Teknologi.id - Vaksinasi bagi beberapa orang adalah hal yang sangat menakutkan bagaikan mimpi buruk. Namun, masalah utamanya bukan siapa dan zat apa yang masuk ke dalam tubuh, melainkan jarum suntiknya. Tidak sedikit orang yang takut akan benda tajam, terlebih yang akan ditusukan ke tubuh mereka. Ini jelas bukanlah masalah yang baru. Lalu, apakah ada metode vaksinasi tanpa jarum suntik dan rasa sakit?
Vaksinasi Tanpa Jarum Suntik
Sebuah studi yang dilakukan oleh Georgia Institute of Technology telah menunjukan bahwa vaksinasi tanpa jarum suntik yang mereka lakukan telah berhasil. Dengan menggunakan Microneedle Patch, mereka mengklaim dapat melakukan vaksinasi terhadap pasien secara aman dan tanpa rasa sakit sedikitpun. Bahkan, sang pasien tidak merasakan apapun saat vaksinasi sedang dilakukan. Microneedle Patch adalah plester dengan 100 jarum mikro berbentuk piramid dengan panjang 600μm dan lebar 300μm. Setiap jarum mikro tersebut berisi vaksin dalam dosis standar. Salah satu jenis vaksin yang telah diuji coba dengan Microneedle Patch, yaitu vaksin campak dan vaksin flu.
Dalam pembuatannya, vaksin yang sudah distabilisasi akan dimasukkan ke sebuah cetakan berukuran mikro dengan tujuan agar vaksin terkonsentrasi di ujung bawah jarum mikro alat tersebut. Sehingga, saat ‘plester’-nya dilepas, tidak akan ada sisa vaksin yang terbuang. Potensi kerja maksimal vaksin dalam Microneedle Patch dapat bertahan dalam jangka waktu empat bulan jika disimpan pada suhu 25°C.
Masa Depan Bidang Kesehatan
Ini merupakan sebuah inovasi di bidang kesehatan, dimana proses vaksinasi berjalan lebih singkat dan higienis. Ibarat memakai plester, vaksinasi menggunakan Microneedle Patch dapat dilakukan hanya dengan menempelkan patch secara pelan ke permukaan kulit. Dengan dorongan gaya yang kecil atau setara dengan 28 Newton, vaksin dalam jarum mikro tersebut sudah masuk ke dalam tubuh. Jarum mikro akan mulai larut dalam waktu sekitar 1 menit dan akan terlarut seluruhnya dalam waktu 10 menit. Setelahnya, yang tersisa hanya bagian plesternya saja di permukaan kulit. Cara pemakaiannya yang mudah memungkinkan vaksinasi bisa dilakukan oleh siapa saja, termasuk oleh sang pasien sendiri dan tidak harus melibatkan tenaga medis yang terampil. Hal ini menjadi penting jika suatu saat diperlukan vaksinasi massal untuk mencegah persebaran penyakit yang pandemik di suatu wilayah tertentu.
Tidak hanya praktis digunakan, vaksin microneedle patch juga memiliki beberapa kelebihan lain. Prosedur penggunaan jarum mikro cenderung tidak menimbulkan rasa nyeri. Begitu selesai digunakan, jarum-jarum mikro hanya meninggalkan sedikit bekas di kulit. Hanya akan terdapat sedikit tanda eritema atau kemerahan di kulit di sekitar lokasi penempelan Microneedle Patch. Meskipun demikian, penggunaannya tidak akan menimbulkan luka sama sekali. Selain itu, kita juga dapat meminimalisir limbah jarum suntik yang ada di dunia, yang hanya dapat diigunakan satu kali saja lalu buang.
(FM)