Teknologi.id - Para peneliti dari University of Vermont (UVM) dan Tutfs University berhasil menciptakan sebuah “robot hidup” pertama di dunia yang berasal dari embrio katak.
Mereka mengambil sel-sel induk dari embrio katak Afrika (Xenopus laevis) lalu memodifikasinya dengan algoritma super komputer dan AI menjadi robot yang dapat diprogram untuk bekerja sesuai instruksi.
These are the world's first living robots.
— UVM (@uvmvermont) January 13, 2020
The new creatures were designed on a supercomputer at #UVM and assembled by biologists @TuftsUniversity. These tiny "xenobots" promise advances from drug delivery to toxic waste clean-up. https://t.co/Y3WlNkJbHg
Baca juga: Apple Gunakan Robot Daisy untuk Daur Ulang 14 Mineral di iPhone
Robot yang disebut sebagai “Xenobot” tersebut berbentuk gumpalan daging dengan empat gumpalan yang menonjol dari tubuhnya. Gumpalan tersebut diketahui hanya memiliki ukuran sebesar 0,04 inci.
Tidak seperti robot yang dibuat dengan baja atau plastik, Xenobot dapat terurai setelah digunakan. Ketika dilepaskan, mereka juga dapat meregenerasi menyembuhkan luka sendiri dan menyatu kembali bersama-sama.
Xenobot ditenagai oleh cadangan makanan yang akan habis dalam waktu sekitar satu minggu, kecuali mereka berada di lingkungan yang kaya nutrisi.
Sementara ini, Xenobot sudah bisa diperintahkan berjalan, berenang, dan menjelajah lingkungan sekitarnya. Setelah disempurnakan, mereka berpotensi dapat digunakan untuk mengangkut zat obat-obatan di dalam tubuh manusia.
Baca juga: Akhirnya Pengguna Instagram Bisa Berkirim Direct Message (DM) di Browser
Tak hanya itu, di masa depan, bukan tidak mungkin Xenobot dapat digunakan untuk mencari kontaminasi sel radioaktif, mengumpulkan mikroplastik yang mencemari lautan, dan menjelajah pembuluh arteri untuk pengobatan ultra modern.
“Ini adalah mesin kehidupan baru. Mereka bukan robot tradisional atau spesies hewan biasanya. Ini adalah kelas artefak baru: organisme hidup dan dapat diprogram,” kata seorang peneliti dari UVM, Joshua Bongard.
(dwk)