Foto: Viva
Teknologi.id - Beberapa hari setelah invasi besar - besaran ke Ukraina, pemerintah Rusia kini telah menetapkan sejumlah musuh antara lain lain Facebook. Pada jumat lalu, badan informasi Roskomnadzor Rusia mengumumkan bahwa setelah media sosial itu telah mengambil tindakan penegakan hukum yang tidak ditentukan terhadap akun Facebook dari empat perusahaan media Rusia.
Meta pada hari Minggu lalu telah menutup beberapa jaringan situs web Rusia yang menyamar sebagai kantor berita independen atau persona palsu, yang bertujuan menargetkan warga Ukraina di Facebook dan Instagram. Meta pun merasa bahwa kampanye misinformasi ini telah melanggar kebijakan perusahaan terhadap perilaku tidak asli yang terkoordinasi. David Agranovich, direktur bagian gangguan ancaman untuk Meta, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada CBS News, "Kami telah menghentikan operasi ini, kami juga telah memblokir domain mereka agar tidak dibagikan di platform kami, dan kami telah memberikan informasi mengenai operasi tersebut dengan platform teknologi lainnya dengan peneliti dan para pemerintah”. Kampanye palsu ini terdiri dari sekitar 40 akun palsu, halaman palsu, dan sejumlah kelompok yang menargetkan para jurnalis Ukraina, serta anggota militer. Terdapat juga karakter fiktif yang aktif di YouTube, Twitter, Telegram, dan situs media sosial Rusia Odnoklassniki dan VK.
BACA JUGA: Mengenal Kehebatan Rudal ‘Kiamat’ Milik Rusia yang Ditakuti Dunia
Melanjutkan pengumuman Meta mengenai "langkah-langkah ekstensif" untuk melindungi dan mendukung pengguna di Ukraina dan di seluruh dunia, Meta pada hari Minggu menyatakan bahwa mereka telah membatasi akses ke beberapa akun, termasuk yang dimiliki oleh organisasi media pemerintah Rusia.
Serangan ini diikuti juga oleh serangan digital oleh kelompok Ghostwriter, yang menargetkan orang-orang melalui email dan menggunakan informasi yang telah disusupi untuk mendapatkan akses ke akun media sosial, Facebook mendorong pengguna di Ukraina dan Rusia terutama untuk melindungi data mereka melalui langkah - langkah keamanan yang kuat seperti otentikasi dua faktor. Menanggapi hal - hal penegakan baru ini terhadap jaringan sosial empat perusahaan media Rusia, pemerintah Rusia pekan lalu mengungkapkan rencana yang tidak jelas untuk membatasi sebagian akses untuk Facebook dan Twitter.
(FY)