Foto: The Irish Time
Teknologi.id - Ilmuwan dari Leeds dan Edinburgh University serta University College London memberikan kesimpulan yang cukup mengerikan dari riset yang dilakukannya mengenai dampak pemanasan global pada Bumi.
Dikutip dari Guardian (25/08/2020), para ilmuwan ini menggelar survei kutub Bumi, pegunungan dan gletser dari citra satelit untuk mengukur seberapa banyak es mencair karena pemanasan global yang dipicu oleh emisi gas rumah kaca.
Baca Juga: Adobe Rilis Tool Open-Source untuk Mengidentifikasi Kumpulan String Random
Hasilnya, setelah menganalisis satelit gletser, pegunungan, dan lapisan es antara 1994 dan 2017, mereka menyimpulkan bahwa 28 triliun ton es telah lenyap dari permukaan Bumi dalam kurun waktu 23 tahun terakhir.
Dari hasil risetnya ini, para ilmuwan tersebut mengkhawatirkan bahwa nantinya pencairan gletser dan es tersebut bisa menyebabkan kenaikan level air laut yang mencapai 1 meter dan akan berujung mengancam para penduduk di pesisir serta makhluk-makhluk yang mendiami Kutub Utara ataupun Kutub Selatan.
Baca Juga: Xiaomi Daftarkan Paten Kamera Ponsel yang Bisa Bergerak
Tak hanya itu, mencairnya es secara drastis ini juga disinyalir dapat menimbulkan gangguan besar pada kesehatan biologis perairan Arktik dan Antartika, serta mengurangi kemampuan Bumi untuk memantulkan radiasi Matahari kembali ke luar angkasa.
Dari hasil temuan yang dituliskan oleh para ilmuwan Inggris ini, banyak pihak yang mengatakan bahwa ini cocok dengan prediksi skenario kasus terburuk yang digariskan oleh Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) PBB beberapa waktu lalu.
(ay)