Foto: Tech Gist Africa
Teknologi.id – Perusahaan mesin pencarian asal China, Baidu bersama dengan perusahaan perangkat telekomunikasi dan nirkabel asal Kanada, BlackBerry sepakat membuat mobil pintar di negara China.
Dikutip dari Detik, berdasarkan kesepakatan tersebut, peta digital berkualitas High Definition (HD) milik Baidu akan diintegrasikan ke dalam Neutrino Real-Time Operating System milik BlackBerry.
Sistem yang akan digunakan pada mobil pintar ini akan diproduksi secara massal pada mobil model GAC New Energy Aion terbaru buatan GAC Group.
Baca juga: Suzuki New Carry Pick Up Perbarui Eksterior dan Interior
Dikutip dari Detik dari Tech Crunch, Jumat 29 Januari 2021 GAC Group adalah salah satu dari tiga produsen mobil teratas di China yang memproduksi lebih dari 2 juta kendaraan dalam setahun.
"Tujuan dari kemitraan baru yang diperluas ini adalah untuk memberikan jalur yang jelas dan cepat pada produsen mobil dalam memproduksi kendaraan otonom, dengan keselamatan dan keamanan sebagai prioritas utama," kata Senior Director Technology Department Intelligent Driving Group Baidu, Wang Yunpeng.
Pembagiannya, software QNX Blackberry akan mengurusi bagian keamanan fungsional, keamanan jaringan dan keandalan, sementara Baidu mengambil bagian pada pengembangan Artificial Intelligence dan deep learning.
Baca juga: 7 Milenial yang Akan Dongkrak Dunia Digital di Indonesia
Pada saat pemerintah China giat menggunakan sistem teknologi buatan negara sendiri, kerja sama antara Baidu dan Blackberry ini menjadi unik dan banyak menuai sorotan karena seperti yang telah dijelaskan, BlackBerry berasal dari negara Kanada.
"Bersama-sama, kita dapat membantu produsen mobil dengan cepat memproduksi kendaraan otonom yang aman dan mempromosikan secara kolaboratif pengembangan industri mobil berjaringan cerdas," tambah Yunpeng.
Blackberry yang sebelumnya dikenal karena memproduksi smartphone, kini beralih pada kesuksesan dalam bidang mengintegrasikan teknologi QNX ke dalam kendaraan.
Baca juga: Honda Odyssey Facelift 2021 Dirilis di Thailand Rp1 Miliaran
Saat ini, software tersebut digunakan untuk bantuan pengemudi tingkat lanjut, kelompok instrumen digital, dan sistem infotainment yang telah lebih dari 175 juta kendaraan.
Kesepakatan dengan Baidu juga membuat Blackberry terus merangsek ke pangsa pasar di China, di mana ia merupakan pendatang baru.
Tahun lalu, Blackberry mengumumkan QNX akan diintegrasikan ke dalam kendaraan listrik saingan Tesla, yaitu Xpeng yang merupakan perusahaan asal China.
(fpk)