Teknologi.id - Indonesia dan dunia teknologi tengah berduka. Presiden ke-3 Republik Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie atau BJ Habibie, meninggal dunia, Rabu 11 September 2019, dalam usia 83 tahun.
Habibie meninggal dengan mewariskan kiprah inspiratif selama hidupnya. Dikenal cerdas dan ahli dalam dunia penerbangan, prestasi-prestasi Habibie mengundang decak kagum berbagai pihak. Tak hanya memajukan teknologi di Indonesia, sehingga dijuluki Bapak Teknologi Indonesia, bahkan mengharumkan nama bangsa di tingkat dunia. Beragam capaian sukses BJ Habibie
layak dijadikan teladan, khususnya oleh generasi millenials. Berikut ini beberapa prestasi yang berhasil dicapai BJ Habibie yang dirangkum Teknologi.id, Jumat (13/9/2019). 5 Prestasi BJ Habibie, Sang Bapak Teknologi Indonesia
1. Raih Gelar Doktor dengan Predikat Summa Cumlaude di Jerman
BJ Habibie muda dianugerahi kecerdasaan luar biasa. Saat berkuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB) selama satu tahun, Habibie menerima beasiswa kuliah di Aachen, Jerman. Di sana ia mengambil jurusan Teknik Penerbangan dengan spesialisasi kontruksi pesawat terbang di Rhein Westfalen Aachen Technische Hochschule (RWTH), karena beliau mengingat pesan dari presiden pertama Republik Indonesia yakni Ir. Soekarno yang menyatakan bahwa sangat penting untuk mengembangkan Dirgantara dan juga penerbangan bagi Indonesia.
Saat kuliah di Jerman, Habibie salah satu mahasiswa berprestasi. Pada tahun 1960, ia meraih gelar diploma dengan predikat cumlaude. Lima tahun berselang tepatnya pada 1965, Habibie menyabet gelar doktor dengan predikat summa cumlaude. Rata-rata nilainya 10 alias sempurna. Sungguh pencapaian yang tak semua orang bisa meraihnya. 2. Penemu Teori Kedirgantaraan
Saat menjadi engineer di Jerman,
BJ Habibie menggali fenomena keretakan pada konstruksi pesawat. Ia mempelajari hal tersebut dan akhirnya mencetuskan teori untuk menghitung keretakan hingga pada tingkatan atom material konstruksi pesawat. Rumus yang dinamai Faktor Habibie ini diakui oleh dunia penerbangan. Rumus itu kemudian dipakai oleh berbagai perusahaan maskapai di dunia.
3. Raih Sejumlah Penghargaan Berkat Jasanya di Dunia Dirgantara
Foto: Instagram.com/@b.jhabibie Segudang penghargaan juga pernah diraih Habibie di bidang kedirgantaraan.
Kesuksesan merumuskan Faktor Habibie membuatnya menerima penghargaan Edward Warner Award dan Award von Karman. Penghargaan tersebut setara dengan hadiah Nobel. ITB, kampus tempat beliau menimba ilmu juga memberi penghargaan tertinggi yaitu Ganesha Praja Manggala Bhakti Kencana. Pemerintah Jerman juga memberi apresiasi berupa dua penghargaan yakni Das Grosse Verdientkreuz dan Das Grosse Verdenstkreuz Mit Stern und Schulterband.
4. Ditunjuk sebagai Presiden Direktur PT. IPTN, Produksi Pesawat Milik Bangsa
Foto: Instagram.com/@b.jhabibie Kecerdasan Habibie rupanya didengar oleh Soeharto, presiden yang menjabat kala itu. Soeharto meminta Habibie untuk kembali ke Indonesia. Pada 1976 ketika PT. Industri Pesawat Terbang Nurtanio pertama kali berdiri, Habibie langsung menempati posisi penting sebagai Presiden Direktur. Selama berada di perusahaan itu, Habibie berhasil menciptakan pesawat pertama buatan Indonesia yang dinamai N250 Gatot Kaca. Pada tahun 2017, Habibie bahkan kembali melanjutkan proyek pesawat terbang dengan nama seri R80.
5. Menjabat Menteri Riset dan Teknologi hingga jadi Presiden RI menggantikan Soeharto
Kiprahnya selama di Indonesia tak hanya di dunia penerbangan saja. Habibie masuk dunia politik dengan menjabat sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi periode 1978 hingga 1998. Pada Maret 1998 beliau menempati posisi sebagai Wakil Presiden RI ke-7 mendampingi Soeharto. Jabatannya sebagai Wakil Presiden ternyata hanya berumur singkat. Mundurnya Soeharto dari jabatan presiden akibat Tragedi Mei 1998 membuat posisi Habibie naik dari Wakil Presiden menjadi Presiden pada 21 Mei 1998. Namun, sayangnya hanya sampai 20 Oktober 1999. Meski begitu, banyak hal yang sudah dilakukan olehnya, seperti beberapa Undang-undang (UU) menjadi terobosan baru, yaitu UU Otonomi Daerah, UU Anti Monopoli atau UU Persaingan Sehat, serta UU Partai Politik. Selain itu, ia juga membebaskan atau memberikan peluang kepada masyarakat banyak untuk mengeluarkan pendapatnya. Hal ini membuat berbagai partai politik bermunculan sehingga aturan yang melarang berdirinya serikat buruh independen juga dihapus. Dalam masa singkat itu nilai tukar dollar terhadap rupiah juga berhasil ditekan. Sempat melonjak di kisaran Rp 10 ribu hingga Rp 15 ribu, Habibie mengakhiri masa kepemimpinannya dengan nilai tukar rupiah naik menjadi Rp 6.500.
Itulah beberapa prestasi yang berhasil dicapai B.J. Habibie dan sudah sepatutnya mendapat apresiasi. Kita sebagai generasi penerus dapat meneladani apa yang telah dicapai oleh beliau. Semoga pencapaian Habibie dapat menjadi penyemangat bagi kita untuk meraih prestasi demi mengharumkan nama Indonesia. (FM)