Indosat dan Tri Merger, ini Nama Baru serta Rinciannya

Fabian Pratama Kusumah . September 17, 2021

Foto: Zona Banten

Teknologi.id - Ooredoo dan CK Hutchison Holdings Limited hari ini mengumumkan penandatanganan dari kesepakatan transaksi definitif.

Untuk pengajuan penggabungan bisnis telekomunikasi masing-masing di Indonesia, yaitu PT Indosat Tbk ("Indosat Ooredoo") dan PT Hutchison 3 Indonesia ("H3I") atau Tri, setelah tertunda beberapa kali.

Perusahaan gabungan akan kemudian dinamai PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk ("Indosat Ooredoo Hutchison").

Penggabungan Indosat Ooredoo dan H3I akan menyatukan dua bisnis yang saling melengkapi untuk menciptakan perusahaan telekomunikasi digital dan internet yang lebih kuat secara komersial.

Ooredoo Group saat ini memiliki 65% saham dan kendali atas Indosat Ooredoo lewat Ooredoo Asia, sebuah perusahaan induk yang dimiliki sepenuhnya.

Penggabungan Indosat dan H3I akan menyebabkan CK Hutchison menerima saham baru di Indosat Ooredoo hingga 21,8% dari Indosat Ooredoo Hutchison.

Baca juga: Ini Keunggulan Tensor, Chip Buatan Google untuk Android

Transaksi penggabungan dua perusahaan ini senilai USD 6 miliar atau sekitar dengan Rp85 triliun. Adapun merger Indosat dan Tri ini lebih cepat dari penundaan proses negosiasi yang tadinya sampai 23 September 2021.

“Kesepakatan ini adalah suatu langkah besar untuk mencapai visi kita bersama dalam menciptakan nilai yang luar biasa untuk para pelanggan dan pemegang saham lewat penggabungan dua perusahaan telekomunikasi terdepan Indonesia”

“untuk melahirkan perusahaan nomor dua yang lebih kuat di Indonesia, didukung oleh dua mitra yang sangat berkomitmen yaitu Ooredoo Group dan CK Hutchison," ujar Managing Director of Ooredoo Group, Aziz Aluthman Fakhroo dalam siaran pers.

Menyusul transaksi di atas, Para Pihak akan masing-masing memiliki 50% dari Ooredoo Asia, yang akan diberi nama baru yaitu Ooredoo Hutchison Asia dan memiliki 65,6% saham dan kendali atas Indosat Ooredoo Hutchison.

Pada akhir transaksi, Indosat Ooredoo Hutchison akan dikendalikan bersama-sama oleh Ooredoo Group dan CK Hutchison.

Perusahaan gabungan akan tetap terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dengan pemerintah Indonesia memiliki 9,6% saham, PT Tiga Telekomunikasi Indonesia memiliki 10,8% saham, dan pemegang saham publik lainnya memiliki kira-kira 14,0% saham.

(fpk)

Share :