Teknologi.id - Apa yang kamu pikirkan saat mendengar kata "beracun"? Apa kamu sedang memikirkan kata
Arsenik atau
Sianida? Namun, bagaimana jika air yang sering kita minum, ternyata dapat menjadi racun bagi kita? Kehidupan tidak akan ada tanpa air. Namun dalam situasi tertentu, air ternyata sama berbahayanya dengan racun manapun jika kamu meminumnya terlalu banyak. Berikut ini beberapa fakta mengenai terlalu banyak minum air yang perlu kamu ketahui.
Ginjal Memproses Air
Ginjal kita dapat menyaring kelebihan air dan limbah dari aliran darah. Tetapi, mereka hanya dapat memproses sekitar 800-1000 ml/jam saja. Jika kamu terlalu banyak minum air tanpa mengeluarkannya, maka akan menimbulkan beberapa masalah di dalam tubuhmu. Karena, kamu yang terlalu banyak meminum air dan lebih cepat daripada yang ginjal dapat proses. Maka kelebihan tersebut kemudian akan disalurkan melalui sel. Normalnya, sel di dalam tubuh mengandung larutan sodium dan air yang seimbang yang mengalir masuk dan keluar melalui lubang kecil pada membran sel. Ini yang menjaga konsentrasi sodium sehingga keduanya dapat masuk dan keluar secara seimbang.
Baca juga: Yang Terjadi Pada Tubuh Saat Menelan Permen Karet Saat Terlalu Banyak Minum Air
Saat kamu minum terlalu banyak air, larutan sodium kemudian menjadi semakin encer sehingga tidak cukup asin lagi. Sehingga, kelebihan air tersebut masuk kedalam sel untuk mengembalikan keseimbangan. Namun, kelebihan air tersebut dapat menyebabkan sel menjadi bengkak. Sejumlah dokter menyebutnya sebagai keracunan air, dan ini adalah masalah yang cukup besar. Sebagian besar sel memang dapat menangani pembengkakan hingga tingkat tertentu karena jaringan lunak dan lentur seperti lemak dan otot dapat melebar. Namun beda ceritanya dengan sel pada otak kita. Karena, tengkorak kita tidaklah lentur samasekali. Maka jika otak mulai membengkak, akan muncul berupa tekanan di dalam kepala. Pada awalnya mungkin kamu akan merasakan pusing, sakit kepala, atau mengantuk. Namun apabila tekanan semakin meningkat, maka akan beresiko menyebabkan kerusakan otak, koma, bahkan meninggal dunia. Bahkan, semua itu dapat terjadi hanya kurang dari 10 jam saja. Sebuah studi mengungkapkan bahwa 1/6 pelari marathon sering mengalami stress pada tubuh dan ginjal mereka akibat lomba tersebut. Sehingga ginjal tidak dapat bekerja dengan baik dan menyebabkan keracunan air pada sel otak, meski pelari tersebut tidak meminum air secara berlebihan. Kabar baiknya, keracunan air yang parah adalah kasus yang sangat jarang terjadi. Dan ini lebih sering terjadi bagi orang yang mengalami gangguan ginjal, karena mereka tidak bisa memproses dengan baik sejak mereka mengalami gangguan. Orang dewasa rata-rata memerlukan air minum sebanyak 3-4 liter per harinya mengingat air dapat terkandung dalam makanan, dan minuman lainnya. Maka, minumlah air saat kamu merasa haus saja.
(FM)