Mengenal Istilah Dark Web, Apa Saja di Dalamnya?

Dwi Rahmadani . July 19, 2021

Foto : csoonline.com

Teknologi.id - Kalian pernah dengar istilah Dark Web? Jika kalian sering menonton film-film yang berbau hacker, kata “Dark Web” mungkin sudah tidak asing lagi dengan istilah tersebut.

Dark Web merupakan sebagian kecil dari internet yang kurang terekspos secara publik. Dark Web kurang terekspos karena situs-situsnya tidak akan muncul pada pencarian Search Engine biasa. Untuk mengaksesnya, anda memerlukan software tertentu yang bisa membuat anonim dan tidak dapat dilacak.

Dilansir dari laman Chubb, Paul Jackson, Asia Pasicif Leader on Cyber Risk dari Kroll, menjelaskan bahwa Dark Web merupakan istilah umum untuk sekumpulan situs yang mungkin terlihat sangat mirip dengan situs-situs di web yang biasa kita lihat.

Lebih lanjut, ia juga mengumpamakan internet dengan gunung es yang memiliki tiga lapis visibiltas.

Lapisan teratas, “Surface Web”, mengacu pada situs web yang dapat diakses melalui mesin pencari, contohnya situs web Teknologi.id yang sedang anda akses saat ini.

Lapisan kedua, “Deep Web”, mengacu pada situs web yang memuat data kepemilikan yang dapat diakses sekelompok orang. Contoh tipe situs seperti ini adalah intranet perusahaan, publikasi berbasis langganan, dan basis data akademik atau pemerintah.

Lapisan terdalam disebut sebagai “Dark Web”. Situs web yang termasuk dalam lapisan ini hanya dapat diakses melalui jaringan Pribadi Virtual (Virtual Private Network/VPN). Kunjungan ke berbagai situs web ini biasanya dienkripsi dan penggunaan VPN memungkinkan penyembunyian identitas anda. Dark Web adalah “dunia bawah tanah internet”. Data curian dari jaringan milik perusahaan, seperti infromasi pribadi pelanggan, rekam kesehatan, dan lainnya, adalah beberap tipe data yang umum dijual di Dark Web demi mendapat keuntungan.

Dark Web biasanya digunakan oleh pengguna yang tidak ingin kegiatannya di internet diketahui oleh pihak-pihak lainnya, misalnya pemerintah. Dark Web memfasilitasi hal tersebut dengan membuat rute komunikasi para penggunanya melewati sejumlah server terlebih dahulu. Di setiap langkahnya juga terdapat enkripsi untuk menjamin kerahasiaan identitas pengguna.

Karena sifatnya anonim, Dark Web ideal untuk menjadi sarang bagi banyak hacker dan cracker. Karena itulah dapat terjadi pencurian data-data penting melalui Dark Web. Tak hanya itu, Dark Web juga penuh dengan malware dan situs phising.

Lalu apa saja kah isi dari Dark Web itu sendiri?

Dark Web terkenal sebagai tempat berjalannya aktivitas-aktivitas illegal di internet. Pada tahun 2016, Daniel Moore dan Thomas Rid, peneliti dari King’s College London, mengidentifikasi bahwa ada 48% dari 5205 situs Dark Web yang sudah tidak aktif. Dari 52% sutus yang aktif, lebih dari setengahnya digunakan untuk aktivitas-aktivitas terlarang, seperti jual beli narkoba, pencucian uang, pencurian kartu kredit, bahkan wadah pendukung terorisme.

Dibalik sisi misterius nya Dark Web, tetap ada pihak-pihak yang memanfaatkan Dark Web untuk tindakan-tindakan positif. Misalnya saja, Dark Web aman untuk menyimpan konten yang tidak boleh diakses oleh sembarang orang, seperti data server in-ternal perusahaan atau konten terkait pemerintahan. Selain itu, ada juga pengguna Dark Web yang sekadar menginkan aspek anonimitas dari Dark Web. Misalnya, ProPublica, sebuah organisasi berita investigasi, yang memiliki situsnya sendiri di Dark Web sebagai fasilitas bagi narasumber yang tidak ingin diketahui identitasnya.

 

(DR)


Share :