress kriteria penerimaan ini.
Yang ketiga untuk melakukan mobile apps development yang berkualitas tinggi adalah maksimalkan testing dan reporting. Pada pengujian, ada berbagai macam testing, seperti API testing, functional testing, automation testing, performance testing, serta vulnerability testing. Sementara itu, dari segi report-nya pun harus bagus. Ini untuk mempermudah pengembangan aplikasi ke depannya dan klien juga bisa melihat sekaligus memahami apakah aplikasi yang dibuat sudah sesuai keinginan klien atau belum.
Quality Assurance Mobile Apps Development Berhubungan dengan Ketahanan Cyber
Software security assurance memastikan aplikasi dikembangkan dengan risiko yang diminimalisir. Risiko ini dapat bertipe integrity, saat data bisa dimanipulasi pengguna. Risiko lainnya, yakni confidentiality, informasi sensitif yang terpublikasi. Ada pula availability, aplikasinya ditiadakan oleh penyerang.
Quality assurance ambil bagian dalam memastikan risiko-risiko tersebut terhindarkan. Dalam proses development perangkat lunak atau aplikasi, ada yang dikenal sebagai “SDLC”. Namun, kita perlu perhatikan lifecycle ini dengan bubuhan “secure” di depannya.
Apa itu Secure SDLC? Pada secure development lifecycle, kita men-state nilai-nilai kontrol keamanan dan melakukannya pada setiap tahapan development lifecycle. Tahapan development ini ada design, build, test, dan production.
Selain melakukan quality assurance pada produk yang tim kita buat, pengujian keamanan juga tidak menutup kemungkinan dilakukan pada produk-produk milik orang lain. Tetapi, ada hal-hal yang perlu diperhatikan, misalnya kita telah memiliki izin untuk melakukan tes seperti penetration testing (mencoba menyerang dengan ancaman sesungguhnya).