Misi Sinar-X NASA Akan Pelajari Misteri Eksistensi Black Hole

Muhammad Iqbal Mawardi . December 10, 2021

Foto: NASA

Teknologi.id – Pada Kamis pagi kemarin, Penjelajah Polarimetri Sinar-X Pencitraan NASA (IXPE) berhasil diluncurkan ke luar angkasa di dengan roket SpaceX Falcon 9. Misi dua tahun, upaya bersama dengan Badan Antariksa Italia, adalah misi pertama NASA yang didedikasikan untuk mempelajari dan mengukur polarisasi sinar-X.

Misi perintis akan memungkinkan NASA untuk melihat asal-usul cahaya sinar-X, suatu bentuk cahaya energi tinggi yang dihasilkan selama beberapa peristiwa langit paling ekstrem seperti ledakan supernova dan tabrakan hebat.

Misi ini dibangun berdasarkan pekerjaan yang dilakukan oleh Chandra X-ray Observatory, misi astronomi sinar-X unggulan NASA yang diluncurkan pada tahun 1999 dan telah mencitrakan sisa-sisa bintang yang meledak, menemukan black hole, dan banyak lagi.

Baca juga: NASA: Indonesia Masuk Wilayah Gravitasi Paling Kuat di Bumi

IXPE akan memberikan lebih banyak wawasan tentang fenomena astrofisika yang telah dipelajari Chandra di masa lalu.

Berdasarkan laporan NASA, IXPE akan mulai beroperasi pada Januari. Selama tahun pertama, IXPE akan mempelajari sekitar 40 benda langit dengan pengamatan lanjutan yang mendetail di tahun kedua.

Misi IXPE terdiri dari tiga teleskop identik yang berisi cermin yang akan mengumpulkan sinar-X yang berasal dari benda langit, seperti black hole supermasif, dan memfokuskannya ke detektor yang dapat mengukur polarisasinya.

Cahaya terpolarisasi adalah cahaya yang getarannya semua selaras dalam satu arah, tidak seperti cahaya tampak dari bola lampu, yang menyebar ke segala arah. Dengan mempelajari sifat-sifatnya, para astronom dapat mempelajari lebih lanjut tentang lingkungan seperti apa ia berasal dan dilalui dalam perjalanannya melintasi kosmos.

Menurut NASA, misi tersebut akan memberikan jawaban yang telah lama ditunggu-tunggu untuk pertanyaan seperti bagaimana black hole berputar, apakah black hole di pusat galaksi kita secara aktif memakan materi di sekitarnya di masa lalu, dan mengapa pulsar memancarkan begitu banyak cahaya sinar-X.

Observatorium IXPE terpisah dari roket sekitar 33 menit penerbangan sebelum membentangkan susunan surya dan memasuki orbit di sekitar ekuator Bumi.

Empat puluh menit setelah peluncuran, operator misi menerima set pertama data telemetri dari pesawat ruang angkasa, tulis NASA dalam siaran pers.

Meskipun dibayang-bayangi, peluncuran IXPE merupakan kemenangan besar bagi NASA saat badan tersebut bersiap untuk peluncuran Teleskop James Webb pada 22 Desember.

(MIM)

Share :