Terindikasi Kelompok Rasisme, Facebook Hapus 200 Akun

Alda Yuriska . June 09, 2020


Foto: Business Insider

Teknologi.id - Kasus kematian George Floyd sepertinya membuat mata dunia tertuju akan aksi protes yang dilayangkan oleh para pendukungnya saat ini. Sejalan dengan panasnya protes yang sedang digaungkan oleh para pendukung Floyd di AS, Facebook dilaporkan telah menghapus 200 akun terkait dengan kelompok rasisme supremasi kulit putih.

Alasan dibalik langkah yang diambil Facebook ini lantaran pihaknya menilai bahwa kelompok ini diduga mengumpulkan para pendukung mereka menghadiri protes atas kekerasan yang dilakukan oleh polisi terhadap George Floyd. Bahkan, Associated Press menyebut akun-akun yang dihapus Facebook ini ada kaitannya dengan dengan dua kelompok penebar kebencian, the Proud Boys dan American Guard yang telah dihapus Facebook sebelumnya.

Baca Juga: "Black Lives Matter" Muncul di Apps Maps, Tidak di Google Maps

Seperti yang dilansir dari The Verge (09/06/2020), Facebook sebelumnya memang telah memonitor akun-akun penggunanya dan mulai melihat berbagai unggahan yang dianggap mengajak orang untuk menghadiri protes. Hal ini dlakukan lantaran terdapat sumber Facebook yang melaporkan bahwa sebagian kelompok ini berencana untuk mengikuti aksi dengan membawa senjata tajam.

Terkait langkahnya ini, Facebook tidak memberikan keterangan lebih lanjut mengenai detail lokasi para pengguna dan motif apa yang direncanakan oleh para pengguna Facebook yang akunnya dihapus ini.

Baca Juga: Google Maps Kini Beri Informasi Tentang Kepadatan Kereta dan Bus

Untuk menanggapi aksi protes rasisme yang terjadi di AS saat ini, Facebook menyebut pihaknya akan terus berusaha untuk mengurangi penyebaran grup dan laman di platform-nya yang terhubung dengan istilah "boogaloo". Istilah ini digunakan untuk beberapa kelompok sayap kanan untuk merujuk ke konflik sipil Amerika yang diperkirakan bakal terjadi.

Tak hanya itu, Facebook juga berkomitmen akan men-take down halaman dan grup yang berhubungan dengan istilah tersebut dari hasil pencarian serta tidak akan pernah merekomendasikan istilah ini kepada pengguna mereka.

(ay)

Share :