Namun bagaimana jika kita ingin mendapatkan pakaian dengan model, warna, dan bahan yang kita inginkan tanpa harus pergi keluar ataupun memesannya secara online?
Marcus Foley, Aaron Rowley dan Joseph White, tiga pria asal San Fransisco Amerika Serikat. Mereka telah membuat inovasi baru dengan memanfaatkan teknologi 3D Printing yang mereka beri nama Electroloom. Electroloom, adalah sebuah 3D Printer yang dibuat khusus untuk membuat berbagai macam jenis pakaian, mulai dari baju hingga, celana.
Baca juga: Nano Knife, Sel Pembasmi Kanker Hasi 3D Printing
Cara kerjanya sangatlah mudah, seperti 3D printer pada umumnya. Yang sangat mencolok dari 3D Printer ini adalah prosesnya yang terbilang unik. Bukannya membuat kain dengan cara menenunnya hingga menjadi sebuah kain, Printer ini menggunakan teknik FGF.
Field Guided Fabrication atau FGF adalah teknik untuk mengubah zat cair menjadi serat yang solid. FGF memanfaatkan medan listrik di dalam ruang Electroloom. Dengan teknik ini produk yang dihasilkan akan sangat berbeda dari garmen hasil 3D printing biasa, yang terkesan kaku dan masih memerlukan penyambung.
Tim ini kini fokus pada pengembangan dan kontrol kualitas bahan, untuk campuran katun dan polyester yang dapat digunakan oleh Electroloom. Larutan garmen ini dikemas dalam bentuk sebuah kantung berisi cairan garmen 1 kg. Bagaimana apa anda tertarik untuk memilikinya? Per unitnya Tim ini membandrol Electroloom seharga $4500 atau sekitar Rp.60 juta.
Sumber: DailySocial
(FM)