Foto: Kemenkeu
Teknologi.id – Pernah terlintas alasan mengapa vaksin Covid-19
dibuat lebih cepat dibandingkan vaksin untuk kanker maupun HIV?
Ketika Covid-19 melanda dunia
sejak akhir 2019, pengembangan vaksin corona dilakukan secara cepat. Penjelasan
ini dapat dijawab secara saintifik.
Dari jurnal yang dipublikasikan
April 2021 di Clinical Cancer Research, berjudul 'How Did We Get a COVID-19 Vaccine
in Less Than 1 Year?' Dijelaskan ada tiga poin penting tentang pengembangan
vaksin Covid-19.
1. Penelitian yang mengarah ke
vaksin SARS-CoV-2 tidak dimulai pada Januari 2020 ketika urutan RNA virus
ditentukan.
Itu sebenarnya dimulai lebih dari 15 tahun yang lalu (atau bahkan lebih lama) dengan ilmu dasar dasar tentang biologi virus corona.
2. Platform vaksin yang menjadi tulang punggung vaksin SARS-CoV-2 yang paling canggih tidak ditemukan pada tahun 2020.
Baca juga: Pakai Teknologi Lain, Vaksin Covid-19 ini Paling Efektif?
Melainkan sedang dalam
pengembangan dan bahkan sudah diuji pada manusia, meskipun beberapa dalam skala
yang lebih besar daripada yang lain.
3. Investasi puluhan tahun dalam
memahami mekanisme kekebalan yang diinduksi oleh vaksin, perlindungan dari
infeksi virus.
Jalur di mana sistem kekebalan
menghasilkan respons antibodi terhadap bagian-bagian dari virus corona lain
memberikan dasar untuk memulai melawan SARS-CoV-2.
Lebih lanjut mengutip Detik dari POZ, masing-masing penyakit memiliki tantangan uniknya sendiri dan tidak dapat dibandingkan satu sama lain.
Untuk menyatakan dengan jelas, tidak seperti HIV dan COVID-19, kanker bukanlah penyakit menular yang disebabkan oleh virus (walaupun beberapa virus seperti human papillomavirus dapat secara dramatis meningkatkan risiko kanker).
Baca juga: Herd Stupidity Indonesia Akan Covid Ramai di Twitter
Ada banyak penyebab kanker,
termasuk genetika, radiasi, dan agen kimia. Faktanya, ada satu vaksin kanker
yang disetujui (untuk kanker prostat) dan beberapa lagi menunjukkan harapan
dalam uji klinis.
Salah satu alasan para ilmuwan
berjuang untuk mengembangkan vaksin untuk HIV adalah karena virus tersebut
bermutasi dengan cepat dan dapat menghindari pengobatan dengan bersembunyi di
dalam sel. Virus lain tidak begitu 'licik' jika dibandingkan dengan HIV.
Vaksin yang berhasil untuk virus
lain, seperti influenza, bergantung pada versi virus yang tidak aktif atau dilemahkan
untuk membuat vaksin.
Akan tetapi HIV yang dilemahkan
belum efektif dalam mendorong tanggapan kekebalan dan HIV hidup terlalu
berbahaya untuk digunakan dalam bentuk vaksin.
(fpk)