Diduga Melanggar Hukum, Italia Akan Blokir ChatGPT!

Hayuni Alfiana P. . April 01, 2023

Foto: Tom's Hardware

Teknologi.id - Otoritas Perlindungan Data Italia juga memperingatkan jika OpenAI dapat menerima denda terkecuali ChatGPT diharuskan untuk mematuhi undang-undang privasi setempat. Menanggapi peringatan tersebut, OpenAI menghentikan penawaran ChatGPT kepada pengguna di Italia untuk mematuhi penyelidikan yang akan dilakukan terhadap ChatGPT.

Akan tetapi, Sam Altman selaku CEO perusahan memberikan tanggapa melalui cuitannya di Twiiter. "Meskipun kami pikir, kami sudah mengikuti semua undang-undang privasi," tulisnya.

Pemerintah Italia sudah memberikan larangan adanya ChatGPT karena dinilai melanggar undang-undang privasi melalui pengumpulan data pengguna yang 'melanggar hukum'.

Baca Juga: FTC Diminta Hentikan Rilis Komersial GPT-4 dari OpenAI, Ini Alasannya!

Beberapa waktu lalu, Otoritas Perlindungan Data Italia mengumumkan telah memberikan pembatasan sementara dan melarang OpenAI memproses data pengguna di negara tersebut.

Penggembang ChatGPT, OpenAI, memiliki kebijakan privasi disetiap tempat yang mereka jelajahi. Namun, pemerintah Italia mengatakan jika ChatGPT tidak mematuhi undang-undang privasi GDPR Eropa, yang mengharuskan perusahaan mengumpulkan dan menyimpan data warga negara untuk mengungkapkan dengan benar bagaimana mereka melakukannya.

Satu yang lebih penting, salah satu agensi mengatakan jika tampaknya tidak ada dasar hukum yang mendasari pengumpulan besar-besaran dan pemrosesan data pribadi untuk melatih algoritme yang menjadi sandaran platform tersebut.

Otoritas Perlindungan Data Italia juga menyalahkan OpenAI dikarenakan mereka lalai untuk menambahkan sistem verifikasi usia bagi mereka yang masih berusia 13-18 tahun. Satu hal lagi, tercatat bahwa ChatGPT dapat membuat kesalahan dan menghasilkan informasi yang salah tentang pengguna. 

ChatGPT Membocorkan Informasi Pribadi

Di atas semua ini, pemerintah menganggap jika ChatGPT secara tidak sengaja membocorkan informasi pribadi pengguna pada minggu lalu. Hal itu yang menambah kekhawatiran lainnya.

Pemerintah Italia telah meresmikan penyelidikan ke OpenAI, jika perusahaan gagal memenuhi tuntutan privasi dalam 20 hari maka OpenAI harus membayar denda hingga 20 Juta Euro atau 4% dari pendapatan tahunan perusahaan.

Setelah pengumuman tersebut, OpenAI tidak secara langsung menanggapi permintaan tersebut. Terbukti, jika ChatGPT masih bisa diakses di Italia. Hal itu diuji oleh salah satu wartawan PCMag yang membuktikan dirinya bisa mengakses AI melalui server VPN yang berbasis di Italia. 

Namun, perintah tersebut mungkin menandakan bahwa Uni Eropa secara keseluruhan dapat mengejar ChatGPT karena dianggap melanggar GDPR. Langkah tersebut diambil karena beberapa pengusaha teknologi dan ilmuwan komputer telah meminta industri teknologi untuk menghentikan sementara penelitian AI sampai masyarakat dan pemimpin terpilih dapat mempertimbangkan konsekuensi potensial. 

Salah satu nirlaba juga mendesak Komisi Perdagangan Federal AS untuk menyelidiki OpenAI karena diduga gagal menempatkan dan menerapkan perlindungan yang cukup untuk para pengguna ChatGPT.

Baca Juga: Elon Musk dan Pemimpin Teknologi Lainnya Desak OpenAI untuk Jeda Pengembangan AI

Bagi yang belum mengetahui, ChatGPT merupakan teknologi baru keluaran dari OpenAI yang dirilis pada akhir tahun 2022 kemarin. Dalam kurun waktu yang terbilang singkat dan masih baru, ChatGPT mampu meraih popularitas yang tinggi dengan menarik banyak pengguna. Alasannya, ChatGPT dapat membantu produktivitas pekerjaan pengguna, mulai dari menjawab pertanyaan sederhana siswa pelajar, hingga chatbot tersebut mampu mengerjakan tes untuk sekolah kedokteran.

GPT sendiri merupakan singkatan dari "Generative Pre-trained Transformer 3". Kata Generative mengartikan bahwa GPT mampu menghasilkan teks dengan bahasa manusia yang natural dan tidak kaku layaknya robot. Sedangkan kata Pre-trained berarti jika kemampuan model ini dilatih berdasarkan data yang ada di Internet. Kemudian untuk kata Transformer merupakan arsitektur pembelajaran mesin yang dipakai dalam GPT. 

Jadi secara keseluruhan GPT (Generative Pre-trained Transformers 3) adalah model teknologi bahasa yang telah dilatih dengan mengelola data di internet agar bisa menghasilkan teks bahasa layaknya manusia yang kemudian disajikan melalui prompt.

Selain itu, kecanggihan yang ada pada ChatGPT juga meliputi kemampuan untuk memproduksi gambar, video, audio, argumen, merangkum buku, hingga menulis buku.

Terlepas dari larangan yang diberikan di Italia, ChatGPT memang sangat berguna bagi pengguna di negara-negara lainnya. Kecanggihan teknologi yang ditawarkan membuat banyak orang langsung terpikat dan mulai mencoba bagaimana cara kerja ChatGPT. 

(hap)

Share :